49. ZEUS?🕊

292 8 0
                                    

"Alvaro, Galang. Mereka tetep jadi bidikan pertama kita" ucap seorang laki laki yang memakai baju berwarna hitam itu sembari menatap foto galang dan alvaro yang bahagia bersama dengan pasangan nya masing masing.

"Kita dapat laporan kalau Alvaro punya adek, adeknya ini pacaran sama galang dan Alvaro juga udah nikah ternyata" Ucap  anak buah laki laki tersebut.

"Dan langkah paling tepat adalah mengambil satu orang yang mereka sayang?"

"Saya rasa kamu bisa membawakan adik Alvaro sekaligus pacar Galang kesini" Senyum smirk tercetak di bibir laki laki itu.

"Satu dayung dua pulau terlampaui. Karena kalian berdua hidup gue hancur. Karena alvaro gue terhambat dapetin ansel, dan karena galang gue harus di penjara selama 3 bulan" Monolog laki laki tersebut.

Laki laki berperawakan tinggi besar yang memakai jaket berwarna hitam itu semua bubar dari barisan mereka, mereka mulai menyusun rencana untuk membawa elvaira pada bosnya!

***

"Good morning Galang" sapa elvaira dikelas Galang dengan senyum seperti awal dulu.

"Hai, sini" Galang melambaikan tangannya dan menyuruh elvaira duduk di sampingnya, sungguh bahagia hati elvaira mendapat feedback seperti ini, seperti yang ia inginkan sejak dulu.

"Gue iri gue bilang" ucap Regan yang duduk dihadapan Galang, dengan menyeruput es teh milik deo.

"Maklumin El, penyakit hati dia mah" deo ikut menyahuti

"Si anjing, iri ya iri aja ogeb. Jangan ngerugiin orang lain, es teh gue kena cipok tuh mulut kotor lo anjing" Deo yang menyadari hal itu menggerutu kesal dan mendapat tawa dari mereka, kecuali dio.

"Belum pernah gue ruqiyah ya gini jadinya" Deo berucap dan membuat mereka semua menatapnya

"Kita beda aliran goblok" Regan memukul punggung Deo sedikit keras sampai semuanya ikut tertawa

"Bangsat, gue lupa" Deo menepuk jidatnya

"Gini nih kalau diajak ke gereja keburu beli ikan cupang" Dio mengejek kembarannya dengan wajah datar.

"Daripada Lo keburu beli tempura" balas Deo semakin membuat orang yang mendengar tertawa keras.

"Ayo pergi dari sini, lihat deo sama Dio gak baik buat kesehatan" Galang menggandeng tangan elvaira.

Galang membawa elvaira ke taman, taman yang terdapat pohon besar dan galang bersandar duduk di pohon itu dengan tangannya yang masih setia menggenggam tangan elvaira.

"Gal, gak dilepas ya?" Tanya elvaira menatap tangan tersebut.

"Gak mau biarin gini aja"

Elvaira diam, ia sibuk memikirkan tentang ujian kelulusan yang akan diadakan 1 minggu lagi

"Wishlistnya udah diisi?" Tanya Galang pada elvaira

"Udah tapi baru satu"

"Kamu isi apa?" Galang Sekarang merubah kosa katanya dari yang lo-gue berubah menjadi aku kamu.

"Pengen ngerayain lulusan bareng kamu" jawab elvaira dengan senyum sumringah.

"Segera diwujudkan" titah Galang sembari mengacak rambut elvaira dengan satu tangannya yang lain.

RUMPANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang