Author POV
Ketika merka sampai di dalam kamar, Lisa meletakkan tubuh Jennie diatas tempat tidur. Perlahan. Kemudian tanpa memberi peluang Jennie untuk bangkit lagi, Lisa langsung mencumbu kekasihnya lagi.
Desah nafas mereka seperti berlomba-lomba memecah kesunyian ruang kamar Jennie. Dan Jennie yang sudah hampir terbius oleh semua serangan Lisa tersentak kesadarannya kembali oleh ketukkan Bibi Jung di pintu kamarnya.
"Jangan, Sayang..." Erang Jennie sambil mencoba melepaskan pelukan Lisa dan mencoba menyingkirkan tubuh Lisa yang dari tadi sudah menindihi tubuhnya.
Lisa mencoba melepaskan badannya dari atas badan Jennie. Dan Jennie langsung bangkit dari atas tempat tidur. Cepat-cepat di rapihkan bajunya yang terlihat kusut akibat ulah Lisa. Kemudian tanpa melebarkan pintu, Jennie melongok keluar. Dilihatnya wajah Bibi Jung yang pucat. Matanya menyorotkan antara curiga dan takut.
"Non... Sedang Apa?" Bibi Jung bertanya heran sambil masih gugup karena dia tahu suara itu seperti orang yang sedang melakukan hubungan badan. Tanpa bisa berkata-kata lagi, Bibi Jung terdiam di depan kamar Jennie.
"Oh... Itu suara film bi, memang terdengar sampai keluar?" Jawab Jennie yang tak kalah gugupnya. Sambil mengalihkan pembicaraan dan tak ingin Bibi Jung berlama-lama di depan kamarnya. Jennie meminta Bibi Jung menyiapkan makan siang untuknya dan Lisa.
"Tolong siapkan makanan, Bi..." Minta Jennie tanpa memberi kesempatan Bibi Jung untuk mengintai ke dalam kamarnya. "Sebentar lagi setelah filmnya habis kami turun."
Sebelum Bibi Jung mengangguk Jennie segera menutup pintu kamarnya. Dan sebagai pembantu yang baik Bibi Jung segera turun untuk menyiapkan makanan. Lisa yang dari tadi menunggu di belakang Jennie segera memeluk kekasihnya itu dengan mesra.
Ketika bibir Lisa mulai menjelajahi leher Jennie. Jennie segera mengelak. Dia tahu kalau dia memberi kesempatan sekali lagi pada Lisa. Maka dia akan kehilangan kontrol atas dirinya sendiri. Dan semuanya akan terjadi lebih dari sebelumnya.
"Lebih baik kamu mandi dulu, Honey." Katanya mencoba bercanda dengan Lisa. "Baumu tidak enak sekali!"
Jennie mendahului masuk ke kamar mandi yang terletak di dalam kamarnya. Di buka tirai yang membatasi bath tub. Diambilnya sabun cair lalu di tuang kedalamnya.
"Sayang, jangan langsung berendam ya." Minta Jennie. Siram dulu tubuhmu dengan air dingin di pancuran ini. Biar kuman-kumannya larut!"
"Baik, Dok..." Sahut Lisa sambil membungkukkan badan. "Apa perlu pakai bayclin biar aku lebih terlihat putih?" Gumam Lisa sambil tertawa meledek pacarnya.
"Tidak usah, Sayang. Di pojok toilet sana ada karbol. Sekalian saja siram badanmu dengan itu." Jennie kembali meledek Lisa sambil tertawa juga.
"Ini handukmu." Jennie menyerahkan handuk yang diambilnya dari samping ruang kamar mandi. Namun Lisa menarik tangan Jennie masuk ke dalam dan Jennie tidak bisa lagi menolak ajakan Lisa.
Lisa kembali memeluk Jennie dan menutup pintu kamar mandi dengan ujung kakinya.
"Sayang... " Jennie ingin menolak tapi tanpa membuka baju lagi Lisa merangkul Jennie ke bawah pancuran. Dan membuka keran sebesar-besarnya. Kemudian air membasahi dua kekasih yang sedang mabuk kepayang. Mereka berdua saling berpelukan. Sekejap Jennie gelagapan. Jennie ingin menjerit namun Lisa telah memanggut bibir Jennie. dan kembali mengulumnya dengan mesra sampai Jennie tidak mampu lagi berteriak. Ketika ada kesempatan Jennie untuk bernafas, sudah terlambat untuk Jennie mencegah naruli kewanitaannya. Lisa pun sebaliknya. Mencoba memuaskan kekasihnya itu. Lisa mencoba membuka kancing baju Jennie satu persatu dengan sebelah tangannya. Sementara tangan yang lain mencoba meraba bagian-bagian vital di tubuh Jennie.
![](https://img.wattpad.com/cover/271115399-288-k643696.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
FIRST LOVE (JENLISA) (GxG)
Teen FictionMari berjanjilah, kita akan bertahan. Bahwa kita tidak akan menyerah, apa pun yang terjadi, tidak peduli bagaimana harapan. Kita berjanji sekarang, dan jangan pernah melepaskan janji itu. Kamu dan aku selamanya. Jangan Lupa Vote dan Komennya ya 🙏🥰