Suasana Unit Kesehatan Siswa begitu sunyi dengan hanya suara detak jam yang berbunyi mengisi keheningan yang ada, bahkan suara nafas dari 2 orang yang ada didalam UKS pun tak bisa mengalahkan suara detak jam.
Canggung mengambil alih dua anak adam yang kini sama-sama terdiam, salah satu nya sibuk mengompres mata yang baru saja reda dari bengkak nya. Butuh waktu cukup lama untuk membuat nya normal kembali ternyata.
Padahal Jisung sering menangis hingga mata nya bengkak namun ia masih belum terbiasa dengan hal-hal seperti merawat nya. Biasanya Jisung mengabaikan nya dan membiarkan supaya sembuh sendiri.
"Kak, kau boleh kembali. Aku sudah tidak papa" Ujar Jisung sembari melepaskan kompresan dari mata nya lalu menatap pemuda yang sendiri tadi menunggu dan menemani nya di UKS.
"Aku tidak bisa, kau teman nya Jeongin dan Jeongin meminta ku menjaga mu" Ujar yang lebih tua membuat Jisung meringis, ia tak masalah ditemani sebenarnya namun kehadiran kakak sepupu dari Yang Jeongin itu membuat suasana tidak begitu nyaman untuk Jisung.
Ah omong-omong soal Jeongin, pemuda itu telah memasuki kelasnya tadi karena Chris tidak mengizinkan Jeongin tinggal dan menemani Jisung jadi pemuda itu menawarkan diri untuk menjaga dan menemani Jisung hingga istirahat pertama dimana Jeongin akan kembali sembari membawa makanan.
"Tapi aku benar-benar tidak papa" Ujar Jisung sembari menatap Chris yang nampak membeku dalam lautan netra Jisung yang entah mengapa bisa menghipnotis nya untuk terus semakin menyelam kedalam netra tersebut.
"Kak" Jisung mengernyit, melambaikan tangan nya didepan wajah Chris yang nampak terkejut, pemuda itu berdeham entah mengapa merasa sedikit gugup saat ini karena ketahuan memandang seseorang begitu intens nya secara terang-terangan.
Jisung terkekeh pelan, entah mengapa ia merasa jika pemuda itu lucu sekali di mata nya. "Kenapa melamun kak?"
Chris menggeleng dengan cepat, berusaha menutupi wajah pucatnya yang bersemu merah tanpa diminta menggunakan tangan besarnya. Melihat hal itu Jisung semakin gencar menggoda Chris.
Tangan Jisung memegang tangan besar Chris lalu berusaha menariknya. "Kak Kenapa di tutupi wajahmu tampan kok"
BLUSHH
Jisung kembali tertawa tatkala mata nya menemukan warna kontras dari warna awal pada telinga Chris, seberapa merah nya wajah yang lebih tua sekarang? Jisung jadi semakin penasaran di buatnya.
Sementara kedua anak adam kita tengah bercanda bersama didalam sana, seseorang yang tengah berdiri di daun pintu sembari membawa sebuah kantung plastik putih berisi sandwhich kemasan dan sebuah susu peach nampak terdiam.
Tangan nya terkepal ketika melihat betapa seru nya dua orang didalam sana bercanda hingga sama sekali tak menyadari keberadaan nya disini sendari 5 menit yang lalu. Rasanya sia-sia ia berusaha pergi awal untuk mengantri makanan jika yang ia dapatkan adalah pemandangan seperti ini.
"Kak Hyunjin?"
Jeongin mengerjapkan mata nya menatap sosok yang menghalangi pintu UKS, sosok jangkung yang tak asing di matanya itu berbalik menghadap Jeongin.
"Masuk saja kak" Ujar Jeongin yang dibalas gelengan kepala oleh Hyunjin pertanda jika ia menolak keramahan yang lebih muda kepadanya.
"Ini berikan pada Jisung " Ujar Hyunjin menyodorkan kantung plastik pada Jeongin yang juga tengah membawa sebuah kantung plastik yang sama hanya berbeda isian saja. Jeongin menerima nya dengan sedikit kebingungan.
"Ah baiklah, aku akan memberikan nya" Jeongin berujar ramah dengan sebuah senyuman lucu. Hyunjin ikut tersenyum kecil dengan sedikit di paksakan lantas menepuk pundak Jeongin sebelum melangkah pergi melewati Jeongin tanpa pamit.
KAMU SEDANG MEMBACA
JAR OF HEART (Hyunsung) [✔️]
FanfictionHan Jisung selalu bertanya-tanya seberapa kuat Guci hatinya hingga saat Hwang Hyunjin menjatuhkan nya berkali-kali bahkan sudah retak dimana-mana. Hatinya masih rapat enggan pecah dan hancur. Hwang Hyunjin fikir siapa dirinya hingga dapat dengan be...