Jimin dan Yoongi selesai bersiap untuk acara pesta perilisan album baru Jimin yang baru akan di rilis ke publik lusa mendatang. Akhirnya... Yang dinanti-nantikan akan rilis juga, tapi begitu hendak sampai pintu apartemen tangan Jimin di tahan oleh Yoongi. Jimin yang bingung menatap Yoongi penuh tanya.
"Aku gak usah ikut ya... Udah aku di rumah ajah" lirih Yoongi memelas.
Jimin yang paham hanya menghela nafas. Pasalnya sejak pertama Jimin mengajak Yoongi untuk menemaninya ke pesta perilisan albumnya, istrinya dengan sigap menolak. Jimin yang pantang menyerah terus menerus membujuk Yoongi hingga akhirnya menyetujui. Dan sekarang apa? Berubah pikiran di detik akhir? Big no, Jimin tidak akan mengikuti kemauan Yoongi.
"Sayang... " Jimin memanggil Yoongi lembut untuk menenangkan istrinya dan tentu selalu berhasil, istrinya itu lemah dengan rayuannya meski tidak dilihatkan secara langsung. Jadi jangan heran kalau seringnya Jimin memanggil Yoongi dengan sebutan sayang sedangkan Yoongi hanya memanggil nama untuk Jimin.
"Sudah berulang kali ku bilang acara ini tuh sangat penting bagiku sama pentingnya seperti dirimu bagiku. Aku ingin orang terpenting bagiku hadir di acara pentingku juga"
"Tapi..." Yoongi berusaha menyela namun tak dibiarkan Jimin.
"Tenang saja, tidak akan ada media disana, pestanya privat untuk kenalanku saja. Selebihnya tidak ada yang tahu" terang Jimin masih bersabar, meski sebenarnya lelah sudah ia terangkan berkali-kali. Tapi kalau dia tak sabar, Yoongi tak akan mau ikut bersamanya.
"Ikut ya... Nanti kalau kamu merasa gak nyaman, kamu bisa menunggu di ruang rias. Tapi tetap setidaknya cobalah berbaur saat pesta nanti. Hm?"
Yoongi terlihat menimbang, bujukan Jimin terlalu manis untuk dia bisa mengeraskan hati. Bisa apa dia kalau Jimin begitu meyakinkannya. Lantas Yoongi menghela nafas panjang sebelum akhirnya mengangguk setuju.
Jimin tersenyum puas melihatnya. "Ayok kalau begitu"
Diapitnya lengan Yoongi sebelum berlalu keluar apartemen mereka.
*
Pesta perilisan album baru Jimin diadakan secara privasi di ballroom gedung agensinya, karena memang acaranya hanya sekedar perayaan saja bukan perilisan secara resmi, yang mana perilisan resminya akan diadakan lusa secara serentak untuk publik.
Begitu sampai Jimin meski harus di rias ulang oleh make up artist untuk menunjang penampilannya nanti. Sedang Yoongi dengan setia duduk menunggui Jimin dibelakangnya sembari memainkan ponsel.
Pandangan mata Jimin tak pernah luput mengawasi Yoongi dari pantulan cermin di hadapannya, bahkan senyumannya tak pernah luntur, senang sekali rasanya ada yang menunggui di tengah kesibukannya seperti ini, Yoongi yang pertama pastinya.
Saat pandangan mereka tak sengaja bertemu lewat cermin, dengan sengaja Jimin melayangkan ciuman jauh untuk Yoongi lewat pantulan cermin dengan genitnya. Yoongi yang melihatnya dengan cepat menurunkan pandangannya kembali ke ponselnya, semburat merah itu telak menghiasi pipinya. Kenapa bisa Jimin seterbuka itu menggodanya? Tak sadarkah bila diruangan ini tidak hanya ada mereka berdua, masih ada dua penata rias yang masih berdiri di sisi Jimin, meskipun kelihatannya kedua orang itu juga tak peduli dengan tingkah laku Jimin sebenarnya, tapi tetap saja Yoongi malu.
Tolong.... Dia bukan suamiku.
*
Setelah segalanya siap, pestapun segera di mulai. Tamu undangan pun juga terlihat sudah memenuhi ballroom yang tidak begitu luas itu. Jimin yang sudah stand-by mulai menaiki panggung mini yang telah disediakan, siap memberikan sambutan untuk para tamu undangan yang sebagian besar merupakan rekan kerjanya sesama artis. Satu per satu lagu dari album barunya di putar sebagai latar belakang dengan Jimin yang sibuk memperkenalkan dan menjelaskan lebih detail makna di setiap lagu barunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Superstar Husband
Fanfic[MinYoon GS] Dijodohkan dengan bintang top terkenal yang lagi naik daun Min Yoongi tidak bisa mengelak. Park Jimin jelmaan pria tampan yang mempesona sedikit demi sedikit menjadi penghuni tetap hatinya. * Bahasa baku non baku