"apakah pantas seorang gadis keluyuran malam malam?" ujar lelaki paruh baya itu, dengan sedikit menyendir kepada seorang gadis yang baru masuk dari arah pintu utama.
"apa urusan dengan anda tuan" ucapnya, ia memanggil lelaki paruh baya itu dengan sebutan tuan.
"apa maksudmu hah! saya ini ayah kandung kamu. Bukanya menghargai ini malah anggap saya ke orang lain"
"hahha, memang benar bukan? Saya ini bukan lagi anak kalian? Saya ini sudah di USIR oleh kalian" tekannya.
"ouh iya satu lagi, bukan saya aja yang keluar malam malam tuan, anak kesayangan anda, yang di manja manjain itu juga keluyuran malam bukan?"
"dia izin sama saya, toh juga ia keluar bareng ardi, aldo. Sedang kamu, kamu tidak seizin saya bukan?"
"apakah saya perlu seizin anda tuan dewiantara?"
"HARUS! Kamu adalah anak saya"
"hahaha, anda sangat lucu tuan. Apakah anda lupa tuan,siapa yang mengusir saya waktu kemarin?"
"anda sudah lupa tuan?"
Plak
Tampar itu menggema diruang tamu, sedikit mengundang art atapun satpam menghampiri, tapi ia urunkan niatnya untuk membantu nonanya.
"kamu sudah kurang aja, sama orang tua mu sendiri"
"saya kurang aja juga berkat diri mu tuan" terkekehnya, ia sudah biasa dengan tampar itu.
"bukannya mengajarkan anak dengan didikan dengan baik, tapi, ini malah membuat anak mu tertekan oleh sikap keluarga mu tuan"
"jangan kurang ajar kamu" kali ini ucap seorang wanita baruh baya, sebut saja mamah dari sandra dan yang tadi papa dari sandra.
Ia, tadinya akan kerumah untuk mengambil baju tuk dibawa keapartemn milik reza sang tunangannya. Eh, malah mendapatkan cacian dari mereka.
"hahah, sangat lucu nyonya. Anda seorang wanita tapi, anda tidak menghargai saya. Saya juga wanita sama seperti anda nyonya"
Plak
Ia sangat, geram terhadap gadis dihadapannya. Ia tak peduli kalo dia adalah anak kandungnya, yang dipikiranya hanya lah harga dirinya saja.
Ibu macam apa yang hanya mementingkan dirinya sendiri dari pada anak kadungnya sendiri. Apa Pantas untuk disebut ibu? Tidak bukan?
"hahah, ibu macam apa ini. Yang menampar anak kandungnya sendiri"
"karna kamu kurang aja. Saya juga ga mau mengotori tangan saya, dengan menampar tubuh kotor kamu" sudah cukup, emosinya sudah tidak bisa dikontrolkan lagi. Ia bener bener sangat marah atas ucapan dari mama nya itu.
plak
"jaga ucap mu nyonya" emosinya sudah tidak terkendali kan lagi.
"kurang aja lo, ini mama lo sendiri sandra" ujar ardi yang baru saja pulang..
"hahaha, mama lo kali. Gw ga punya mama" sahutnya dengan santai.
Plak
"kurang ajar lo, lo ga ngaggep mama sebagai mama lo? ITU MAMA KANDUNG LO SANDRA!" tekanya, ia melayangkan temparanya kepada sandra.
"ck! Gw inget-tin nya sama lo pada. Apa gw dianggap disini? Apa gw di perlakukan seperti kalian, yang sesayang, dimanja. Gw? ENGGA, gw layak seperti anak pungut yang di asuh oleh kalian, yang selalu di kasari dan di perlakukan yang ditak senoh-nohnya" ujar ya, semua unek-unek sandra sudah dikeluarkan oleh aza. Aza tak bisa tinggal diam begitu saja, ia tak tega kepada sandra asli yang diperlakukan seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
transmigrasi queen the of rancing (on Going)
Teen Fiction{FOLLOW DULU, SEBELUM MEMBACA!!} Ini kisah tentang queenaza, yang bertrasmigrasi ketubuh seorang gadis cantik, lugu, dan dibenci oleh keluarganya dan abang-abang nya. Apakaha queenaza bisa melewati rintangan demi rintangan? permasalahan demi masal...