Chapter 6: Mulai Dari Awal.
Pada saat dalam perjalanan kembali ke dapur selepas memanggil kawan-kawannya yang lain untuk sarapan pagi, Sanji secara kebetulan mendapati Luffy yang sedang duduk seraya menyantap makanannya di tiang utama geladak kapal.
Sanji sendiri saat ini sedang bersama Zoro menuju ke dapur. Dia terheran ketika melihat Luffy melahap santapannya dengan begitu khidmat seorang diri, Zoro yang juga melihatnya pun merasa heran mengapa sang kapten menyendiri di tiang utama.
Lantas, mereka berdua lalu menghampiri Luffy yang sedang asyik memakan sepiring nasi goreng porsi extranya itu..
"Hei Luffy, kenapa kau makan sendirian disini?" Zoro memulai pembicaraan dengan sebuah pertanyaan.
"Lebih baik kita pindah ke dapur saja yuk, yang lain pun akan segera menyusul kesana," kata Sanji, mengajak Luffy kembali ke dapur bersama-sama.
Karena diajak berbicara oleh kedua temannya, Luffy pun mengalihkan pandangannya kepada mereka berdua yang sedang berdiri dihadapannya dan menanggapi ucapan mereka. "Aku sengaja ingin berada disini supaya bisa merasakan suasana lautan yang cukup tenang hari ini sembari aku menghabiskan sarapanku," tutur Luffy dengan sebuah senyuman yang dipaksakan, lalu kembali melanjutkan santap paginya yang sempat tertunda.
Merasa ada yang aneh, Zoro pun bertanya. "Apa kau masih belum bisa melupakan kejadian itu, Kapten?" Tanya Zoro dengan cueknya.
Mendengar pertanyaan itu membuat Luffy kembali menengadahkan kepalanya, menghentikan kegiatan santap paginya lagi dan membuatnya memandang ke arah Zoro yang bertanya kepadanya.
Saat Luffy menatap ke arah Zoro dengan tatapannya yang tak bercahaya, membuat Sanji merasa bahwa pertanyaan Zoro itu kelewatan karena membuat Luffy harus kembali mengingat kejadian yang begitu mengerikan baginya.
"Hei, kau tak perlu membahas itu lagi, Marimo!" Bentak Sanji kepada Zoro.
Zoro hanya mengacuhkan ucapan rival pirangnya itu dan masih menatap ke arah Luffy dengan tatapan yang serius, sementara Luffy kini menundukkan wajahnya ke bawah dengan aura kesedihan yang kembali menyelimuti dirinya.
"Kalau kau masih belum bisa beranjak dari masa lalu, maka kau adalah yang paling lemah dari yang terlemah, Luffy!" Ucap Zoro dengan tegas kepada kaptennya.
Hanya Zoro yang berani bersikap keras dan tegas kepada Luffy, walau sebenarnya Nami pun bisa bersikap seperti itu kepadanya. Namun karena Nami lupa ingatan, alhasil hanya Zoro lah yang kini harus menggantikan perannya.
Zoro berkata tegas seperti itu demi kebaikan Luffy sendiri..
Karena tak kunjung mendapat respons dari Luffy, membuat Zoro geram dan dengan cepat dia menggenggam erat kerah baju Luffy.
"Jawab aku, Luffy!" Pekik Zoro.
Melihat perlakuan Zoro kepada Luffy, membuat Sanji murka karena tak seharusnya Zoro memperkeruh suasana seperti ini.
"Hentikan Zoro! Apa kau tau apa yang kau lakukan?! Dasar bajingan!" Sanji berusaha tuk melepaskan genggaman Zoro dari kerah baju Luffy. Dia mencoba untuk menetralkan suasana yang menegang kali ini.
Dalam genggaman Zoro, Luffy sama sekali tak bergeming.
Setelah beberapa saat Sanji mencoba tuk melerai, akhirnya Zoro melonggarkan genggamannya dan pada akhirnya dia lepaskan kerah baju Luffy dan membuat Luffy terduduk kembali di tiang utama kapal.
Kepala Luffy masih tertunduk dan wajahnya tertutup oleh topi jerami yang ia kenakan sebelumnya.
Namun tak disangka dibalik topi jerami itu, mengalir tetesan air mata yang mulai berjatuhan di wajah sang kapten dari Kru Bajak Laut Topi Jerami tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
4. Jangan Lupakan
RomansaNami mengalami amnesia terhadap suatu hal tertentu karena satu peristiwa. Luffy berusaha tuk memulihkan kembali ingatan Nami sebab disanalah terkenang banyak memori tentang rahasia mereka berdua yang tak banyak di ketahui oleh orang-orang. Mampukah...