LWSBOD - Bab 3

659 26 2
                                    

Warn 18+

(Cuma sedikit tapi ya gitu, gak tau deh)

.

.

.

.

Di perjalanan koridor melewati kelas kelas orang sialan membuatnya badmood. Ia tidak suka karena merasa terganggu dengan tatapan dari orang-orang.

Jelas sekali Fando tidak suka dengan kerumunan tapi dirinya yang suka membuat kerumunan alias membuat semua orang penasaran dengan hal yang di lakukan nya, bisa di contohkan seperti kemarin. Membuat salah satu anak luka lebam dan sedikit berdarah karena melakukan bullying.

Semua orang ingin dekat dengan Fando namun Fando lah yang susah di dekati. Semua orang tidak pernah bisa mendekati Fando padahal Fando adalah anak permata di sekolah ini.

Dengan kepintaran yang di milikinya, juga kecantikan, kebaikan, tulus, sikap bar-bar nya melawan perundungan dan preman sialan di sekolah ini yang membuatnya di kenal banyak orang.

"Ingin pergi saja rasanya." Guman Fando.

Sesampainya di kelas, dirinya duduk di bangku seraya membuka buku novel yang di bawanya.

Masih ingatkan bahwa Delvan masih belum memberikannya ponsel karena takut jika waktu bersama mereka di sita oleh benda elektronik itu. Memang bagus tujuan nya namun bukankah harusnya Fando memiliki benda pipih tersebut seperti remaja lainnya.

Tenang saja, sebenarnya Fando bisa saja membeli ponsel dengan uang yang ada di kartu hitamnya. Namun ia harus meminta izin kepada Daddy-nya sebelum bertindak dari pada mendapat amukan dari singa tidur itu.

Biarkan saja. Lebih baik terfokus saja dengan Fando yang kini berusaha di dekati oleh beberapa gadis di kelasnya.

"Fando sudah mengerjakan tugas? Kalau belum bisa menyalin punyaku."

"Fando mau bekel? Aku bawa buat Fando loh."

"Ini coklat untuk Fando, karena Fando manis."

Ia muak dengan 3 gadis di hadapannya yang merebutkan dirinya.

Bukan bermaksud sombong tapi ia tidak suka dekat dengan orang terutama pada gadis di kelas atau bahkan di sekolah ini.

Mereka belum tau bahwa ia sama seperti gadis gadis pada umumnya namun Tuhan memberikan karunia besar untuknya sampai mempunya hal yang spesial tanpa semua orang bisa memiliki nya.

Fando menatap 3 gadis di hadapannya dengan pandangan malas.

Ia tau 3 gadis di hadapannya begitu mengharapkan jawaban darinya namun karena entah kenapa dirinya ingin sekali marah, ia memilih mendorong mejanya yang membuat salah satu gadis di hadapannya terkena ujung kursi.

"Jika guru datang, bilang aku sedang di perpustakaan." Ujar Fando dan berlalu pergi.

"YAK!! FANDO 5 MENIT LAGI GURU DATANG!! FANDO!!"

Berjalan terus dan menulikan pendengaran nya, itulah yang Fando sekarang lakukan. Ia tidak peduli dengan teriakan ketua kelas dan memilih pergi meninggalkan kelas.

Muak sekali melihat 3 gadis yang sudah tidak perawan itu. Melihatnya saja muak apa lagi memiliki hubungan dengan mereka.

Lupakan.

Fando berjalan menuju rooftop. Ia mengeluarkan kotak persegi panjang kecil dari sakunya dan mengambil benda di isi kotak itu. Berjalan melewati koridor yang sudah sepi, hanya ada beberapa anak yang belum masuk yang Fando lewati.

[✓] Love With Step Brother Or Daddy | BG HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang