Argantara 9

126 3 0
                                    

Sebelum baca cerita ini dimohon vote nya kakak, typo bertebaran!!

Selamat membaca!! 🙏🏻
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Ahh, bangsat sakit Ga" maki Cenzo

"Bentar lagi udah selesai kok, tahan bentar ya?" ucap Arga sembari mengoles saleb dibekas luka Cenzo kemarin.

"Makanya pelan anjing, asal narik sih" kesal Cenzo

"Yaudah sih maaf, jangan marah gitu kayak cewe tau" Cenzo yang mendengar itu makin kesal, lalu ia pukul kepada Arga dengan bantar sofa.

"Kok dipukul sih?" tanya Arga sembari memegangi kepala nya.

"Ya siapa suruh ngeledek gitu"

"Memang aku ngeledek?" tanya Arga lagi, Cenzo yang badmoon hanya diam tak membalas jawaban Arga.

"Kok diem?"

"Udah mending lu diem!" setelah nya Cenzo pergi keluar sembari menghentak hentakan kaki nya.

"Kok marah, pms apa?" monolog Arga sembari menggeleng gelengkan kepala nya.

Disisi lain.

Cenzo pergi ke makam sang Mama, ia ingat hari ini hari spesial untuk para Ibu Ibu karena hari ini hari Ibu. Cenzo mampir ke toko bunga dan membeli satu bunga melati untuk nanti di makam.

Sesampai nya Cenzo ia melihat makam sang Mama begitu rapi dan masih bersih, Cenzo selalu rajin untuk membersihkan makam tersebut. Ia tau jika sang Mama tidak suka lingkungan yang kotor

Cenzo berjalan mendekati makam tersebut, lalu menyapa sang Mama.

"Hi, happy mother's day to you, Mama. I will always remember your struggle to take care of me until I grow up, thank you for all the services that Mama gave, all the time and rest of Mama's life." ucap Cenzo sembsri menabur bunga bunga tersebut.

"Mah, Mama masih ingat Cenzo? Sekarang Cenzo sendiri Mah. Mama kenapa harus pergi? Mama tidak mengajak Cenzo." sembari berbincang Cenzo juga membersihkan sisa sisa bunga yang layu diatas makam tersebut.

"Mah, besok Cenzo kamping di sekolah" ucap nya melihat nisan sang Mama. Ia lalu tersenyum saat melihat foto sang Mama yang terpajang didepan nisan tersebut.

"Mah, Mama tau Cenzo bawa coklat dan satu roti untuk Mama. Kata tante Mama suka roti rasa matcha? Ini Cenzo bawakan sama satu coklat favorit Mama"

"Mah, Cenzo misses Mama. Cenzo wants to be hugged by Mama like before, Cenzo wants to hear Mama's voice again" Cenzo sudah tidak tahan lagi, ia menangis di makam sang Mama dan memeluk bingkai foto sang Mama.

Dikejauhan Arga memandang Cenzo dibalik satu pohon yang lumayan tinggi. Ia melihat seberapa rapuh nya Vincentzo Nathaniel saat berada disini, ia bisa melihat seberapa sedih nya keadaan Cenzo.

Arga melangkah mendekati Cenzo, agar bisa menenangkan pria tersebut.

"Hey, kata nya jagoan kok nangis?" tanya Arga saat sampai lalu memeluk Cenzo dari samping.

"Hiks..aku gak sekuat itu bodoh" maki Cenzo

"Ya gue tau, gue juga pernah kok diposisi lu"

"Kalo dah pernah mending diem deh, gue lagi..gak mau gelud ya..hiks"

Beberapa menit berlalu, Cenzo tertidur dipelukan Arga karena cuaca mulai mendung dan hari mulai gelap. Arga lalu menghendong Cenzo ala koala dan pergi meninggalkan makam tersebut.

"Tante, Arga pamit pulang dulu ya. Bayi Tante udah tidur, karena kecapean. Permisi Tante" setelah nya Arga pergi ke tempat dimana mobil ia berada.

//skip aja lah lama

"Pak Lin tolong buka pahar nya!!" teriak Arga dari depan memanggil penjaga nya tersebut. (Ksjsm gak tau mau nulis satpap apa lah itu ribet)

"Baik tuan muda" pak Lin lalu membuka'kan pagar tersebut agar tuan nya bisa masuk

"Terimakasih pak Lin" Arga keluar dari mobil sembari menggendong Cenzo dai belakang lalu masuk kedalam kediaman rumah Argantara.

"Bunda Arga pulang"

"Eh sayang, kok baru sampai dari mana aja?" tanya Bunda

"Ini anter Cenzo Bun" balas Arga lalu menaruh Cenzo agar tidur disofa sementara.

"Aduh kasihan pasti kecapean, Arga Bunda buatin teh anget dulu ya nak"

"Iya Bun, makasih" lalu Arga duduk dan mengambil remot tv dan menyalakan tv tersebut.

Angin yang bertiup kencang dan petir yang menyambar lalu turunlah hujan yang kencang.

"Dingin" rintih Cenzo sembari memeluk kaki nya sendiri, Arga yang melihat itu lalu mengambil selimut dan menyelimuti tubuh mungil Cenzo.

"Lucu banget sih, kalo ginikan jadi tambah lucu haha" Kekeh nya saat melihat wajah damai Cenzo.

"Nak, ini teh nya udah jadi" Bunda datang lalu menaruh teh hangat dan berbagai macam kue untuk Arga.

"Wah makssih Bun, sayang Bunda banyak banyak" ucap Arga lalu memeluk Bunda singkat.

"Biasa aja kalik" kekeh Bunda

Lalu mereka menghabiskan waktu bersama untuk mengobrol sesuatu hal yang tidak penting dan betcanda bersama sembari meminun teh hanghat dan kue buatan Bunda. Dan menunggu sosok mungil disebelah mereka yanh tertidur pulas mungkin? Sampai sampai tidak merasa terganggu.

















TBC
___________________________________

Gila maaf nih ya baru update malam ini, jujur aku gak tau mau nulis gimana lagi jadi kek aneh gitu yee gak sih? Otak ku lagi buntu buat mikir alur cerita nya gimana.

Ohya guys, selamat hari Ibu ya buat sosok Ibu yang paling kita banggakan dan selamat ulang tahun buang yang ulta hari ini.

Makasih juga ya yang udah mampir dan mau baca cerita gak jelas ini

Jangan lupa vommen nya ongkey, follow juga ❤🤡

Baca doang gak follow, jadi ayo follow. Yang follow fiks hati nya baek murni semurni kulit Chenle wkwk.

𝐀𝐫𝐠𝐚𝐧𝐭𝐚𝐫𝐚 𝐋𝐞𝐨𝐧𝐚𝐫𝐝Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang