Chapter 9: Berlabuh di Pulau Baru!
Waktu kian berlalu dan kini sudah menempuh hari yang baru..
Para Kru daripada Bajak Laut Topi Jerami sedang menjalani aktivitas mereka masing-masing seperti biasa dengan normal.
Dengan ditemani riuh angin laut yang dapat membuat siapapun merasa tenang apabila terdengar oleh telinga, menambah kesan yang syahdu diatas lautan yang begitu luas tersebut.
Luffy yang memiliki peran sebagai kapten disana, sedang bermain bersama Usopp dan Chopper untuk menghilangkan rasa jenuh, di geladak dekat tiang utama kapal.
Di sisi lain.. Zoro sedang melakukan rutinitas gymnya di atas Crow's Nest, Jinbei sedang mengemudikan kapal, Sanji tengah mencuci piring dan beres-beres di dapur, Franky sedang sibuk dengan kegiatan bongkar-membongkarnya, Brook sedang bersantai sambil memandangi ombak laut yang cukup tenang, Robin juga tengah sibuk menyirami tanamannya, sementara Nami sibuk dengan hobi barunya.. yaitu melamun.
Entah mengapa, akhir-akhir ini dia sering melamun seolah sedang memikirkan sesuatu.
Tak tau apa yang ada dipikirannya, yang pasti, Nami merasakan ada sesuatu yang kurang dalam dirinya. Mungkin.. dia merasa bahwa ada yang salah dengan dirinya.
- Di tempat Nami berada -
"Hah.. ada apa dengan diriku?" Nami mendengus seraya bertanya-tanya pada dirinya sendiri.
Saat ini, Nami sedang berdiri di dekat pohon jeruknya dan tengah menatap lautan biru yang begitu luas.
"Semenjak aku berbicara dan dipeluk olehnya waktu itu, aku merasa ada getaran aneh berdesir dalam diriku," ucapnya pada diri sendiri.
Tak lama setelah itu, Nami kembali menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya sekaligus..
"Mengapa hal rumit selalu terjadi padaku?"
"Walau tidak dipikirkan pun kadang suka jadi kepikiran.. aneh."
Kemudian secara kebetulan, Robin yang baru saja selesai menyirami tanaman dan hendak bersantai, bertemu Nami di lantai atas atau dek yang paling atas, tempat dimana Nami beserta kebun jeruk mininya itu berada.
Nami belum menyadari kedatangan Robin disana.
Robin yang melihat Nami hanya terdiam sambil melihat lautan dengan tatapan kosong dan lesu, lantas bertanya. "Nami? Sedang apa disini? Kok diem aja?" Tanya Robin penasaran sambil berjalan mendekati Nami.
Merasa terpanggil, Nami pun menoleh. "Ah Robin.. kukira siapa. Engga kok, aku hanya menikmati pemandangan laut disini," Nami menjawab, tak lupa menampilkan pula senyuman palsunya.
Robin mengetahui senyuman palsu tersebut, dia tahu karena dia tak mudah untuk dibohongi, apalagi raut wajah Nami benar-benar mencerminkan perasaan hatinya saat ini.
"Kamu sedang memikirkan apa Nami?"
"Hm? Tidak ada apa-apa kok.."
"Gausah bohong, senyumanmu tak bisa membohongiku," tutur Robin seraya tersenyum tipis.
"Kalo kamu sedang ada pikiran dan tidak keberatan untuk berbagi cerita, kamu boleh kok curhat padaku," Robin menawarkan.
"Baiklah.." Nami sepertinya mulai mau membicarakan suatu hal pada Robin.
"Sebenarnya agak kurang masuk akal aku bertanya padamu perihal ini.. tapi, kenapa aku bisa mengingat suatu hal tentang kalian semua yang ada disini kecuali pria bertopi jerami itu? Apa kamu bisa menjelaskan sedikit tentang itu, Robin?" Ucap Nami, mencurahkan pertanyaan yang sedaritadi ia renungkan dalam hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
4. Jangan Lupakan
RomanceNami mengalami amnesia terhadap suatu hal tertentu karena satu peristiwa. Luffy berusaha tuk memulihkan kembali ingatan Nami sebab disanalah terkenang banyak memori tentang rahasia mereka berdua yang tak banyak di ketahui oleh orang-orang. Mampukah...