Pagi menjelang siang, terik sinar matahari menerobos masuk lewat kaca besar jendela tanpa kelambu yang semalam lupa di tutup. Yoongi yang terganggu tidurnya mengernyit tak suka, alih-alih bangun ia semakin beringsut mencari perlindungan dari punggung seseorang, meringkuk semakin merapat dalam dekapannya.
Hmm~ nyaman sekali...
Ayolah rasanya tidurnya baru sebentar dan cahaya sialan itu berusaha membangunkannya. Tubuhnya masih terasa pegalnya meski terasa ringan secara bersamaan Yoongi masih malas untuk menggerakkan tubuhnya hanya untuk sekedar bangun. Namun belum sempat sedetik ia akan kembali terlelap, rasa kebas dibagian kewanitaannya juga sentuhan kulit diujung hidungnya mengingatkannya akan sesuatu, membuat matanya yang masih tertutup rapat terjaga sepenuhnya dan mendapati dada bidang seorang pria yang bertattokan Nevermind di bagian kanan.
Yoongi diam tidak terkejut, sadar benar siapa pria yang semakin erat memeluknya itu, pria yang telah berhasil mengklaim dirinya sepenuhnya, Park Jimin, suaminya.
Wangi maskulin Jimin yang menguar hanya semakin mengingatkannya tentang apa yang mereka sudah lakukan sepanjang pagi buta lalu.Yoongi yang jadi malu kembali menutup matanya, belum siap menghadapi Jimin yang masih betah terlelap sembari memeluknya erat itu. Kemana perginya kalimat mari saling mengenal secara perlahan itu. Pendekatan mereka bahkan lebih cepat dari peluru yang ditembakkan.
Mama~ Yoongi malu...
Sadar kini dirinya benar-benar telah menjadi milik Jimin seutuhnya dan itu mutlak. Entahlah Yoongi sendiri juga tak paham tentang ini, ikatan pernikahan mereka telah menarik Yoongi untuk lebih dekat dengan Jimin sedekat kulit telanjang mereka yang saling menempel tanpa penghalang sehelai kain pun.
Rasanya baru kemarin dia menangis meraung-raung marah karena dinikahkan secara paksa tapi dengan cepatnya mau ditiduri oleh pria yang baru jadi suaminya itu. Segampang itukah dirinya?
Belum selesai Yoongi merenung, bunyi nyaring doorlock yang di tekan menarik perhatian Yoongi. Siapa itu bisa tahu password apartemen Jimin? Sejurus kemudian Yoongi mengenali pasti teriakan nyaring seseorang tepat setelah pintu berhasil terbuka.
"Jimin... Dimana kamu! Jimin!!!"
Ibunya Jimin.
Bukan salah lagi.
MAMPUS!!!
Bisa lebih malu dia kalau kepergok ibu mertuanya dalam keadaan seperti ini. Demi Tuhan dia dan Jimin masih sama-sama telanjang dibalik satu selimut. Gelakapan Yoongi segera menarik diri dari pelukan Jimin, beralih mengguncang keras tubuh telanjang suaminya selagi ibu mertuanya memanggil-manggil nama anaknya.
"Jimin! Jimin Bangun! Ada mamamu, cepat keluar"
Yoongi semakin panik, Jimin yang ia bangunkan hanya menggeliat menyamankan posisi tidur, sedang diluar sana derap langkah kaki ibu Jimin hampir mendekat.
"Jimin bangun... Ada mamamu"
Sekali lagi Yoongi bangunkan Jimin sembari mengguncang tubuh Jimin lebih keras. Dan syukurlah berhasil.
"Apa??? Mama?"
Jimin yang belum bangun sepenuhnya, kembali merasa de javu dari pengalaman yang sudah-sudah saat kepergok ibunya. Segera ia turun dari ranjang, memungut celana pendek miliknya yang tergeletak di lantai lalu ia kenakan dengan serampangan, tidak mempedulikan lagi jika ada yang menatap tubuh telanjangnya malu-malu.
Tapi naas, belum turun benar kaos yang hendak Jimin kenakan, pintu kamarnya sudah terbuka, menampilkan sosok perempuan setengah baya dengan raut wajah kaget luar biasa namun sedetik kemudian tersenyum usil, pura-pura menutup matanya dengan sebelah tangannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Superstar Husband
Fanfiction[MinYoon GS] Dijodohkan dengan bintang top terkenal yang lagi naik daun Min Yoongi tidak bisa mengelak. Park Jimin jelmaan pria tampan yang mempesona sedikit demi sedikit menjadi penghuni tetap hatinya. * Bahasa baku non baku