Chapter 14: Dating?

1.8K 149 12
                                    

Author POV

Jennie dan Lisa. Sudah siap pergi keluar rumah merayakan ulang tahun Jennie. Bibi Jung yang masih mengintai dari balik pintu terus mengawasi Jennie dan Lisa dari kejauhan. Bibi Jung melihat mereka bergandengan tangan. Kepala Jennie terkadang bersandar di bahu Lisa.

Sesampainya di kedai ramyeon. Lisa menyantap makanannya dengan sangat lahap. Sudah lama dia tidak pernah mencicipi makanan selezat ini lagi.

Jennie yang melihatnya jadi ikut lapar. Padahal tadi sebelum Lisa datang Jennie sudah sarapan bersama ayahnya. Jennie pun ikut memesan satu buah ramyeon yang tidak pedas. Ya, Jennie tidak suka makanan pedas. Lisa lah yang lebih suka makanan pedas. Jennie dan Lisa kadang berbeda selera. Tapi itu mungkin salah satu yang membuat mereka saling melengkapi satu sama lain.

"Sayang..." Panggil Lisa pelan.

"Ya, Hon..." Sahut Jennie langsung menengok ke arah Lisa.

Jari-jari tangan Lisa sekejap langsung bergerak di sekitar ujung bibir Jennie. Sekejap Jennie gugup. Takut ada yang melihat. Tapi Lisa tetap mencoba menghapus bekas kuah ramen yang tertinggal di sana.

"Aku tahu kuahnya enak, Sayang. Dan kamu tahu aku suka kuah ramyeon. Tapi tidak perlu juga kamu sisakan di pinggr bibirmu untuk aku hapus dengan bibirku." Ledek Lisa sambil berbisik.

Jennie langsung mencubit pinggang Lisa.

"Ya... Lisaya... Kalau dirumah, habis kamu..."

Lisa yang sadar ada beberapa orang melihat mereka langsung menunduk sambil menutup mulut Jennie.

Tidak lama Lisa segera mengajak Jennie pergi naik bus ke pantai tempat mereka dulu berpacaran.

Pantai yang sepi...

Mereka mencari tempat yang tidak ada orang di sekitarnya.

Pantai sekarang memang tidak sesepi dua tahun lalu. Sudah ada beberapa pembangunan.

Tetapi Lisa masih dapat menemukan tempat kenangan mereka. Dan tempat itu masih sama, belum terjamah.

"Aku sangat mencintai tempat ini." Gumam Lisa saat sampai disana. "Dua atau tiga tahun lagi mudah-mudahan masih sama seperti ini. Masih damai.

"Tapi tempat ini bukan milikmu, Lisa. Kita tidak bisa mencegah orang lain atau bahkan pemerintah untuk melakukan pembangunan disini."

"Kalau aku kaya, sebagian tempat ini akan aku beli. Akan ku dirikan penginapan disana" Sambil menunjuk ke sebuah lahan kosong. "Tiap pagi ketika aku bangun, aku melihat laut di depan mataku."

"Bukan dengan aku disampingmu?"

"Kamu pikir ayahmu akan mengizinkan anak kesayangannya tidur di sisiku di sebuah gubuk di pinggir laut?"

"Mengapa kamu tanyakan ini sekarang?"

"J... Sayang..." Lisa merangkul Jennie dengan mesra.

"Maaf, Sayang... Aku tidak peduli apa kata ayahmu. Aku ingin memilikimu." Kata Lisa sambil mencium pipi Jennie.

"Aku memang milikmu, Hon." Sahut Jennie.

"Kalau begitu, temani aku disini. Hari ini sampai matahari terbenam ya." Ajak Lisa.

"Jangan hari ini, aku mohon."

"Kalau kamu milikku, tiap harimu harusnya menjadi milikku juga." Gumam Lisa melihat Jennie agak kesal.

"Tapi hari ini aku ulang tahun. Aku sudah janji akan makan malam bersama Ayah, Sayang."

"Aku tidak mau disaingi. Oleh siapapun. Termasuk Ayahmu."

FIRST LOVE (JENLISA) (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang