9. All about Secrets

421 47 8
                                    

Suasana mendadak menjadi canggung.

"Ekhem, begini aja kak Win, biar aku sama Ara tidur di kamar Pelangi aja, biar irit kamar hehe he. Lagian kita udah biasa kok tidur bareng, yakan Ra?"

Aurora tak menjawab Senja, membuat senja menjadi geram.

'Nih anak maunya apa sih? Jangan sampe deh dia ngerusak hubungan kak Winter sama kak Rain'

Senja tahu alasan Aurora kembali untuk apa. Aurora rupanya belum sepenuhnya mengikhlaskan Winter untuk Rain. Entah kenapa? Apa secinta itukah Aurora pada Winter? Hingga berniat untuk merusak hubungan Winter dan Rain. Senja tak habis pikir.

Bohong jika Senja tak menyadari adanya kerenggangan pada hubungan Winter dan Rain. Keduanya tampak saling menjaga jarak, entah apa alasannya, Senja juga tidak tahu. Yang pasti, ia tidak akan membiarkan Aurora menjadi pihak ketiga di antara mereka.

"Gak, gue mau tidur sama kak Winter"

Degh

Semua yang ada di sana tampak sangat terkejut mendengar penuturan Aurora.

"Gak papa kan kak Rain aku tidur sama kak Winter buat malem ini? Lagian kak Winter kan kakak aku, jadi gak papa dong aku tidur sama kakak aku sendiri. Itung-itung ngobatin rasa kangen aku sama kak Winter selama ini"

Senja semakin di buat geram oleh perkataan Aurora.

"Maaf kak, aku ijin mau ngomong dulu sama Ara" Senja segera menarik Aurora ke luar.

Setelah sudah sampai di luar, Senja segera melepaskan tangan Aurora.

"LO GILA APA HAH?!"

"Maksud lo?!" Aurora tak kalah ngototnya dengan Senja.

"Lo tau kan kak Winter udah nikah, ngapain lo mau tidur sama dia?! Lo mau jadi pelakor?!"

"Aneh banget lo. Kak Winter itu kakak gue, jadi wajar kalo gue minta tidur bareng sama dia, apalagi kita udah gak ketemu bertahun-tahun"

"Kak Winter itu cuma KAKAK TIRI lo bukan KAKAK KANDUNG. Inget itu Ra!"

"Dan satu lagi, lo gak pernah anggap dia kakak, lo punya perasaan lebih sama dia, sebagai cewek bukan ADIK" ucap Senja penuh penekanan.

"Itu bukan urusan lo Ja! Jadi jangan pernah ikut campur urusan gue! Berhenti sebelum gue benci lo!"

Senja tertawa miris.

"TERSERAH, GUE CAPEK SAMA LO RA!" Senja pergi, tapi sebelum itu Aurora menahan lengannya.

"Lo mau kemana?"

Senja berbalik, dan menatap Aurora, "Apa peduli lo?" setelah itu Senja melepas paksa tangannya dan pergi.

Aurora mendengus kesal.

'Dasar kekanak-kanakan. Selalu aja gitu kalo marah. Maen pergi-pergi aja' seakan sudah hafal betul dengan kebiasaan Senja.

Dengan raut wajah kesal Aurora kembali ke dalam.

"Senja mana?" tanya Winter setelah melihat Aurora masuk tanpa Senja. Padahal tadi keduanya keluar bersama.

"Oh Senja, dia lagi cari angin di luar" bohong Aurora.

Tapi ternyata baik Winter maupun Rain percaya dengan penuturan Aurora.

"Kak Rain, jadi Ara boleh ya tidur sama kak Winter, buat malem ini aja please?" mohon Aurora.

Dan Rain tampak menganggukan kepalanya. Walau ada rasa tidak rela, namun Rain juga tidak ada hak untuk melarang Aurora. Aurora adik kesayangan Winter dan lagi ibunya Aurora, Alexa sudah banyak berkorban untuk Winter, jadi Rain akan merasa bersalah jika tidak mengijinkan permintaan Aurora itu. Lagi pula untuk semalam saja, tidak masalah bukan?

L💚veTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang