Bagian 16: SECOND MEETING

4 1 0
                                    

Monela berjalan untuk mencari alamat toko kue yang tertulis di kertas. Tadi ibunya meminta ia untuk membeli kue di toko itu. Toko langganan ibunya. Cita rasa kue yang khas membuat beberapa pengunjung menjadi berlangganan di sana.

"Kayanya ini deh," ucap Monela ketika sampai di depan toko.

Lalu ia melangkahkan kakinya untuk memasuki toko. Lonceng di atas pintu berbunyi kala ia membuka pintunya.

"Hallo selamat siang, selamat datang di Galleria Cake," sapa Samuel kepada Monela.

Gadis itu hanya tersenyum canggung, "maaf Kak, mau pesan bolu banananya ada?" tanya Monela.

"Ada, mau beli berapa?" tanya Samuel.

"Tiga."

"Sebentar ya," Samuel pergi ke belakang untuk mengambil kantong roti.

"Kar, itu ada pelanggan tolong layani dulu ya," perintah Samuel saat tiba-tiba ibu Yuli menelepon dirinya.

"Pesan apa?" tanya Kara.

"Bolu banana 3, ini kantongnya." Jawab Samuel lalu mengangkat telepon dari ibu Yuli.

Kara berjalan ke depan lalu mulai membungkus pesanan. Setelah sudah terbungkus, ia memencet bel di depan meja. "Bolu banana 3 sudah siap," ucapnya.

Monela yang merasa memesan bolu tersebut pun berdiri dari tempatnya duduk dan menghampiri meja kasir.

"Berapa, Kak?" tanya Monela sebelum menyadari bahwa itu Kara.

"Anjir! Kok lo di sini, Kar?" ucapnya dengan kaget ketika menyadari bahwa itu Kara.

Kara pun sama kagetnya. Ia sampai tidak bisa berkata-kata. "Lo kerja di sini? Sejak kapan?" tanya Monela bertubi-tubi.

Kara keluar dari meja kasir lalu mengajak Monela untung mengobrol di kursi lain. Untungnya sekarang sedang sepi pelanggan.

"Iya, aku kerja di sini, Nel. Baru kerja tadi pagi." Jelas Kara.

"Lo ngapain kerja? Uang jajan anak supir pesawat kurang?"

"Enggak. Aku tuh cuma gabut aja di rumah. Daripada nggak ngapa-ngapain mending kerja. Lumayan juga punya uang tambahan buat ditabung."

"Memangnya dibolehin sama bokap lo?"

"Papa nggak tau. Aku minta izin ke mama aja kemarin. Jangan kasih tau papaku ya, Nel?" kata Kara memohon.

"Anak bandel. Bisa-bisanya lo kerja tanpa minta izin bokap lo. Kalau tau bisa dimarahin sih lo."

"Ya jangan sampai tau. Makanya kamu tutup mulut,"

"Hadeh, nggak ikut-ikutan gue. Jangan terlalu kecapekan." Peringatan Monela.

"Siap."

"Ya udah gue pulang dulu. Besok-besok gue ajak Fajar ke sini. Lumayan juga tempatnya buat nongki,"

"Oke deh. Hati-hati di jalan, Nel."

Setelah kepergian Monela, Kara kembali memeriksa stok roti-roti di etalase. Kehadiran Samuel yang tiba-tiba membuatnya terkejut.

"Ngagetin!"

"Kagetan lo. Btw, tadi itu temen lo?" tanyanya.

"Monela? Iya temenku,"

"Oh, Monela namanya," gumam Samuel.

"Kenapa memangnya?" tanya Kara mendengar gumaman Samuel.

"Ya nggak papa. Udah sana lanjut kerja lagi,"

My Soul, KaramelaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang