Chapter 9 : Revenge

2K 205 10
                                    

Author POV

"Ya Tuhan... Mengapa orang yang aku cintai adalah anak dari musuh terbesarku. Baru pertama aku merasakan indahnya jatuh cinta. Tapi mengapa harus seperti ini?" Pikir Lisa sambil terus menangisi kejadian yang baru saja terjadi.

Lisa terus berjalan gontai. Tangisnya bercampur amarah. Cintanya mungkin sedikit terkikis oleh rasa dendam. Lisa sangat suka kebebasan. Lisa tidak suka di kekang. Mr. Kim lah yang selalu membuat Lisa jengah dengan kritik-kritik pedasnya terhadap apapun yang Lisa lakukan di kampus.

Apakah Jennie akan menjauhi Lisa? Apakah Jennie akan menurut dengan perintah Ayahnya? Dan pikiran Lisa yang sangat membuatnya sedih adalah. Apakah nanti Jennie akan memutuskan hubungan dengannya dan membuang jauh-jauh cintanya untuk Lisa.

Hal-hal itu terus berkecamuk dalam hati Lisa. Sampai pada akhirnya langkah kakinya mengantarkan dia kembali ke rumah. Lisa tentu saja masih memiliki harapan Jennie masih mau bersama dengannya. Jika tidak, mungkin dia sudah pergi ke kedai penjual soju untuk mabuk-mabukan seperti dulu. Namun Lisa masih memegang janjinya pada Jennie untuk meninggalkan kebiasaan buruknya itu. Walau dihatinya tak tahu lagi apakah dia masih bisa bersama Jennie.

"Kenapa murung?" Sapa Nyonya Manoban yang menyambut kedatangan putrinya. "Apa ada masalah?" Tanyanya sambil duduk di dekat putrinya yang sedang membuka sepatu.

"Mama tahu Jennie, kan? Perempuan yang waktu itu aku ceritakan." Gumam Lisa dengan nada bicara yang lemas.

"Jennie yang ingin kamu kenalkan pada Mama? Ada apa dengannya?" Tanya Nyonya Manoban mulai serius.

"Dia Mahasiswi kedokteran, dan ternyata ayahnya adalah dosenku, Ma... Ayahnya yang sudah membuatku sempat tidak berkuliah.

"Maksudmu Jennie putri Mr. Kim? Dosenmu yang killer itu?" Nyonya Manoban seakan tidak percaya. "Oh, iya. Nama Mr. Kim itu Kim Hong-Ki kan. Bukannya nama temanmu itu Jennie Kim?" Tanya mama heran.

"Iya, Ma. Sepertinya letaknya saja yang berbeda. Namun sebenarnya nama asli Jennie adalah Kim Jennie. Dan sepertinya Mr. Kim akan melarang putrinya untuk dekat denganku."

"Itulah, mengapa Mama selalu meminta kamu fokus belajar. Supaya kamu bisa lulus kuliah dengan nilai yang baik dan lulus dengan membanggakan. Jika nilaimu bagus akan mudah mendapat pekerjaan yang enak. Dan tidak ada lagi orang yang berani menghina mu.

"Tapi aku dan Jennie tidak seharusnya dilarang bergaul."

"Kamu pernah bercerita soal Jennie adalah seorang anak pengusaha kaya, Lisa. Ayahnya pasti akan memilih-milih teman untuk putrinya. Apalagi putrinya calon dokter."

"Ah, sudahlah... Mama tidak tahu apa-apa." Geram Lisa yang masih menahan separuh emosinya mengingat angkuhnya Mr. Kim saat tadi mengajak Jennie pulang.

Di kamarnya dia menangis. Jennie tanpa kabar setelah pulang. Mungkinkah ayahnya menyita handphonenya. Lisa menunggu kekasihnya itu memberi kabar bahwa mereka akan baik-baik saja. Lisa menahan menghubungi Jennie duluan. Takut kalau musuh bebuyutannya yang membaca pesan dari nya lebih dulu sebelum Jennie.

Namun sampai keesokan harinya pun tidak ada kabar dari kekasihnya itu. Lisa rasanya enggan sekali berangkat ke kampus. Kalau bukan karena hari ini adalah pengumuman nilai. Mungkin lebih baik dia tidak usah lagi datang ke kampus.

Tetapi ketika tegak di hadapan papan pengumuman pagi itu. Lisa benar-benar hampir tidak mempercayai matanya sendiri. Namanya tidak tercantum di barisan nama-nama mahasiswa dan mahasiswi yang lulus.

"Kenapa namamu tidak ada, Lisa?" Tanya Rosé yang datang menghampirinya.

"Entahlah..." Jawab Lisa lemas.

FIRST LOVE (JENLISA) (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang