hukuman

279 25 3
                                    

Seperti biasa, Marsel kini tengah di ruang meeting untuk membahas persoalan proyeknya. Namun siapa sangka, ponsel milik CEO muda itu bergetar.

Dan disana terpampang jelas nama sang Istri yang menelfon nya.

Dengan terpaksa, Marsel meminta izin dan menghentikan sementara aktivitas meeting nya untuk mengangkat telfon sang istri.

"Mohon maaf, sebelumnya. Saya ingin izin untuk mengangkat telfon di luar."

Para tamu atau bahasa nya klien pun menganggukan kepala nya. Marsel segera pergi sedikit menjauh untuk mengangkat telfon.

**

"Kenapa sayang??" tanya Marsel kepada Eca di sebrang sana.

"gapapa, aku cuma mau bilang."

"Bilang apa?"

"aku udah makan lohhh, kamu pasti iri ya?"

tuttt

**

What the?!?!?!

Marsel speechless saat Eca mematikan telfon nya sepihak dan hanya????

"Ni bocah cuma mau bilang ini?!" tanya Marsel pada diri nya sendiri yang sudah meredam emosi.

Marsel mengelus dada nya pelan. "Sabar-sabar Sel, nanti pas di rumah aja kasih perhitungan nya sama dia."

Marsel menaruh ponsel nya ke dalam saku celana milik nya dan melanjutkan meeting yang sempat tertunda itu.

Singkat cerita, Marsel pulang. Eca tadi nya ngechat dirinya tadi, untuk menitipkan bakso pada diri nya. Namun ia sengaja tak membelikan nya dan akan memberi kejutan lebih untuk Eca saat di rumah.

Ting tong

Ting tong

Suara bel berbunyi, di pertandakan Marsel sudah pulang. Eca pun berantusias untuk menghampiri Marsel di depan pintu.

Eca sangat ceria, kemudian menyalimi Marsel sebagaimana istri berbakti kepada suami dan kedua kali nya Eca mengulurkan tangan nya.

"Mana?"

Marsel mengernyitkan dahinya seolah-olah bertanya 'apa?'

"Pesenan Eca, mana?" tanya Eca yang masih saja mengulurkan tangan nya.

Tanpa basa-basi, Marsel menarik tangan Eca yang terulur pada nya lalu mendekap Eca ke dalam tubuh nya.

"Akhhh lepass, sesek tauuu Eca. Ish lepas Marsel!!!!" engah Eca, namun Marsel makin menjadi-jadi.

Akhirnya Eca di gendong ala bridal style menuju kamar nya.

Setelah sampai kamar, Marsel mengunci pintu.

"K—kenapa kamu kunci pintu nya?" tanya Eca dengan menelan saliva nya sedikit ketakutan melihat tatapan Marsel yang tajam menghampiri nya.

Marsel menghampiri Eca, lalu mengelus puncak kepala nya.

Kemudian, Marsel mengecup kening Eca. Tapii, kenapa kecupan nya terus ke bawah dan...

"Eitss, gaboleh mesum!" Eca menaruh jari telunjuk nya ke bibir Marsel. Namun, itu membuat Marsel semakin tak karuan.

Setelah itu, Marsel menarik Eca kedalam dekapan nya dan menarik selimut untuk menutupi kedua nya.

IKATAN ABADI MARSELINO || short storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang