Chapter 7: Makin Salah Paham Orang-orang

182 27 2
                                    

Karina tidak tahu apa yang menyebabkan gurunya membuat dirinya terjebak di antara Lia dan Yeonjun sebagai anggota kelompok laboratorium biologi. Sudah jadi rahasia umum Yeonjun itu naksir Lia. Sayangnya, Yeonjun ini tidak pernah dinotis karena Lia selalu bersama dengan orang lain. Rasanya Karina tidak ingin jadi bagian drama percintaan mereka.

Apalagi sudah menjadi rahasia umum kalau Lia itu punya pawang bernama Soobin, meski kata keduanya mereka cuma teman. Mungkin maksudnya teman di masa sekarang dan teman hidup di masa depan.

"Jadi kita bertiga nih," akhirnya Karina membuka pembicaraan setelah duduk perkelompok di laboratorium, "Bagi tugasnya gimana?"

"Terserah." jawaban Yeonjun yang tampak tidak ingin tahu itu membuat Karina melengos. "Gue ngikut aja apa kata kalian."

Berharap apa pada anak yang seringkali bolos sekolah? Meski belakangan Karina tidak pernah mendengar nama Yeonjun ikut menjadi bagian omelan gurunya karena saat mengecek kehadiran murid, lelaki itu menyahut. Mungkin efek omelan Lia atau malahan Yeonjun secara tidak sengaja mencuri dengar obrolannya dengan teman sebangkunya itu tentang tipe lelaki yang Lia sukai.

Obrolan Karina dan Lia tentang tipe ideal mereka itu tercetus ketika anak-anak kelas saat itu sibuk membahas pernikahan selebgram yang satu sekolah dengan mereka menikah muda. Karina tak habis pikir, entah apa yang dipikirkan perempuan itu hingga memilih menikah padahal sekolah belum selesai. Lia yang selalu melihat semuanya dengan cara yang baik bilang mungkin karena saling cinta dan memang sudah jodohnya, sedangkan Soobin yang memandang semuanya dengan realistis yang kadang cenderung sarkas bilang mungkin karena sudah terlanjur menanam duluan padahal belum waktunya menanam.

Kalian pasti bingung Soobin yang tidak sekelas dengan Karina kenapa bisa ada di kelas Karina dan Lia? Entahlah, sama seperti kalian, Karina juga bingung. Padahal kelas Soobin itu berada di sebelah dan Soobin juga punya jabatan sebagai ketua kelas yang mestinya siap siaga. Tapi, anak itu malah berakhir ikut nimbrung obrolan Karina dan Lia tentang selebgram yang menikah muda di sekolah mereka itu.

"Rin... Rin...," panggilan Lia membuat lamunan Karina buyar, kemudian melirik gadis manis itu, "Lo jadi ketua kelompok aja, ya."

"Kok gue? Lo ajalah, masa gue terus yang jadi ketua?"

"Gue nggak ngerti biologi, nggak kayak lo yang ngerti."

"Hompimpah aja kita bertiga buat memutuskan ketua."

Yeonjun yang mendengar perkataan Karina hampir tertawa. Sumpah, baru kali ini dia mendengar seseorang memutuskan hal yang cukup penting dengan cara paling kekanakan. Namun, Lia sepertinya juga sama malasnya harus memikirkan cara lain karena Lia terlihat sudah bersiap-siap menentukan strategi dan Yeonjun mau tidak mau harus mengikuti suara mayoritas.

"Yang beda sendiri langsung jadi ketua ya,"

Perkataan Lia membuat Karina berdecih sebagai jawaban dan Yeonjun menutup mulutnya dengan sebelah tangannya. Tidak mau ketahuan dia tersenyum karena mengamati kelakuan Karina. Nanti Lia malah salah paham karena mengira perasaan Yeonjun sudah tidak kepada gadis itu.

Tidak sampai dua menit kemudian, pemenang sudah didapatkan dan Lia tertawa sembari menepuk-nepuk punggung Karina. Sementara yang memenangkan permainan ini, memasang wajah bete dan Yeonjun yang sudah tidak menutup mulutnya, tidak sadar kalau tersenyum.

"Ah, gue apes mulu perasaan," gerutu Karina, lalu tidak sengaja tatapannya bertemu dengan Yeonjun, "Apa lo senyum-senyum? Senang gue menderita jadi penanggungjawab kelompok ini?"

"Gue—"

"Eh... eh jangan berantem," Lia memotong perkataan Yeonjun yang bermaksud membela diri. Sialnya, Lia tidak sengaja lebih nyaring dari seharusnya membuat semua orang menatap ke meja mereka, "Tunggu, kenapa kelas kita jadi hening? Bukannya kelas kita terkenal ributnya?"

Baik Karina mau pun Yeonjun tidak mengatakan apa pun, membuat lelaki itu memberikan tatapan bertanya-tanya. Deheman guru biologi membuat suasana kembali seperti semula, ribut. Karena kelas mereka kalau hening hanya saat ulangan atau guru menyeramkan yang mengajar, seperti kata Lia tadi.

Hanya saja, mana Karina tahu kalau perkataan Lia yang volume suaranya lupa dikecilin itu malah menambah bara kesalahpahaman. Maksudnya... Karina sampai diteror di aplikasi X karena katanya mau mengaramkan Yeonjun dengan Lia.

"Buset, gue baru tau anak-anak sekolah suka shipping juga?" Karina menekan satu demi satu akun yang mengganggunya di aplikasi X untuk melakukan blok.

ASMARALOKA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang