kesal

352 17 0
                                    

"Gue bingung banget."

"kenapa Cen?" tanya Valeron.

"Cewe gue makin hari makin cantik." celetuknya membuat Valeron memutar bola matanya malas.

"Bro..."

Valeron pun langsung menoleh. "Apa?"

"Gue ga di tawarin minum?" ujarnya.

"ck! biasanya juga slanang slonong lu ngambilin apa aja di rumah gue."

Cecen menggarukkan kepala nya tak gatal. "Eh, tumben si Anjeli gak dateng kesini."

"Syukur deh kalo dia gak kesini, soalnya berisik kalo ada dia."

"Apa? siapa yang berisik hah?!" tanya seseorang yang tengah berdiri di sebuah pintu dengan kedua tangan melipat di dada.

"E—eh, engga kok. Maksudnya kalo ada Atha brisik gitu hehehe." alasan Valeron membuat Maya semakin geram.

"Awas aje lu." ancam Maya yang hendak pergi ke dapur.

"Mau kemana lu?" tanya Valeron.

"Dapur, ngambil minum. Haus gue."

"JANGAN!! BIAR GUE AJA YANG NGAMBIL!"

"Eh? tumben Lo mau ngambilin minum buat gue?" kata Maya terheran-heran.

"Gapapa, Lo kan sepupu gue. Ya gue harus melayani sepenuh hati."

"Sekalian buat gue dong." timpal Cecen yang mendapati tatapan sinis dari Valeron.

"Jus pare mau?" tawar Valeron.

"BUSET!"

Valeron pun segera bergegas untuk pergi ke dapur. "Untung aja tu anak belum sempet ke dapur. Bisa berabe gue."

Valeron pun merutuki dirinya dan sedikit bersyukur, karena dapur nya masih lumayan berantakan jadi jika Maya melihat itu semua. BEH! bisa di gibeng tuh Valeron.

Di sisi lain, Maya dan Cecen pun mengobrol. "Andra mana?"

"Udah, jangan bahas Andra dulu."

Cecen pun tersenyum jahil. "Cie, lagi marahan yak???"

"Brisik lo."

"Kenapa Lo bisa marahan sama dia?" tanya Cecen.

"Bacot bener Lo, mau gue tampol?"

Cecen pun membelalakkan matanya. "Buset, galak bener neng."

"Yaudah diem."

"Oke."

Maya pun hanya diam seribu bahasa. Namun, dia terlupa bahwa Maya akan menanyakan sesuatu hal kepada Cecen.

"Cen." panggil Maya namun Cecen tak merespon.

"Cen." panggil Maya sekali lagi.

"WOI CECEN! kurang ajar lo ya, di panggil gak nyaut." kesal Maya.

"katanya gue suruh diem, yaudah gue diem."

"gue lelepin Lo ya lama-lama ke samudera Atlantik."

IKATAN ABADI MARSELINO || short storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang