Sebelum baca cerita ini dimohon vote nya kakak, typo bertebaran!!
Selamat membaca!! 🙏🏻
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Eungh" Cenzo terbangun dari tidur nya lalu ia membuka perlahan mata nya itu.
"Euh? Dimana aku sekarang?" monolog nya.
"Aku..aku dimana? Hah, jangan jangan aku di cul-"
"Kau ada di rumah ku" ucap Arga yang tiba tiba masuk kedalam kamar membawa makanan dan minuman untuk Cenzo.
"E-eh..siapa kau?" tanya Cenzo was was
"Tch, kau lupa dengan ku huh?" kesal Arga kepada Cenzo.
"Lupa? Haha lupa apa?"
"Jangan bodoh, aku tidak mengenali mu" lanjut nya dengan kekehan.
"Ck..kau ini amnesia hah?! Aku Argantara, anak kecil yang selalu kau jauhi dan kau ganggu" ucap nya, lalu menaruh makanan tersebut di meja kecil milik nya.
"Argantara? A-aku tak mengenali mu"
"Benarkah? Kau mengalami amnesia? Atau memang senga-"
"AKU BENAR BENAR TIDAK MENGENAL MU!" teriak Cenzo mutlak
"Heuh..kau meneriaki ku? Parah sekali, padahal aku yang telah menolong mu" ucap nya sembari bersedih.
"Eeh, m-maafkan aku, aku tak tau" ucap Cenzo sembari menundukkan kepala nya.
"Haha tak apa, kau Vincentzo Nathaniel bukan? Maaf saat di kelas aku mendiamkan mu, oh ya nama ku Argantara Leonard dan kau bisa memanggilku Arga atau Leo" ucap Arga kepada Cenzo.
"Ah iya, salam kenal Vincent" jawab nya sembari tersenyum
"Vince-"
"Panggil saja Cenzo, panggilan itu terlalu panjang dan sulit" potong Cenzo "begitu eoh? Baik lah Cenzo, aku hanya ingin memastikan kau benar tidak mengenal orang yang bernama Arga sebelum nya?" tanya nya sembari mengangkat sebelah alis nya.
"Tidak, dan aku baru mengenal seseorang yang bernama Arga sekarang. Itu kau" ucap nya
Arga yang mendapatkan jawaban itu pun sedih, ia kira Cenzo mengingat nya. Rupa nya tidak
"Hahaha biasa saja muka nya dong" kekeh Cenzo saat melihat wajah melas Arga.
"Eh, hehe maaf aku melamun tadi"
"Tidak apa, eum.."-Cenzo
"Aku..aku ingin bertanya"
"Tanya kan saja" balas Arga
"K-kau yang menolong ku saat itu?"
"Hm, itu aku"
"A-ah..terima-kasih?"
"Haha sesusah itu kah untuk mengatakan terimakasih" kekeh Arga sembari menaruh makanan di kasur.
"Ini makan dulu, kamu belum makan tadi siang" ucap Arga menodongkan makanan yang Bunda masak tadi.
"Eh..untuk ku? Sebenarnya tak perlu repot repot" ucap Cenzo
"Sudah, kamu harus makan lalu minum obat" ucap Arga lalu mengangkat sesendok nasi kepada Cenzo, Cenzo yang melihat itu hanya menurut dan menerima suapan Arga.
"Makan yang banyak ok..bayi kecil?" ucap Arga gemas, Cenzo hanya mengangguk.
"E-eh sudah biar aku saja, aku bisa makan sendiri dan aku bukan bayi" ucap Cenzo dengan pipi yang memerah.
"Yasudah, ini makan lah dan tolong dihabiskan" setelah nya Arga pergi keluar dari kamar meninggal kan Cenzo yang sedang asik dengan makanan nya itu.
Dibawah...
"Arga sayang, ini kamu makan dulu biar tidak sakit" panggil Bunda.
"Bun, Arga belum lapar..nanti aja ya?" tawar Arga kepada Bunda nya. Namun bukan nya mendapatkan balasan malah mendapatkan tatapan kematian dari Bunda.
"I-iya ini Arga makan" ucap Arga gugup saat ditatap oleh Bunda nya itu.
"Dihabis kan ya" balas Bunda sembari tersenyum manis ke arah anak nya itu.
"He'em"
"Sayang, Cenzo udah bangun belum?" tanya Bunda.
"Udwah" balas Arga sambil mengunyah makanan nya.
"Oh yaudah makan dulu, Bunda mau ke atas lihat Cenzo" setelah nya Bunda meninggalkan Arga.
Di tempat Cenzo berada...
Krek krek krek
"Heuh..suara apa itu?" Cenzo bangun dari duduk nya lalu pergi menuju korden besar dikamar Arga.
Srek
"Aaaa!!"
"Heh bocil, lu gak usah teriak bisa?" ucap pemuda yang ada dihadapan Cenzo itu.
"Siapa kamu? Mau maling ya!" tuduh Cenzo ke pria yang ada di depan nya itu.
"Ngawur ni anak, lu sapa nya Arga kok bisa masuk ke kamar nya hah?" tanya balik pemuda tersebut.
"Eh, a-aku..eum aku itu..ak-"
"Adek sodara gue, napa emang?" ucap Arga yang tiba tiba datang, Bunda gak jadi ke kamar soal nya ada yang nelpon jadi ya Arga yang kesini.
"Baru tau gue kalau lu punya sodara" ucap pemuda tersebut.
"Ngapain lu ke sini Jen?" tanya Arga, panggil aja Jendral. Dia teman Arga waktu SMP, saat lulus Jendral pindah ke Bandung.
"Gue kangen sama lu bre" ucap nya lalu masuk ke dalam melewati pagar balkon kamar Arga.
"Oh, gak ada sopan nya ni anak" ucap Arga kesal.
"Btw ga, itu yang di sebelah lu manis juga. Siapa nama nya dek?" tanya Jendral sembari mengelus rahang Cenzo.
"Lepas kalau tangan lu gak mau patah" ucap Arga dingin.
"Yaelah galak amat" ucap Jendral lalu menyudahi kegiatan mengelus rahang Cenzo itu.
"Manis nama mu siapa?" tanya Jendral
"Nama ku? Nama ku Ce-"
"Celino, ya nama nya Celino" potong Arga
"Eh, bukan..bukan namaku itu, nama aku Cenzo" ucap Cenzo sembari menggelengkan kepala nya kekanan dan kekiri.
"Ck, lu mau bohongin gue?"
"Dih, mana sudi gue" ucap Arga sinis
Cenzo yang melihat aura kedua nya yang sedang tatap menatap itu langsung panik.
"Eh jangan berantem gitu" ucap Cenzo
"Siapa yang berantem?" ucap kedua nya
"Kalian" ucap Cenzo polos
"Gak ada yang berantem" setelah nya Arga menarik pinggang Cenzo lalu memeluk nya.
"Bre, santai aja dong" ucap Jendral ke arah Arga.
"Lu, jangan deket deket sama dia" lalu Arga keluar dari kamar bersama Cenzo.
"Gak jelas banget tu anak" ucap Jendral pelan
TBC
___________________________________Udah segini aja aku males bikin yang panjang panjang, malem nya pengen nonton bl jadi mau turu.
Makasih ya yang udah mampir dan mau baca cerita gak jelas ini
Jangan lupa vommen nya ongkey, follow juga ❤🤡
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐫𝐠𝐚𝐧𝐭𝐚𝐫𝐚 𝐋𝐞𝐨𝐧𝐚𝐫𝐝
Teen Fiction⃠{𝐓𝐈𝐍𝐆𝐆𝐀𝐋𝐊𝐀𝐍 𝐉𝐄𝐉𝐀𝐊 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐃𝐀𝐍 𝐒𝐄𝐒𝐔𝐃𝐀𝐇 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀} ⃠ Argantara remaja yang tak mudah jatuh cinta. Tetapi seseorang tersebut ini membuat hati Argantara luluh kepada nya, Vincenzo putra tunggal Victor Nathaniel...