Hyunjin pagi ini terbangun lebih siang dari biasanya, terbukti dengan jarum jam weker yang menunjukan pukul hampir menyentuh angka 8. Ia pasti akan terlambat datang ke sekolah jika sarapan terlebih dahulu mengingat jarak apartemen mereka menuju sekolah lumayan menghabiskan waktu.
Tapi Hyunjin sedikit malas saat ini, malas bertemu dengan Jisung setelah kejadian semalam, malas untuk melihat Jisung lebih bahagia dengan orang lain. Rasa-rasa nya Hyunjin menjadi begitu denial sekarang dengan perasaan nya sendiri.
Ia tak tahu mengapa dirinya tidak suka saat Jisung dekat dengan ketua osis Bang atau pemuda rubah yang selama ini selalu menghabiskan waktu bersama Jisung selama disekolah, Hyunjin juga tidak tahu kenapa ia jadi lebih mudah marah ketika Jisung dekat dengan orang lain selain dirinya.
Ia begitu awam dengan perasaan asing yang baru dirasakan nya kini, namun ia sangat yakin jika itu bukanlah sebuah cinta. Iya dia yakin jika itu bukan.
Hyunjin tidak mungkin mencintai Jisung, ia mencintai Felix kekasih nya sendiri.
Tapi Kenapa? Kenapa ia begitu tak suka saat Jisung dekat dengan orang lain selain dirinya? Ia tak suka bibir manis berliptint strawberry itu dikecap orang lain ia juga tak suka ketika orang lain memegang pinggang Jisung yang merupakan miliknya.
Ck, miliknya? Sejak kapan ia mengklaim bagian tubuh Jisung jadi miliknya? Hyunjin jadi ingin tertawa melihat seberapa naif dirinya sekarang ini.
Hyunjin memaksakan diri untuk mengenyahkan segala fikiran nya yang sebenarnya tidak perlu, ia menghembuskan nafasnya yang terasa begitu berat lalu menggerakan tubuh menyamping.
Menatap sebuah figura foto yang memperlihatkan dirinya bersama Jisung yang terlihat bahagia bersama-sama, itu adalah moment pertama mereka pindah ke apartemen dan dulu memang merupakan masa paling polos diantara kedua nya.
Sekarang dunia terlihat lebih sering bermain-main entah memang Hyunjin saja yang terlalu bodoh dalam memahami bagaimana dunia berjalan dan memberikan takdirnya.
"Han kenapa semua jadi rumit?" Gumam Hyunjin sembari memandang foto Jisung, memikirkan sudah lama juga hubungan 'sahabat' antara ia dan Jisung yang mulai tidak sehat. Semuanya dimulai dari Hyunjin yang mengajak Jisung lalu berakhir kedua nya seperti ini.
Berakhir dalam hubungan tidak jelas dan perasaan yang penuh ambiguitas. Keduanya terpedaya perasaan sendiri hingga saling menyakiti satu sama lain.
Jalan mana yang harus keduanya ambil selain berpisah dan menyakiti satu sama lain tanpa mengorbankan Lee Felix juga?
.
.
.
.
.
Jisung menatap langit-langit dari taman sekolah dengan tanpa berkedip, jam sepulang sekolah sudah berdering dua jam lalu dan bangunan telah sepi sendari tadi. Mungkin hanya tersisa beberapa anggota osis dan juga para murid yang mengikuti ekstrakulikuler.
Lalu apa alasan Jisung tertidur di atas rumput halaman depan sekolahan? Alasannya simple saja. Ia malas berada di apartemen lalu menemukan apapun yang dapat menyakiti hatinya apalagi jika itu bersangkutan dengan tersangka bernama Hwang Hyunjin.
Netra madu nya nampak tak berhenti memandang sebuah daun dari pohon yang sengaja ditanam di beberapa bagian sekolahnya. Pohon ini merupakan pohon yang selalu Jisung kunjungi hanya untuk berteduh, melamun dan mendengarkan musik.
KAMU SEDANG MEMBACA
JAR OF HEART (Hyunsung) [✔️]
FanfictionHan Jisung selalu bertanya-tanya seberapa kuat Guci hatinya hingga saat Hwang Hyunjin menjatuhkan nya berkali-kali bahkan sudah retak dimana-mana. Hatinya masih rapat enggan pecah dan hancur. Hwang Hyunjin fikir siapa dirinya hingga dapat dengan be...