TOD

269 16 0
                                    

Rara pun memutar botol marjan milik nya di meja, disana sudah terdapat geng nya tidak ada yang absen kali ini. Lengkap, di karenakan sekarang adalah hari weekend dan sementara di liburkan dulu.

Selain itu juga, sekarang adalah hari spesial Rara yaitu hari ulangtahun nya. Makanya, sekarang mereka sedang di rumah Rara.

Botol itu pun memutar dan berhenti tepat di arah Andra.

"Sialan, gue lagi yang pertama."

"Cepet Ndra, truth or dare?" tanya Marsel tanpa basa-basi.

Andra pun berfikir.

"Cepetan ngapa!" oceh Atha sembari memakan cemilan.

"Brisik lu bagong, gua sedang memikir keras nih." ujar Andra.

"Gue milih dare deh, gasuka main jujur-jujuran." timpal Andra.

Valeron pun tersenyum dengan senang. "Nikahin Maya dengan waktu dekat."

"Uhuk—" Maya yang tengah minum pun tersedak, sedangkan Andra hanya menganga tak percaya dan juga protes dengan dare yang di berikan Valeron.

"Jangan itu lah...." mohon Andra dan Maya hanya melirik kesal ke arah Valeron.

"Ayo dongg, kalian nikah. Kayaknya seruh deh." tambah Eca juga.

"Seru matamu!" timpal Andra ngegas.

Marsel melirik tajam ke arah Andra. "Gue tebas leher Lo kalo Lo sekali lagi ngegas ke Eca."

"Bodo amat Sel, bodoamat." kesal Andra.

"Yaudah, gausah ribut. Mending sekarang putar botol lagi." ujar Eca, lalu botol pun berhenti di arah Ferin.

"YAHAA! FERIN!" teriak semua nya antusias.

"Truth or dare?" tanya Athallah.

"Dare." jawab Ferin mantap.

"Tanya sesuatu ke orang yang Lo sayang." ujar Cecen.

Ferin melirik ke arah Valeron. "Yon, sayang gue gak?"

Valeron membeku sejenak, lalu memandang Ferin sedikit salting. "Iya, gue sayang Lo." jawab Valeron malu-malu membuat semua nya baper.

"Aaaa sosweatt banget si kalian, aku juga mau gitu Sel." ujar Eca.

"Aku mah sayang pangkat seribu ke kamuuuuu." gombal Marsel.

"Noh, mulai dah mulai." kesal Cecen.

"Ya biarin aja lah kak! suka-suka Eca sama ka Marsel." timpal Rara sedikit kesal, karena Cecen tidak peka.

"Utututu iya sayang, maafin kaka Cecen ya."

"Yaudah, lanjut." lalu Andra pun memutar botol nya dan berhenti di arah Tara.

Semua mata pun tertuju ke arah Tara. "Wah Tara, dari tadi yang diem aja akhirnya kena juga." ujar Maya.

"Truth or dare?" tanya Valeron.

"Truth aja deh." jawab Tara enteng.

"Apa hubungan kamu sama Atha?" tanya Andra membuat Tara sedikit diam dan tatapan Atha yang penuh harap itu ada.

"Teman."

Semua terkaget dan membelalakkan matanya tak percaya. "Teman? gak lebih?" tanya Marsel.

"Iya, teman. Teman hidup maksudnya."

"BEHHH, INI MAH TINGGAL NIKAHIN AJA THA!" timpal teman nya mendukung Atha. Sedangkan Atha hanya cengo tak mempercayai perkataan yang keluar dari hadapan Atha.

"Kamu sudah membuat hatiku berbunga-bunga dek." kata Atha dengan senangnya.

IKATAN ABADI MARSELINO || short storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang