LWSBOD - Bab 2

631 23 1
                                    

"DADDY!!! AYO BERANGKAT!!!"

Merasa tidak ada balasan sang Daddy. Fando berlari menuju lantai atas hanya untuk menemui Daddy-nya yang entah mengapa tidak menyahut panggilan nya. Padahal waktu sudah menunjukkan 7 lebih 12 menit namun Daddy-nya sama sekali belum keluar dari kamarnya.

"ASTAGA DADDY!!! BANGUN TIDAK!! ANTAR AKU KE SEKOLAH DADDY!!"

Melihat lelaki yang ia panggil Daddy masih bergulung selimut di ranjangnya membuatnya sedikit naik darah di pagi hari ini. Melangkah menuju ranjang dan melepas tasnya ke sofa dan bersiap,

BRUKK!

Krek!

"Aaauuu sakit!!"

Bunyi tulang terdengar satisfying dan disertai teriakan dari pemilik tulang membuat Fando tersenyum senang. Ia berhasil membangun kan Daddy-nya yang seperti beruang kutub.

"Dad! Sudah siang!! Ayo antar aku ke sekolah!"

"Sayang, punggung daddy, akh. Kenapa menindih tubuh Daddy? Punggung Daddy sakit kan jadinya."

"Daddy kenapa tidak bangun? Aku sudah kesiangan dan Daddy lebih kesiangan! Bahkan masih tertidur!"

Delvan meringis ketika Fando semakin menekan tubuhnya sampai bunyi tulangnya kembali terdengar. Sudah jompo semakin jompo saja.

"Iya iya, Daddy cuci muka dulu. Kamu tunggu di bawah dulu ya."

Tubuh Fando pun bergerak menyingkir dari tubuh Daddy-nya. Ia tertawa pelan melihat Daddy-nya yang nampak kesakitan memegang punggungnya seraya berjalan ke kamar mandi.

Berjalan keluar dan menunggu Daddy-nya bersiap. Setidaknya Daddy-nya itu hanya pura-pura saja kesakitan.

Kalian saja yang tidak tau, bahwa Delvan itu seperti anak di usia seumur dengan Fando. Badan yang lebih berotot karena setiap malam olahraga di gym yang ada di rumah, wajah yang tetap tampan lebih tepatnya baby face sekali bapak Delvan ini.

"Ayo berangkat."

Fando melangkah kan kakinya mengikuti Daddy-nya. Ia tersenyum senang ketika diantar oleh Delvan.

Tentu saja senang karena Delvan itu sedikit susah untuk mengantarkan nya, jika saja motornya tidak tertinggal di sekolah tidak mungkin dirinya meminta untuk di antar.

Salahkan saja Delvan yang menariknya pulang kemarin sampai membuat hampir semua barangnya serta motornya tertinggal di sekolah, untung dompet yang berisi uang tebal dan juga beberapa kartu hitam tidak tertinggal.

Bisa bisa dirinya kena amuk jika benda kecil itu tidak berada di saku sekolahnya.

Di tengah perjalanan, Fando memberhentikan Delvan hanya untuk membeli coffee di kedai dekat sekolahnya. Ingin marah tapi Delvan juga ingin coffee, ia tidak jadi memarahi anaknya karena anaknya mengerti nya.

Hahahaha lihat saja tingkahnya di luar nanti, semoga hari ini tidak ada panggilan untuk Delvan.

"Daddy terlihat lelah, hari ini tidak usah ke kantor. Ini coffee nya."

"Memang Daddy ingin tidur seharian di rumah, terimakasih coffee nya Sayang."

"Sama-sama, pantas tidak segera bangun!" Kesal Fando.

Delvan hanya terkekeh geli melihat reaksi lucu anaknya. Menggemaskan memang.

"Sudah sampai."

Fando ingin keluar dari mobil. Namun ia urungkan karena melihat tangan Daddy-nya berada di tombol pengunci pintu mobil.

"Kenapa lagi?"

"…"

Tidak ada jawaban dari Delvan, ia mendengus kesal. Akhir-akhir ini Daddy-nya selalu seperti itu ketika menginginkan sesuatu namun tidak mengucapkan nya.

[✓] Love With Step Brother Or Daddy | BG HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang