(Pov orang ketiga)
Bau anyir darah memenuhi salah satu ruang isolasi yang berada di penjara bawah tanah. Cipratan darah berwarna merah itu telah mewarnai dan menghadirkan suasana baru di tempat lembab nan gelap tersebut.
Sosok pria malang yang dirantai tanpa kedua lengan dan kakinya itu pasrah tak melawan sedikit pun meski sekujur tubuhnya penuh lebam dan juga darah. Seolah tubuhnya adalah kanvas dengan torehan cat biru dan merah. Menjadikannya mahakarya yang tercipta dari tangan seseorang yang bukan pelukis maupun seniman. Melainkan seorang juru masak profesional yang mahir menggores seonggok daging dengan kuas tajamnya yang biasanya disebut dengan pisau atau belati. Namun meskipun demikian, chef yang sedang mengasah belati tersebut tampak tidak puas dengan pekerjaannya saat ini. Dia berpikir keras untuk mencari sebuah cara yang lebih menyiksa untuk pria dihadapannya.
“Sekali lagi aku bertanya, perbuatan keji apa yang telah kau lakukan kepada tuan muda?”
Clopeh yang mendengar pertanyaan yang Beacrox lontarkan, mengangkat kepalanya dengan kepayahan.
“Huh, akh. Akuu.. sudah berkali-kali.. menjawab pertanyaan—
JLEB—
AAAAKHH—!!”
Teriakan Clopeh menggema. Sebuah belati telah menembus bahu kirinya tanpa peringatan apapun. Darahnya terus mengucur dan terkuras lagi dan lagi.
“Simpan omong kosongmu itu! Jangan pernah lagi kau lontarkan kebohonganmu! Atau haruskah aku.. memotong lidahmu?!”
Beacrox kehilangan kesabarannya. Dia benar-benar muak dengan pria dihadapannya yang selalu menyangkal pertanyaan yang dia ajukan. Kemarahannya terus mencapai titik didih karena hal tersebut. Sudah berkali-kali dia menghabisi Clopeh di dalam benaknya. Sayangnya, dia tidak bisa mewujudkan hal itu. Bukan dia yang berhak memutuskan hidup dan mati pria dihadapannya.
Walaupun demikian, di samping hal tersebut Beacrox masih tetap diizinkan berbuat apapun pada Clopeh asalkan orang itu tidak mati. Jadi dia bertekad untuk menguliti pria berambut putih itu hidup-hidup sampai si rambut putih tersebut memohon-mohon kematiannya sendiri pada Beacrox.
Langkah kaki seseorang terdengar mendekat ke arah ruangan mereka. Chef itu mencabut belati yang menancap pada bahu Clopeh dan mengelap belatinya dengan sarung tangannya.
Pintu penjara terbuka. Ayahnya, Ron Molan menatap matanya dari sana. Mereka berdua bertatapan beberapa detik sebelum pada akhirnya kakek tua itu memberitakan sebuah kabar buruk pada putranya.
*****
(Pov orang ketiga)Cale henituse memutuskan untuk menyendiri di dalam kamarnya. Dia ingin merenungi banyak hal yang terjadi dalam waktu yang singkat tersebut. Jadi dia menyerahkan Clopeh pada Ron dan juga Beacrox. Lalu menyerahkan Cyrillo pada anggota keluarganya yang lain. Dan terakhir dia menyerahkan penjelasan yang harus disampaikan pada keluarga besarnya melalui Choi Han yang merupakan tangan kanannya itu.
Keluarganya perlu tahu mengenai apa permasalahan yang sedang mereka hadapi dan juga kekhawatiran Cale yang perlu diperhatikan oleh mereka semua.
Sindrom stockholm adalah sebuah kelainan yang tidak bisa dianggap remeh. Pengidapnya akan terus membela pelaku meskipun dia sendiri berada di dalam bahaya. Mungkin terdengar seperti sebuah dongeng yang tidak mungkin terjadi. Namun ini memang salah satu cara manusia mempertahankan dirinya sendiri dari rasa sakit.
Choi Han dilanda kebingungan karena harus menjelaskan hal tersebut kepada keluarganya yang lain. Itu semua karena penyakit mental merupakan hal asing yang masih belum dianggap serius di dunia ini. Namun pada akhirnya Choi Han berhasil menjelaskan hal tersebut dengan baik pada yang lainnya.
Semua jenis perasaan negatif membuncah memenuhi hati mereka semua. Namun, mereka tidak dapat melenyapkan sumber derita itu begitu saja. Jika benar Cyrillo mengalami trauma psikologis tersebut, itu artinya membunuh Clopeh merupakan sebuah kotak pandora yang menyengsarakan.
Mereka tidak tahu apa yang harus mereka lakukan untuk mengatasi situasi saat ini. Jadi menunggu keputusan dari Cale adalah satu-satunya hal yang mereka bisa lakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
keberuntungan/kesialan
FanfikceThis fanfic had english translation version in "Archive of our own" website. The title is "lucky/unlucky". Just check it out if you not indonesian. Warning: bad grammar maybe haunt you!😅 Fanfic Trash of the count family. Kalian suka kesalahpahaman...