N.B (PENTING):
Jangan bawa-bawa cerita fiksi ini ke dunia nyata, apalagi sampai nyerang member NCT dengan hate komen di akun pribadi mereka! Dilihat dari yang sudah-sudah, contohnya saat Jeno up foto Renjun di akun instagram pribadinya. Nominist malah bertindak bodoh dengan memberikan Renjun hate komen. Gak usah latah bisa gak?! Ini berlaku untuk semua shipper. Kalau otaknya gak pintar, setidaknya jangan memperlihatkan kalau kamu bodoh. Sorry kalau kasar, karena jujur saja gua benci banget kalau Jaemin/Renjun kena hate komen cuma gara-gara shipper toxic.Oh ya, jika ada kesamaan nama tokoh, atau alur cerita ini dengan cerita orang lain itu karena ketidaksengajaan. Aku sama sekali gak plagiat cerita orang. Dan aku dulu tim Jeno dom. Tapi, semenjak baca karya kak demonzin jadi pindah haluan ke Jeno sub. Jadi, bisa dibilang cerita JaeNo ini terinspirasi dari kak Demon. Jujur, cerita kak Demon agak dewasa, aku belum sanggup sampai sana, hehe. Intinya, terimakasih untuk kak Demon.
So, let's go to reading.
Jaehyun tersenyum tipis, pertemuannya dengan Jeno kemarin siang yang tidak ia duga. Ia tahu, Jeno akan segera menjadi artis dibawah naungan agensinya. Itu sebabnya kemarin ketika melihat sosoknya sedang berteriak kesal dengan lucunya, Jaehyun mendekat setelah memastikan laki-laki manis itu cukup tenang.
Wajahnya yang tampan justru terlihat manis dan lucu di mata Jaehyun. Ia bahkan sampai tidak bisa tidur karena selalu terbayang wajah Jeno. Hatinya yang dingin entah kenapa menghangat tanpa ia perintahkan.
"Minggu depan terasa sangat lama, Jeno." lirihnya menatap lembut pada selembar foto di salah satu berkasnya. Terlukis apik wajah Jeno yang sedang tersenyum di kertas tersebut. Tersenyum simpul, Jaehyun meletakkan kembali foto tersebut ke dalam berkasnya dan segera menutupnya saat seseorang mengetuk pintu ruangannya.
"Masuk." perintah Jaehyun.
Asistennya Mina, masuk ke ruangannya. Tersenyum lembut menyapa sang atasan. Alis Jaehyun tertarik naik, "Ada apa?" tanyanya langsung to the point.
"Saya membawa yang Bapak minta. Semua tentang Lee Jeno saya kumpulan di flashdisk ini." Mina mengulurkan flashdisk yang langsung Jaehyun raih. Dia lalu memasangkannya pada laptop untuk memastikan isinya sesuai keinginan dirinya.
Jaehyun tersenyum tipis, lalu mengangguk kecil, "Terimakasih, Mina. Ingat, rahasiakan ini dari siapapun termasuk dari submissive saya." interupsinya.
Mina mengangguk singkat, "Baik, Pak. Saya akan merahasiakannya."
"Kamu bisa pergi sekarang."
Mina pergi dari ruangan Jaehyun. Ngomong-ngomong, Jaehyun memang memerintahkan Mina untuk mencari informasi tentang Lee Jeno kemarin siang setelah bertemu dengan titisan dewi tersebut. Benar kata orang, siapapun akan langsung jatuh cinta ketika melihat sosok secantik itu, dan Jaehyun menjadi bagian dari salah satu orang yang jatuh cinta dengan Jeno.
Ini akan menjadi hari dimana Jaehyun terus tersenyum ketika sedang seorang diri. Wajah Jeno yang selalu menghantui pikirannya membuat laki-laki berparas tampan itu tidak berhenti mengembangkan senyumnya yang menawan. Padahal Jaehyun dikenal sebagai sosok dingin dari dulu dan menjadi semakin tidak tersentuh setelah kejadian 5 tahun yang lalu. Peristiwa yang membuat dirinya tidak mempercayai siapapun yang ada dalam hidupnya selain Mina, asisten pribadinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Second Marriage
Fanfic"I want fly free, hyung." "Don't expect!" ● "Want to go with me? I promise you freedom." "Really? I'm coming with you." ● "Sorry, I disappointed you again. Just hate me." "Don't worry, babe. I still love you. I can't hate you." ● M-Preg, BxB, Jeno b...