Author POV
Dari dalam jendela lantai dua gedung agency. Lisa sudah melihat Jennie datang. Dari jarak puluhan meter pun Lisa dapat mengenali pacarnya itu. Jennie sedang bertanya kepada seorang satpam yang sedang berjaga di bawah. Dan satpam itu menunjuk ke atas. Lisa yang takut terlihat segera menyembunyikan badannya di balik tembok. Beberapa menit kemudian ada seorang staff yang memanggil Lisa.
"Ada yang mencarimu, Lisa." Katanya orang itu masuk sedikit ke dalam ruang pemotretan. "Perempuan. Cantik. Katanya temanmu."
"Bilang saja tidak ada, Oppa." Sahut Lisa seolah memperlihatkan ketidak peduliannya. Dia sedang sibuk bersiap-siap menunggu gilirannya untuk di foto. Sudah hampir sebulan dia tidak bertemu Jennie. Tidak saling bertukar kabar. Dia merasa untuk apa lagi peduli. Bukankah dia lebih memilih bersama ayahnya di banding Lisa.
Namun sudah selama sebulan itu Jennie terus mencarinya. Lisa tahu itu. Namun Lisa tetap sulit di temui. Mereka sudah tidak pernah lagi bertemu sejak kejadian di rumah Lisa.
Setelah berhasil mendapatkan cinta dan kasih sayang Jennie. Dia kadang merasa lelah harus berbagi dengan Hong-Ki. Kalau dia tetap mencintai Jennie seperti biasa, pasti tidak akan mungkin bisa membalaskan dendam kepada Hong-Ki sialan itu.
Jahanam tua itu terlalu kuat. Dia punya segalanya. Kalau tidak mengorbankan cintanya sendiri dan Jennie, bagaimana Lisa dapat membalaskan sakit hati mamanya.
Kadang-kadang dalam kesendiriannya, Lisa merasa membenci dirinya sendiri. Jennie tidak bersalah. Dan dia benar-benar mencintai Lisa. Di berikannya semua yang dia miliki untuk Lisa.
Mengapa harus disakitinya hati Jennie? Mengapa harus membalaskan dendam kepada Hong-Ki melalui anaknya?
Di rumahnya yang baru sebulan dia tempati tidak jarang Lisa memaki dirinya sendiri. Dia yang tidak mampu membalas dendam. Dia yang tidak berdaya. Dia yang tidak mampu mengalahkan Hong-Ki! Namun mengapa harus jadi sepengecut ini. Mengkhianati Jennie. Menyakitinya. Acuh padanya. Padahal dia sangat rindu bermanja-manjaan dengan Jennie.
Sebesar apapun dia berusaha menghilangkan perasaannya pada Jennie. Namun berkali-kali lipat hatinya menolak. Cinta dalam dirinya sudah terlalu dalam dan mengakar dan sulit di cabut dari tempatnya. Tapi Mama...?! Bagaimana membalaskan sakit hati Mama kepada Hong-Ki?
Lisa tidak pernah melihat jalan lain. Satu-satunya cara untuk menghancurkan Hong-Ki hanyalah dengan menyiksa putri kesayangannya! Kalau Jennie itu mencarinya terus mungkin Jennie akan sakit dan mungkin akan memohon aku untuk menerima anaknya.
Dia pasti akan melata di tanah untuk menjilat kesombongannya. Memohon Lisa kembali pada anaknya. Memohon agar sudi menerima anaknya kembali agar anaknya tetap bisa hidup. Karena Lisa tahu Jennie tidak bisa hidup tanpa Lisa.
Entah berapa waktu yang di habiskan Lisa menanti bayangan kejadian itu. Hong-Ki mengemis kehadirannya untuk dapat menemani Jennie. Persis seperti mamanya dulu yang mengemis ampunan dari Hong-Ki.
"Sabar, Ma. Waktu itu akan segera tiba. Dendam Mama pasti akan aku balaskan. Pada saat itu, Mama pasti akan tersenyum menyambutku pulang!" Kata Lisa sambil membayangkan Jennie dan ayahnya.
Bayangan itu yang selalu mencegah Lisa untuk menemui Jennie. Sungguh dia sendiri rasanya berat berpisah lama-lama dengan kekasihnya itu. Dia sendiri terpaksa menahan kerinduannya hanya untuk membalas dendam pada si Tua Hong-Ki itu. Kadang Lisa selalu menyumpahinya untuk cepat mati, biar dia bisa berdua saja bersama Jennie menata masa depannya. Namun ini semua tentang balas dendam. Lisa rela melakukan apa saja, termasuk mengorbankan cintanya pada Jennie. Dan mengorbankan perasaan Jennie.
Lisa selalu pura-pura tidak ada dirumah saat Jennie datang kerumahnya. Dia juga berpesan kepada Rose jika Jennie menemuinya untuk mencari Lisa bilang saja tidak tahu. Jennie sendiri tahu bahwa Lisa menjadi model di salah satu agency terkenal dari majalah yang di beli. Di sana ada beberapa informasi tentang Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIRST LOVE (JENLISA) (GxG)
Teen FictionMari berjanjilah, kita akan bertahan. Bahwa kita tidak akan menyerah, apa pun yang terjadi, tidak peduli bagaimana harapan. Kita berjanji sekarang, dan jangan pernah melepaskan janji itu. Kamu dan aku selamanya. Jangan Lupa Vote dan Komennya ya 🙏🥰