Argantara 8

150 6 0
                                    

Sebelum baca cerita ini dimohon vote nya kakak, typo bertebaran!!

Selamat membaca!! 🙏🏻
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Heh Ga, lepasin napa sih" ucap Cenzo.

"Diem" balas Arga singkat

"Bangsat sakit tangan gue Gaa" rengek Cenzo, Arga yang mendenger nya menengok kebelakang melihat pergelangan tangan Cenzo memerah karena ulah nya.

"Maaf, aku gak bermaksud"

"Lu kenapa sih? Asem banget ngeliat gue deket sama Jendral" tanya Cenzo kepada Arga.

"Gue gak suka lihat lu sama dia cen" balas nya

"Yakan udah gue duga, kenapa memang hm? Cemburu bilang bang" ucap Cenzo sembari bergaya memegang dagu nya.

"Gue, cemburu? Haha mana ada sih cen gue cemburu ke lu" ledek Arga sembari tersenyum.

Cenzo yang mendapatkan balasan tersebut tidak terima, lalu ia menendang perut Arga setelah nya pergi meninggalkan Arga yang sefang kesakitan memegangi perut nya tersebut.

"Babi lu cen" umpat Arga.















Cenzo pov.

Aku berjalan melewati jalanan yang sangat sepi dan sunyi, tidak ada seorangpun yang lewat. Kendaraan kendaraan bahkan hanya sedikit yang berlalu lintas, dengan jalan yang terburu buru aku lewati sebuah bangunan kosong.

Bangunan itu masih terlihat bagus, jika dilihat lihat sayang sekali tempat itu ditinggal kan. Aku mencoba melihat lebih dekat kebangunan tersebut, saat aku sampai didepan pagar aku melihat cahaya yang menyinari satu ruangan dari bangunan tersebut.

Karena aku orang nya kepoan jadi aku memilih untuk memasuki bangunan tersebut. Saat aku sudah masuk dihalaman tersebut aku melihat kucing hitam dipojok dekat pintu masuk, aku memilih untuk melanjutkan jalanku kebangunan tersebut.

Saat aku ingin memegang kucing tersebut, kucing itu langsung pergi meninggalkan ku sendiri didepan pintu masuk itu. Lalu aku menghadap kedepan, melihat pintu tersebut lalu ke ketuk.

"Assalamual-" ucap ku terpotong, ternyata pintu tersebut sudah terbuka. Dan satu lagi, aku ingat jika agama ku nonis.

"Wow, ini keren" gumam ku

Saat aku masuk kesatu ruangan, ada banyak sekali lukisan yang terpajang ditembok tembok bangunan tersebut.

"Tunggu, aku merasa berada di museum" aku berjalan mengelilingi semua ruangan tersebut, lalu aku melihat satu lukisan yang cantik.

(Contoh ilustrasi nya)

"Ini sangat cantik, bisa jika aku membawa nya lalu ku kasih Mama" aku termenung sebentar, lalu melanjutkan kalimat kata ku "tapi Mama ku sudah tiada" setelah nya aku lanjut mengelilingi tempat lain. Namun tiba tiba...

//GDUBRAKK

Aku terkejuet mendengar barang jatuh, aku menengok kebelakang untuk mengawasi. Dan ya aku melihat sesosok yang seram, kau ingin melihat nya?

Tapi aku takut melihat foto nya saja,
dengan keberanian yang luar biasa ini aku berjalan sumber suara tersebut. Kau tau aku menemukan apa?

Ya benar, aku menemukan kucing hitam itu. Ia sedang memakan daging, dan aku tak tau kucing itu memakan daging apa.

"Hei kucing, kau menakuti ku saja. Lihat semua ulah mu" ucap ku sembari menunjuk nunjuk kucing tersebut.

Kucing itu menatap ku sangat tajam, mata nya yang berkilat deolah olah menusuk nusuk ku. Aku mulai lemas saat itu, aku tak bisa berbuat apa apa

"A-apa yang kau lakukan" ucap ku ketakutan. Kucing itu berdiri!! Ini sangat lah keren dan seram, kucinc itu tersenyum kepada ku. Lalu ia berbicara "aku akan memakan daging mu ini"

Aku lemas, sangat lemas. Aku tidak kuat dan saat itu kucing tersebut sudah membuka mulut nya lebar lalu mengangkat tubuh ku....




















"Aaaaa!!!!" aku terbangun dari tidur ku, untung itu hanya mimpi. Keringat ku bercucuran, nafas ku tercengkal

"Hei ada apa?" tanya Arga

"A-aku..aku m-mimpi buruk" ucap ku

"Kamu pasti belum berdoa saat ingin tidur" aku menggelengkan kepala ku, hei! Aku selalu berdoa sebelum tidur asal kalian tau.

"Aku sudah berdoa sialan! Mimpi nya saja yang gajelas" desis ku kesal, Arga yang melihat hal itu hanya terkekeh grmas.

"Yasudah sini tidur dengan ku saja malam ini" ucap nya sembari mengedipkan mata kanan nya.

"Sudi sekali aku tidur dengan mu?!!" kesal ku

"Ya kalau tidak mau terserah, aku ingin tidur lagi" setelah nya Arga keluar dari kamar ku, aku yang melihat Arga pergi hanya mematung dikasur. Sejujur nya aku tidak takut dengan hal hal seperti itu, tapi aku hanya tidak suka sendirian jadi aku memilih menyusul Arga. Taoi ingat aku tidak takut dengan makhluk seperti itu! Aku hanya tidak ingin sendiri.


















TBC
___________________________________

Gila maaf nih ya baru update malam ini, jujur aku gak tau mau nulid gimana jadi kek aneh gitu yee gak sih? Otak ku lagi buntu huat mikir alur cerita nya.

Btw pada kangen gak sih sama aku?? Wkwk becanda guys, sekali lagi maaf ya baru bisa up.

Makasih ya yang udah mampir dan mau baca cerita gak jelas ini

Jangan lupa vommen nya ongkey, follow juga ❤🤡

Baca doang gak follow, jadi ayo follow. Yang follow fiks hati nya baek murni semurni kulit Chenle wkwk.

𝐀𝐫𝐠𝐚𝐧𝐭𝐚𝐫𝐚 𝐋𝐞𝐨𝐧𝐚𝐫𝐝Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang