"malam ini pilihan Lo, cuma ada 3 opsi elvaira" Ucap elizer penuh penekanan disetiap kalimat nya.
Setelah mengucapkan itu elizer pergi dari sana, hal itu semakin membuat elvaira bingung, cemas, takut semuanya bercampur menjadi satu...
Bagaimana bisa ia dihadapkan pilihan sesulit ini? Mengapa harus dirinya dan mengapa jaminannya orang orang terdekatnya?
"Gue harus apa sekarang" elvaira hanya kuasa menumpahkan air matanya, dengan posisi tangan yang diikat kebelakang diatas kursi tampilannya sangat acak acak an.
Disisi lain Regan sedang berusaha mengecek cctv tapi hasilnya nihil ternyata orang itu sangat cerdik dengan permainan yang direncanakan nya.
Mereka Merusak sambungan cctv pada lantai 1 sejak pagi sebelum kejadian. Dilihat dari cctv pada pintu masuk dan lantai 2 dari awal berberapa laki laki ini terlihat sangat mencurigakan tapi setelah itu aksinya terhenti ketika layar cctv itu kembali menghitam.
"Argh bangsat" gerutu Regan frustasi melihat semuanya hancur begitu saja.
"Di bobol juga cctv lantai 2 sama pintu masuk"
"Gue harus gimana sekarang"
***
Galang sudah pulang dari rumah sakit, sebenarnya ia ingin mencari elvaira malam ini, tapi dicegah oleh keluarganya mengingat keadaan nya yang belum sepenuhnya membaik...
"Hari ini hari selasa seharusnya hari ini gue bawa balon bintang El"
"Cepat kembali gugus bintangku" gumam galang dengan suara kecil.
Alvaro sudah mengerahkan berberapa orang, ia meminta bantuan kepada orang orang kepercayaannya untuk menemukan elvaira, apapun caranya dan apapun imbalannya Alvaro siap dengan semuanya kecuali kehilangan adik kesayangannya!
"Kak, sambil berdoa yuk semoga elvaira selalu dalam lindungan Allah" ajak desicha pada alvaro dengan senyum tulus.
"Ayo, kamu wudhu dulu aja" Alvaro tersenyum simpel, tapi sangat menawan.
"Aku tunggu dimusholla ya" Alvaro mengangguk dan melihat punggung desicha yang mulai menjauh.
"Abang percaya adek Abang pasti kuat, sabar ya dek Abang pasti bawa kamu pulang"
***
"Good night elvaira zaleena andromeda, gimana udah punya jawaban dari opsi yang gue kasih?" Tanya elizer yang memasuki ruangan dimana elvaira disekap.
"Bunuh gue aja" Cicit elvaira dengan suara serak
"Tapi setelah Lo menderita hebat ya? Gue bakal bunuh Lo secara pelan pelan tanpa motong nadi Lo"
"Langsung aja, kenapa harus pelan pelan anjing" Elvaira tidak bisa menahan air matanya.
"Bukannya opsi gue gak ada bunuh Lo ya? Tapi kalau Lo minta hal itu gue anggep jawaban Lo adalah mengorbankan diri Lo" elizer mendekat kearah elvaira menatap wajah elvaira sangat dekat
"Gak usah macem macem anjing"
"Gue yakin setelah ini bakalan seru" Elizer mengelus pipi elvaira, elvaira berontak tapi tetap saja tak ada gunanya!
"Bang Al, Galang. Vaira takut disini" cicit elvaira lirih setelah kepergian elizer.
"Atur semuanya, dia korbanin dirinya untuk 2 lelaki brengsek kebanggaan nya" Titah elizer pada salah satu anak buahnya.
"Apa perlu kita kirim fotonya sekarang?"
"Kirim foto itu ke rumah Galang, pastiin penerimanya orang tua Galang" Perintah elizer dengan senyum smirk khasnya, yang di angguki oleh anak buahnya.
"Setelah itu, bawa dia pulang ke Alvaro" imbuh elizer setelah itu pergi menjauh.
Anak buah elizer segera mengerjakan semua perintah elizer, dengan cepat dan tepat permintaan elizer sudah siap. Satu langkah lagi...
Sekarang anak buah elizer sudah di depan rumah keluarga Galang, walau jam baru menunjukkan pukul 21.10 tapi rumah Galang sudah terlihat sangat sepi.
Tok Tok Tok
Anak buah elizer mengetuk pintu rumah Galang, sampai memunculkan seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik dengan balutan dress panjangnya.
"Nyari siapa ya?" tanya Aldha mama Galang-pada orang yang berpenampilan seperti kurir tersebut.
"Mas Galang nya ada?"
"Galang lagi gak di rumah, emang ada perlu apa sama anak saya?"
"Mau ngasih ini, kebetulan ada seorang yang meminta saya untuk mengirimkan foto dirinya untuk mas galang, katanya untuk obat rindu malam ini" Ucap anak buah elizer menyerahkan sebuah amplop berwarna coklat.
"Loh ini apa? Obat rindu malam ini? Tabu sekali" Aldha menerima amplop tersebut dan melihat depan belakang berulang kali amplop tersebut.
"Saya permisi"
"Hei saya belum selesai bertanya" mama Galang hendak menyusul orang itu, tapi ia lebih penasaran dengan isi amplop itu.
"Loh Mah, papah cari kok gak ada ternyata disini. Ngapain?" Tanya Gilang papa Galang.
"Ada orang yang kasih Mama ini, tadinya cari Galang tapi kata katanya tuh tabu banget pah, mamah jadi penasaran isinya deh"
"Loh ada tulisan nya mah" Ujar Gilang saat menyadari di ujung amplop itu terdapat sebuah nama kecil.
From :elvaira Andromeda
"Elvaira itu pacar Galang yang kemarin fotonya dipamerin ke kita ya?" Gilang mencoba mengingat nama elvaira.
"Iya pah"
"Yaudah buka aja mah,Galang juga belum tentu pulang kerumah"
"Yaudah mamah buka ya"
Betapa terkejutnya mama dan papa Galang ketika membuka amplop tersebut, isi amplop itu mampu membuatnya bungkam tak berkutik.

KAMU SEDANG MEMBACA
RUMPANG
Genç KurguElvaira sangat mencintai Galang, tapi entah mengapa Galang enggan menerima cintanya. Banyak penolakan, banyak olokan. Tapi Elvaira tidak menggubris hal hal itu, tapi di lain sisi Galang suka pada desicha. Apapun akan lakukan untuk melindungi desicha...