16. Dunia Ini

351 43 4
                                    


Anggota Golden Sons melakukan hal-hal seru pada tengah malam, seperti bermain UNO, memasak makan malam (yang berujung dimarahi Javas karena Rudra dan Rayyan malah membuat makanan menjadi gosong serta hampir membakar seisi dapur), dan bermain rebut kursi.

Pada pukul dua dini hari, mereka berkumpul di ruang karaoke. Jadi, atas usul Dante, karaokean akan menjadi kegiatan terakhir sebelum mereka pergi tidur.

Narran menggeleng-gelengkan kepalanya yang mulai terasa pening. Ia tak habis pikir dengan Rudra, Rayyan, Dante, dan Alex yang masih bertingkah seperti barongsai di saat dirinya, Dev, Javas, Gale, dan Osiris sudah hampir tepar.

Rudra bahkan masih sempat-sempatnya menari tidak jelas di depan layar televisi besar, sementara Dante dan Rayyan masih sibuk memilih lagu.

"Naahh udah ketemu nih!" seru Dante. Ia mendorong Rayyan. "Matiin lampunya, Bro! Lebih enak gelap-gelapan!"

"Iye iye!" sungut Rayyan. Ia baru saja mengambil lima langkah saat tiba-tiba lampu ruangan ini mati sendiri bersamaan dengan dimulainya musik.

Rayyan syok. Ia menoleh ke belakang. "SUMPAH! GUE BELUM MATIIN LAMPUNYA!"

"Yakali lampunya mati sendiri, Bahlul!" seru Dante.

Rayyan panik. "BENERAN ANJIR! LO LIAT GA GUE BARU JALAN SECUIL!"

"Jangan-jangan ada hantunya?!" Alex setengah melotot.

Rayyan, Rudra, Dante, dan Alex kompak menatap Narran yang malah tengah tersenyum kecil. Dev, Javas, Gale, dan Osiris yang sedari tadi hanya mengamati sembari duduk santai di sofa panjang pun ikutan bingung.

"Bang, kok lo gak bilang kalo di rumah ini ada huntunya?" ucap Rayyan. "Tau gitu kita gelar acara pengajian dulu!"

Narran terkekeh melihat tingkah lucu dari teman-temannya. "Lampunya memang bakal otomatis mati kalau denger melodi musik."

"Anjing! Bisa gitu?!" Dante refleks mengumpat.

"Bisa," ujar Narran.

Rudra menggelengkan kepala. "Mau heran, tapi ni rumah dulunya punya keluarga Bang Narran."

"Aduh, dasar rakjel. Masa gitu aja gatau. Norak banget," Rayyan menceplos sembari menoyor kepala Dante.

"EH NGACA YE KODOK ZUMA!" Dante tak terima.

"Udah, udah. Mending kalian lanjut karaokean aja sana. Musiknya udah keputer dari tadi tuh." Javas menengahi.

Rayyan, Dante, Rudra, dan Alex pun melanjutkan acara karaokean mereka sementara Narran, Javas, Dev, Gale, dan Osiris menonton dengan segelas mocktail di tangan.

Dev menaruh gelasnya di atas meja kala merasakan ponsel di dalam sakunya bergetar. Ia lantas merogoh benda pipih itu dan mendapati notifikasi pesan dari Caca.

Dengan backsound suara Rayyan, Dante, dan Rudra yang menggelegar, Dev membaca pesan dari Caca.

Ia tersenyum kecil dengan jari-jemari yang menari di atas layar ponsel.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
3. Golden SonsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang