(POV Cyrillo)
“Adik...”
“Adik Cyrillo...”
Suara bisik-bisik terdengar tepat di dekat telingaku. Dua anak kucing dan satu ekor anak naga itu mencoba untuk membangunkanku.
Aku membuka mata perlahan sampai pandanganku dipenuhi oleh wajah tenang mereka yang sedang menungguku.
‘Haruskah aku bersikap imut?’
“Selamat pagi kaka!”
Aku tersenyum selebar dan secerah yang aku bisa.
“Selamat pagi adik!”“Aw.. Adikku sangat imut.”
“Biarkan aku mencubit pipimu!”
On, anak perempuan itu mencubit kedua pipiku dengan seluruh kemampuannya agar tidak menyakitiku. Memang tidak sakit, tapi menyebalkan. Jadi aku menyingkirkan tangannya itu dariku.
Di sampingku, Cale Henituse masih tidur dengan damai.
Tampak jelas bahwa mimpinya untuk hidup berleha-leha dan bermalas-malasan telah tercapai.'Siapa yang akan mengira kalau dia pernah mati-matian bertarung untuk menyelamatkan dunia, jika dia tidur setenang ini?’
“Ayo kita main di luar, Adik!”
“Di luar ada anak-anak serigala. Mereka ingin berkenalan denganmu.”
‘Ah, pantas saja suasana hari ini ramai.’
Aku mengangguk ringan dan langsung melangkah keluar kamar mendahului ketiga anak itu.
“Cyrillo nim?”
Aku menengok ke belakang. Choi Han yang tinggi itu mendekat padaku. Aku mendongak 90 derajat untuk melihatnya.
“Oh.”
Dia berlutut saat melihatku mendongak begitu.
“Gantilah pakaianmu dahulu!”
Aku melihat piyama putih yang aku kenakan. Di kehidupan lamaku, aku jarang menggunakan baju tidur ataupun piyama. Biasanya aku akan tidur dengan pakaian yang terakhir kali aku pakai di hari itu.
Tiba-tiba Ron datang membawa kemeja putih di tangannya. Meskipun hanya kemeja putih, anehnya kemeja itu terlihat mahal di mataku.
“Biar saya bantu, tuan muda Cyrillo!”
“Baik...”
Dalam waktu singkat, aku sudah berganti pakaian.
‘Pakaian kemarin, piyama dan pakaian hari ini semuanya berwarna putih. Ada apa dengan warna putih?’
Aku berdiri di depan cermin, mengamati diri sendiri dari atas ke bawah.
‘Bagus. Merah dan putih. Sekarang aku siap digantung di tiang bendera.’ (🇮🇩)
Raon langsung menarik diriku keluar. Di sana terdapat meja besar dengan hidangan yang telah siap di atasnya.
Para anak-anak serigala juga telah duduk di sana, mereka tampak bersemangat saat melihat kehadiranku. Lalu ada juga Eruhaben, Rosalyn, Lock, dan Hilsman.
‘Apa ini pesta?’
Ini terasa aneh dan janggal karena pemilik dan pemimpinnya tidak ikut hadir.
Cale Henituse masih tidur tanpa dibangunkan sama sekali.
Sepertinya konsep sarapan kali ini adalah pesta taman. Aku masih takjub dengan tempat bawah tanah ini meskipun sudah melihatnya kemarin.
‘Dari mana sumber cahayanya? Aku sempat lupa kalau villa ini ada di bawah tanah.’
KAMU SEDANG MEMBACA
keberuntungan/kesialan
FanficThis fanfic had english translation version in "Archive of our own" website. The title is "lucky/unlucky". Just check it out if you not indonesian. Warning: bad grammar maybe haunt you!😅 Fanfic Trash of the count family. Kalian suka kesalahpahaman...