《Canggung》

193 30 2
                                    

Chapter 15: Canggung.

Sebelumnya

"Kamu menikmatinya?"

"U-Un.."

"Maafkan aku mungkin kamu terkejut pada awalnya. Tapi kuharap kamu tidak membenciku setelah semua ini terjadi, karena aku akan bertanggung jawab sepenuhnya pada dirimu."

- ♡ -

~ Sudut Pandang Luffy ~

Aku baru saja terbangun dari tidurku yang terasa begitu nyenyak semalam.

"Are? Ternyata sudah pagi saja?"

Sebenarnya kepalaku terasa sedikit agak pusing pagi ini setelah aku mabuk-mabukan bersama kawan-kawanku kemarin malam. Mungkin setelahnya aku mabuk berat sehingga aku tepar dan tak tahu apa yang terjadi selanjutnya.

Yang aku ketahui hanyalah saat ini aku sedang telanjang bulat dan hanya berlindung dibalik selimut tebal.

Dan hanya sepersekian detik dari aku membuka kedua mataku, aku baru sadar kalau ternyata saat ini aku sedang berada di kamar wanita. Dan dari aroma harum yang berasal dari kasur yang aku singgahi, aku bisa tahu ini kasur milik siapa..

Eh? C-Chotto... NAMIII!?!?

Saat ini aku sedang berada di kasur Nami? Tapi bagaimana bisa? Kenapa aku bisa ada disini? Dan tunggu, sepertinya aku ingat sesuatu... AHH!! aku juga telanjang bulat!? Apa ada yang bisa menjelaskan apa yang terjadi disini!?!?

Tunggu-tunggu Luffy.. tenangkan dirimu. Tarik nafas *huftttt, lalu keluarkan *hwahhhh.

Aku panik setengah mati karena entah bagaimana caranya aku bisa tiba-tiba bangun di kamar Nami. Takutnya ketika aku keluar nanti, teman-teman yang lain akan berpikiran yang tidak-tidak terhadap Nami. Tentu aku tak mau itu terjadi.

Sungguh, aku tak ingat apa yang telah terjadi semalam tadi..

Arghh, daripada memikirkan hal itu, lebih baik aku memikirkan cara bagiku untuk keluar dari sini terlebih dahulu tanpa ada yang mengetahui keberadaanku disini.

Kemudian, akupun beranjak dari kasur lalu memakai pakaianku dan bergegas keluar dari kamar perempuan. Tapi aku harus memastikan terlebih dahulu keadaan diluar sebelum aku benar-benar keluar karena takut ada yang melihatku keluar dari tempat ini.

Beruntung ketika aku melihat kondisi diluar dari balik pintu kamar perempuan, kondisi diluar sedang sepi. Lantas aku langsung membuka pintu dan segera pergi.

Namun tak lama dari situ, baru saja aku melangkahkan kaki beberapa meter, aku menemui Nami yang sedang mengenakan handuk. Sepertinya dia baru saja beres mandi.

Kami saling bertukar pandang, namun rasanya canggung ketika kami menatap mata satu sama lain. Aku juga seolah merasa tak sanggup tuk menatap dirinya tepat di kedua bola matanya. Sebenarnya ada apa?

Tak mau ambil pusing dan ingin segera keluar dari situasi canggung ini, akhirnya aku memutuskan untuk menundukkan kepala dan pergi begitu saja. Nami pula nampak tak begitu mempedulikan dan langsung masuk ke dalam kamarnya.

~ Sementara itu ~

Urghh.. apa-apaan reaksinya itu? Apa dia tak ingat kesalahannya tadi malam?

Dasar bajingan. -Nami

( ɷ◡ɷ )

- Selang 20 menit kemudian -

4. Jangan LupakanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang