"kami pulang nunaa, sampai bertemu lagi!" seru Jamie dengan suara yang sedikit keras.
Setelah kedua pemuda itu pergi, Mia membaringkan dirinya dikasur, kemudian memikirkan kata-kata Geno yang tadi. "hmm...bagaimana jika aku mengajaknya ke bar pada hari sabtu? tapi bukankah member dream akan lebih sibuk di hari libur? haruskah aku menanyakannya kepada Geno?" kemudian Mia mengangguk. Ya, ia harus menanyakan hal ini kepada geno. Mia membaringkan tubuhnya di sofa panjang yang berada di ruang tengahnya. Mencari posisi nyaman sebelum akhirnya memutuskan untuk menelpon Geno.
"euh..eum..AAAAAA" Teriakan Geno yang tiba-tiba membuat Jamie terkejut. Mereka baru saja pulang dari apartemen Mia dan Geno sudah bertingkah sangat aneh, "kau kenapa?" Tanya Jamie, dapat ia lihat kedua pipi Geno yang merah merona. Geno hanya menjawabnya dengan gelengan, ia berjalan ke kamarnya meninggalkan Jamie yang masih terlihat kebingungan. Dan tanpa Jamie sadari, Ren sudah berdiri dibelakangnya. "Dia kenapa?" Jamie terlonjak kaget, hampir saja jantungnya turun ke lutut. "ASTAGA!!"
Geno berbaring di kasurnya, memikirkan kata-katanya pada Mia tadi. "kenapa aku jadi begini, ah bodoh sekali..seharusnya aku-" Gumamannya terpotong ketika ponselnya berbunyi. Nomor tidak dikenal? sasaeng? sepertinya bukan, batin Geno. Setelah berfikir selama satu menit lamanya akhirnya Geno memberanikan diri untuk menjawab telepon itu. "Ya?"
"Geno lee? Ini aku, Mia" Sahut suara yang terdengar tidak asing. Geno pun menghela nafas lega, dugaannya ternyata benar. "syukurlah, kukira kau sasaeng tadi. Ada apa nuna? Apa ada barangku atau barang Jamie yang tertinggal? Jika tidak ada hal penting yang kau ingin bicarakan, akan ku tutup teleponnya" Ujar Geno tidak ingin berbasa basi. Dapat ia dengar helaan nafas Mia dari seberang sana.
"Tunggu dulu sebentar. Apakah kau sibuk hari Sabtu nanti? Soal pembicaraan kita tadi, aku ingin mengajakmu ke bar yang berada didekat apartemenku. Tempatnya tertutup dan tidak diketahui banyak orang, hanya orang tertentu saja yang bisa masuk. Aku yakin identitasmu akan aman disana" Terang Mia panjang lebar. Sementara Mia berbicara, Geno membaringkan tubuhnya di kasur sembari berfikir. bar? di hari sabtu? Itu terlalu beresiko untuknya..Tapi Mia bilang tempat ini adalah tempat tertutup. Tapi apakah kata-kata Mia bisa dipercaya?
"Halo? Geno? Apakah kau tertidur???" Seketika itu lamunan Geno buyar, Kemudian ia menjawab dengan suara pelan, takut Jamie atau member lain mendengar suaranya. "Sabtu..sepertinya jadwalku kosong di hari itu" Jawab Geno singkat. "Baiklah, aku akan mengirimkanmu alamatnya. Jika kau takut atau tidak ingin pergi sendiri, kau bisa ke apartemenku terlebih dahulu dan kita pergi bersama. Sampai bertemu besok di jam 7 malam Geno"
Sebelum Geno dapat menjawabnya, Mia telah menutup teleponnya terlebih dahulu. Membuat Geno melengkungkan sudut bibirnya kebawah, ia dapat membuat siapapun gemas dengan ekspresinya itu. "ck, tidak sopan. Ah sudahlah, yang penting bisa bertemu dengan nuna diluar jadwal ~" Gumam Geno sembari tertawa pelan, ia pun mengambil boneka polar bear kesayangannya kemudian memeluknya se erat mungkin.
Tanpa ia sadari, ada seseorang yang sedari tadi menguping pembicaraannya dengan Mia. "Ah begitu, besok malam ya? baiklah.."
^^^^^^
Malamnya, Jamie menghampiri Geno yang sedang berbaring di sofa yang terletak di ruang tengah dorm Dream. "hei" Ujar Jamie sembari menyenggol lengan sahabatnya itu, membuat Geno yang sedang melamun terkejut. Geno pun mengubah posisinya menjadi bersandar di sofa, menatap punggung Jamie sembari bergumam, "astaga..kapan kau kesini?" Jamie hanya terkekeh, kemudian menunjukkan sesuatu di ponselnya, dua buah tiket bioskop. "aku sudah disini sedari tadi, makanya jangan melamun terus. Ah iya, ini..Aku sudah ada janji dengan Ren untuk nonton film yang baru saja keluar beberapa hari lalu. Tapi tiba-tiba Ren bilang ia sibuk besok malam. Karena sayang dengan tiketnya dan aku tidak mau menonton sendiri, mau nonton bersamaku tidak? besok malam, sekitar jam 9. Tadinya aku ingin mengajak Chen tapi aku ingat kau menyukai genre film seperti ini" Terang Jamie sembari memberikan ponselnya kepada Geno.
Geno memperhatikan ponsel Jamie sembari menautkan alis. Ia memang menyukai film bergenre action seperti ini. Tapi bagaimana tentang janjinya dengan Mia? "eum..aku-"
"ayolaaahhh~ temani aku, ya ya ya???" rengek Jamie sembari memeluk dengan Geno. Geno yang melihat tingkah Jamie hanya bisa menautkan alis dan menahan senyumnya. Tidak, ia tidak bisa membatalkan janjinya dengan Mia. Geno sudah berjanji akan datang besok malam "Begini Jem, aku memang ingin sekali menonton film ini..tapi, aku juga ada janji dengan temanku" Jamie pun menaikkan alisnya, kemudian ia menyembunyikan wajahnya di lengan kekar Geno. "dengan Mia?"Gumamnya, sengaja ia buat sepelan mungkin agar Geno tidak bisa mendengarnya.
"hm? apa?"
"Tidak ada, aaahh padahal akan sangat menyenangkan jika kau ikut.." desah Jamie, kemudian ia menoleh dan menatap Geno dengan tatapan memelasnya. Geno tidak dapat menahan dirinya lagi, ia mengusak rambut Jamie dengan gemas. "it's okay Jem, kau bisa mengajak member lain. Andy misalnya, sepertinya jadwalnya sedang kosong. Lain kali kita akan menonton bersama ya" Final Geno. Kemudian ia melepaskan pelukan Jamie pada lengannya dengan perlahan sebelum beranjak menuju kamar meninggalkan Jamie yang sedang cemberut.
"kau jelek kalau cemberut begitu." Suara yang entah datang darimana itu membuat Jamie terkejut. Ren, lagi-lagi ren yang membuatnya terkejut. "akhir-akhir ini kau menjadi mudah terkejut, kenapa sih?" Tanyanya sembari mendudukan tubuh disebelah Jamie. Bukannya menjawab, Jamie malah memperhatikan eskrim yang Ren pegang, "kau kenapa malah makan eskrim jam segini? lihat, jam sudah menunjukkan pukul 11 malam. Apa kau tidak ada jadwal besok?" Omel Jamie panjang lebar sembari menunjuk-nunjuk jam yang berada di ponselnya. Ren hanya mengangkat bahu tidak peduli, kemudian memakan eskrimnya sembari menatap televisi yang berada tepat didepan sofa, "aku sepertinya tidak pernah membatalkan janji untuk besok." Gumam pemuda Huang itu yang membuat Jamie kelabakan, ternyata Ren mendengar percakapannya dengan Geno sedari tadi. "ah, itu..."Cicit Jamie sembari menatap eskrim yang berada di genggaman Ren, ia menginginkannya.
"ini" Seolah tau yang diinginkan Jamie, Ren menyodorkan eskrimnya kepada Jamie. Dan tanpa pikir panjang, Jamie melahapnya. "pfft, siapa yang barusan mengomel tentang makan eskrim malam-malam hm? Na Jamie?" Ujar Ren sembari mendorong pelan eskrim yang sedang dilahap Jamie, membuat pemuda Na itu hampir tersedak. Jamie langsung saja menjauhkan wajahnya dari eskrim Ren,"aku belum selesai mengomel tadi, aku tidak membolehkanmu makan eskrim karena itu akan membuatku menginginkannya juga" gerutu Jamie tanpa menyadari ada sisa eskrim di sudut bibirnya.
Cup! Wajah Jamie seketika memerah, dan tubuhnya membeku, apakah Ren baru saja menciumnya?
Ren yang melihat reaksi Jamie hanya tertawa, dan ia melanjutkan aksinya dengan menjilat sisa eskrim di sudut bibir Jamie, membuat Jamie semakin merona dan salah tingkah dibuatnya. "clumsy" Gumam Ren sebelum berlalu meninggalkan Jamie yang masih mematung di tempatnya, mencerna hal yang baru saja terjadi.
TBC
heyy, Kyle is here! wah wah ada apa nih sama Ren dan Jamie??
anw, don't forget to vote kalo kalian suka, it really makes my daytysm <3
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌ommy - Jeno [slow update]
FanfictionLee Geno, seorang member dari Boy Group Korea bernama "Dream", secara diam-diam menjalin hubungan dengan stylish-nya, Kim Mia. Namun hubungan mereka berbeda dengan kebanyakan orang, mengapa? ⚠️ DISCLAIMER: harsh words, GxB, semi-bdsm, 21+