chapter 10

179 13 7
                                    

Happy reading 😁

Bruk!

Prang!

Suara pecahan kaca menggema kuat. Kepala maid Han dan para maid lain buru-buru datang menghampiri sumber suara itu

Sesampai disana mereka mulai berangsur mundur takut, sosok pria dengan wajah kusutnya tengah menatap tajam mereka.

Dari wajahnya sudah tampak ia sedang murka.

" Tuan muda..." ucap bibi Han tercekat. Darah mengalir dari sela tangannya yang terkepal menetes mengotori lantai.

Tampak sekali kondisi Seok jin sedang tidak baik-baik saja ditambah tercium bau alkohol yang cukup kuat.

Bibi Han ingin mendekat tapi ia urung.

" Dimana si pembawa sial itu?!"

Seketika mansion itu sepi, tidak ada orang yang berani menjawab pertanyaan Seok jin sampai akhirnya...

" Bu Han!", Para maid berteriak histeris. Bibi Han menegang, matanya membulat dan jantungnya memompa lebih kencang. Sebuah moncong senjata yang ia tahu adalah pistol mengarah tepat ke kepala nya.

" Tu-tuan..."

" Jawab pertanyaan ku atau ku buat kau menemui ajal mu",ucap Seok jin dengan nada menekan. Bibi Han semakin takut. Bisa saja ia jujur tapi ia juga tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya.

Seok jin bisa murka jika tahu Namjoon melanggar perintahnya. Seok jin itu orang yang menghargai waktu dan ia paling tidak suka jika pekerja nya terlambat satu detik saja.

Ini sudah pukul 7 pm dan harusnya namjoon sudah di mansion 15 menit yang lalu.

Bibi Han tidak bisa membayangkan apa yang terjadi selanjutnya. Ia takut namjoon akan berakhir naas dengan luka di sekujur tubuhnya seperti 1 bulan yang lalu.

" JAWAB PERTANYAAN KU, KEPALA MAID HAN!", Wanita paruh baya itu sontak kaget. Ia mulai gemetar tak kala moncong pistol itu semakin mendekat dan mengenai kepalanya. Air matanya seketika menetes saat itu juga.

" Tu-tuan... Di- dia belum pulang"

" Ah Ra!", Sergahnya, bibi Han semakin takut. Pikiran nya bercabang memikirkan nasib namjoon ke depan sedangkan Seok jin menyeringai lalu menarik pistolnya.

" Heeseung"

" Segera cari dia dan bawa ke ruang ku!", setelah nya heeseung dan anak buahnya pergi.

" Dan kalian terutama kau kepala Han Jangan ikut campur atau kalian semua akan mati ditangan ku. KALIAN MENGERTI?!", Semua maid mengangguk kepala tak terkecuali.

Seok jin menatap datar bibi Han lalu pergi. Semua maid bernafas lega, tapi tidak dengan bibi Han.

Saat ini ia kalut, khawatir dengan kondisi Namjoon setelah nya.

***

" Sudah merasa lebih baik belum?"

Yang ditanyai menggeleng kepalanya setelah itu ia kembali menundukkan tubuhnya menuntaskan hasratnya untuk muntah.

" Hah... Hah...huwwek", Soobin yang sedari tadi mengurut punggung atas namjoon meringis, sudah hampir 10 menit dan namjoon juga belum berhenti muntah.

" Hah...hah... Sudah...hah... Aku tidak kuat...hah", namjoon menyandarkan tubuhnya di pohon.

" Tunggu di sini aku akan segera kembali", Soobin mengikat plastik itu membuangnya ke tempat sampah. Setelah nya ia pergi ke apotek dan swalayan terdekat.

Forgive me, please!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang