《Posesif》

287 38 8
                                    

Sebelumnya:

"Kamu kenapa sih Nami..? Kayaknya sensitif banget hari ini," tutur Luffy.

Setelah Luffy berkata demikian, ekspresi Nami berubah menjadi lebih dingin, sedingin hawa kutub utara, bahkan bisa melebihi.

Ups.. sepertinya aku salah bicara, pikir Luffy dalam batinnya.

Mengira Nami akan merespons perkataannya barusan, nyatanya Nami hanya diam tak berkata.

Nami jadi lebih cuek lagi pada Luffy.

"Nami.. hoi Nami!" Luffy memanggil-manggil nama Nami, tetapi Nami sama sekali tak merespons dan berjalan pergi meninggalkannya sendiri.

Luffy yang melihat Nami berjalan begitu tergesa-gesa meninggalkan dirinya di depan sana, hanya bisa menggelengkan kepala lalu menepuk jidatnya.

"Hah.. dasar wanita"

(ᗒᗨᗕ)

Chapter 10: Posesif.

"Nami tunggu aku!!" Teriak Luffy kepada Nami yang kini sudah berjarak jauh di depan Luffy.

Ia terus menerus memanggilkan nama Nami bermaksud supaya Nami berhenti berlari darinya. Namun apa daya karena Nami sama sekali tak menggubris panggilan Luffy dan malah semakin mempercepat langkahnya jauh di depan sana.

"Astaga Nami.. ada apa denganmu hari ini huft huftt," tutur Luffy dengan nafasnya yang terengah-engah karena sedari tadi ia terus mengejar Nami.

"Kayaknya larimu ga secepat ini deh sebelumnya," ucap Luffy berbicara sendiri.

Entah kenapa, Luffy merasa bahwa kali ini lari Nami jadi sangat cepat sekali. Ya walaupun sebenarnya pada saat melarikan diri dari musuh pun larinya bisa tiba-tiba cepat juga seperti orang kerasukan sih..

Hahh.. terpaksa aku harus menggunakan kekuatanku..

Tak lama, sekujur tubuh Luffy mengeluarkan asap dan warna kulitnya berubah menjadi merah muda cerah. Ia kemudian mengambil ancang-ancang bersiap..

"Gear Second!" Setelah mengatakan nama jurusnya, Luffy langsung saja melesat secepat kilat dan hanya dalam satu kedipan mata saja, Luffy sudah berhasil menggapai salah satu tangan Nami.

Merasa ada yang menggenggan tangannya, sontak Nami menengok ke belakang lalu mendapati ternyata Luffy sudah berada tepat di belakangnya persis.

Nami pun terkejut bukan main karena tiba-tiba saja Luffy sudah berada di belakangnya. Maklum, Nami sama sekali tak ingat tentang Luffy, sehingga kekuatan yang dimiliki oleh Luffy tak ia ketahui.

"EHHH!! BAGAIMANA KAU BISA TIBA-TIBA MENYUSULKU!" Pekik Nami yang dikagetkan Luffy.

"Mau tau aja apa mau tau banget? Shishi," goda Luffy.

Nami pun mencoba untuk sok jual mahal pada Luffy. "Humphh," Nami membuang muka.

"Eh.. ayolah Nami.. ada apa denganmu?"

"Ga ada apa-apa," kata Nami cuek bebek.

"Kamu bohong,"

"Yasudah kalo ga percaya," Nami tak mau ambil pusing dengan Luffy.

"Dan tolong lepaskan tanganku," lanjutnya seraya melepaskan secara paksa genggaman Luffy di lengannya.

Setelahnya, Nami kembali berjalan sendiri meninggalkan Luffy sendirian dengan begitu acuh.

Lagi dan lagi, Luffy dibuat geleng kepala sampai-sampai harus kembali menghela nafas berat karena perlakuan Nami cuek padanya.

"Kamu ini.."

4. Jangan LupakanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang