TQTOR tiga •kehidupan baru•

611 42 1
                                    

Baca elit
Vote sulit.. Ups

Mohon maaf disini banyak
adegan kekerasan dan
kata-kata yang kasar.
Tolong jangan
di ikutin nyah adick-adick

Happy reading



Kini, queenaza atau bisa panggil aja sandra. Ia sekarang sedang berada di depan rumahnya atau rumah orang tua sandra.

Ia, sangat binggung kenapa didalam rumah itu sangat lah bising, terdengar tawa dari mereka. Bukannya menghawatirkan nya,tapi kenapa mereka terlihat bahagia, terdengar oleh sandra.

Begini, rasanya di benci oleh keluarga. Begitu pedihnya, hati sandra. Yang setiap hari di maki dan di bentak, oleh keluarga dan abngnya sendiri.

Ini pengalaman baru bagi queenaza, yang melewati rintangan yang di beri oleh sandra dalam ingatan nya.

Kenapa queenaza bisa cepat kembali pulang kerumah? Bukanya ia harus melewati masa pemulihan?

Iya tidak bisa lama-lama dirumah sakit, karna queenaza tidak suka berada dirumah sakit lama-lama. Mangknya ia meberitahu kepada dokter, ia ingin pulang secepatnya. "dok apa saya boleh pulang".tanyanya.

"tidak bisa nak sandra, kau harus beristirahat total dan anda juga belum sembuh total"ujar dokter itu.

"tidak saya mau pulang"kekehnya.

"kalo anda tidak memberikan izin,saya tidak masalah. Saya akan tetap pulang"

"baiklah, saya akan izinin,untuk anda pulang".

Dengan kaki lemas, ia berjalan kearah pintu utama milik keluarga dewiantara. Ia harus kuat ini demi sandra, demi pembalasan dendamnya ke gadis itu. "males gw, tapi ini demi sandra, lu harus kuat za, demi sandra"menguatkan dirianya sendiri.

Clek

Pintu terbuka, menampakan abang-abangnya dan juga ada sahabat-sahabat abangnya itu. Dan juga si gadis kecil, yang bisa merayu agar semua membenci sandra. "ck!"napas gusar queenaza.

"ga sekalian mati aja lo"nada ga suka.

"urusan anda apa dengan saya"ucap queenaza atau sandra.

"gw ini abang lo, ngertii"nyah itu abngnya sandra. Ardiansyah dewiantara. Abng ke 1.

Sandra hanya tertawa. "hah! Abang Lu bilang? Ga salah dengar gw".kekehnya

"kalo lu abang gw,mana rasa keabangan lu ke gw. Saat gw dirumah sakit, gw sendiri. Gw butuh dukungan keluarga, pas masa koma,keritis. Sudah 1 bulan lu dan mama, papa, ga jenguk-in gw. Apakah lu dan lu pantas jadi abang gw, hah!?"sentaknya, ia mengeluarkan unet-unetnya.

Degh

Begitu sakit,saat mendengar keluh-kesah sang adik. Sampai-sampai ia begitu tega, atas penderitaan adiknya itu.

"ck! Lu dah berani nyah sekarang, sama abang lu sendiri ini" abang kedua sandra, aldo dewiantara.

"kenapa harus ga berani ngehadapin lu semua"santai sandra.

Ardi melangkah kan, kakinya ke arah sandra, Dann..

Plak

"awss"ringis sang empu, yaitu sandra. Nyah, ardi menamparnya.

"hahah rasain lu, sandra dewiantara, emang, enak dibenci semua keluarga lu"dalhati sesorang. Yang puas melihatnya.

"apa di sebut abang yang baik buat adeknya? Yang main tangan ke adiknya"terbawa emosi. "anjirt, sakit bangett cokk, gw ga pernah dimain tangan kebegini sama mami, papi, abang gw"dalhati queenaza.

"begitu pedihnya, nyah hidup lo san. Sampe abang kandung loh, sampe main tangan gitu sama lu. Gw bakal bantu lu dan keluarga lu kaya dulu lagi san gw janji san"lanjut, dalhati.

"kak? Kakak ga papa kan"tanya seorang gadis yang menghampiri sandra. Dan memegang pergelangan tangan sandra, dan langsung ditepis oleh sang empu.

"ga, usah pegang badan gw. ga usah munafik loh anjing dan ga usah drama didepan gw, jijik gw liatnya"ucapanya dan langsung menaiki tangga yang menghubungkan kekamarnya.

"SANDRA"teriak aldo. Seketika, langkah sandra berheti. "apa sih lu"ketus sandra.

"lu apaan sih, hah! Itu adek lu bangsat, harusnya hargai dia sebagai adek lu". Bentak aldo.

"hargai? Lu bilang. Lu pernah hargai gw ga? sebagai adek lu. hah! Dan ga usah bilang gw ga hargai lu, lu pada".

"udah lah gw cape berdebat sama lu, ga berpaedah tau ga".

"untuk nona anna dewiantara. Bentar lagi kebusukan lu akan ketahuan satu persatu"tersenyum smrik.

"hah! Apa jangan-jangan dia dah tau kalo gw yang--, ga, ga ini ga blh terjadi. Gw bakal bikin hidup dia hancur dulu, baru gw boleh ketahuan"ucapnya, dengan berkeringat dingin.

"a-ku kan g-a buat apa kak"gugupnya, dan sok polos.

"ck! Ga usah sok drama lo, gw dah tau kebusukan lu"ucanya. "udah lag, gw cape mau istirahat".

"awass, lu sandra, gw bakal bikin hidup loh sehancur-hancurnya dan keluarga lo"batinya.

"apa maksud dia?"batin aldo.

"kebusukan?"batin ardi.

"berubah, ga kaya gw kenal san"batin sesorang.

"hikss bang, kan aku ga buat apa-apa, ko kak sandra mitnah aku sihh hiks"air mata buaya.

"udah, abang percaya ko sama adek".ardi

"iya, dek, ga usah nangis. Abang tetap percaya sama adek ko"lembunya.

"makasih abang, dah mau percya sama adek"mengusap air matanya. "haha, liat san, abang-abang lu lebih sayang sama gw dari pada lo"batinnya.

"itu beneran kan si sandra kan"tanya sahabat aldo.

"gila berubah dratis cok".

"ga nyangka, seorang sandra yang biasanya nangis, kalo dibentak lo. Ko sekrang di bisa membela diri dan berkata kasar".

"sehabis kecelakaan jadi gitu,berubah".

Sahabat-sahabat, dari abangnya itu. Begitu kaget atas perubahan seorang sandra. Kaya kelihatnya begitu kalem. Dan sekrang begitu nerubah deratis 100%,dari sebelumnya.




Kalo udah memebaca cerita ku, tolong diusahakan vote nyah, and komen cerita ku.

Emang cerita ku, ga sebagus cerita orang-orang.

Typo mohon dimaklumi saja.

transmigrasi queen the of rancing (on Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang