Chapter 5 : With You

2.4K 244 19
                                    

Author POV

"Tidak ikut kuliah Biokimia, Jennie?" Tegur Jisoo heran ketika dilihatnya Jennie bergegas membereskan buku-buku kuliahnya.

Dosen kuliah selanjutnya baru saja siap-siap dari ruang dosen ke ruang kelas untuk memberikan kuliah. Teman-teman sibuk saling mencocokkan catatan. Tetapi Jennie sudah bersiap-siap pergi meninggalkan ruang kelasnya.

"Mau kemana sih?" Sela Yeri, kepo dengan kesibukan orang lain.

Jennie biasanya adalah orang yang paling disiplin di kelas. Tidak peduli akhir minggu, dia tidak pernah bergegas pulang. Dan dia tidak pernah membolos kuliah. Semua mata kuliah walaupun membosankan, pasti diikutinya sampai selesai.

Datang tidak pernah telat, dan pulang tidak pernah lebih dulu. Jennie seperti agenda yang selalu terjadwal. Hidupnya selalu teratur dari menit ke menitnya.

Tetapi belakangan ini. Jennie seperti orang gelisah. Apalagi kalau kuliah sudah hampir usai. Matanya selalu melirik jarum jam.

Mata kuliah kedua sering absen. Praktikum yang menurutnya tidak terlalu penting sering dia lewatkan begitu saja.

Tindak tanduknya mencurigakan, memancing keingintahuan teman-temannya. Termasuk Jisoo. Diam-diam mereka mengikutinya keluar. Terus mengikuti Jennie sampai keluar kampus.

Mobil jemputannya masih menunggu dengan setia di parkiran. Sopirnya masih duduk setia di balik kemudi. Tetapi teman-temannya melihat Jennie tidak ke sana. Dia menyelinap ke luar kampus. Dan menghampiri seorang perempuan cantik yang sedang menunggu di sana.

Mereka berbicara sebentar. Dan menunggu bus datang. Lalu menaiki bus tapi entah pergi ke mana.

Teman-temannya heran. Ada hubungan apa Jennie dengan perempuan itu.

"Apa Jennie tidak pernah memberitahumu dia pergi kemana?" Tanya Yeri kepada Jisoo.

"Aku juga tidak tahu. Dia tidak pernah cerita soal ini kepadaku. Pantas saja dia jadi sering bolos. Dan ayahnya sering menelponku karena tiap hari dia terlambat pulang ke rumah." Jawab Jisoo heran.

"Coba kamu cari tahu. Dari gayanya, sepertinya perempuan itu bukan gadis baik-baik. Aku takut Jennie rusak karena dia." Kata Yeri menepuk pundak Jisoo.

"Baiklah. Coba nanti aku tanyakan langsung ke Jennie." Gumam Jisoo yang masih menatap bus yang Jennie naiki menjauh.

Jennie memang jarang naik bus. Kemana-mana diantar mobil atau mengendarai mobil sendiri. Tuan Kim selalu melarangnya naik kendaraan umum. Berbahaya katanya. Tuan Kim selalu siap mengantar Jennie. Kalau sopirnya sakit.

Bila Jennie terpaksa pergi sendiri. Tuan Kim lebih meminta Jennie menyetir mobilnya sendiri. Daripada harus naik bus. Tidak aman membiarkan putri kesayangannya berjalan sendirian di tempat umum.

Tapi kali ini Jennie baru tahu rasanya naik bus. Kendaraan yang nyaman. Duduk berdua dengan Lisa. Orang yang sangat peduli dengannya. Orang yang sangat dekat dengannya belakangan ini. Dan Jennie sangat nyaman berada di dekat Lisa sekarang.

Saat itu Lisa memang tidak punya mobil sendiri. Meski dia dapat meminjam mobil temannya. Jennie lebih suka naik bus bersama Lisa. Berhenti di dekat gang sempit dekat dengan sungai Han.

Jennie jadi suka makan ramyeon di sana. Suasananya santai. Sekarang Jennie baru tahu nikmatnya kebebasan. Apalagi kalau dinikmatinya bersama orang yang mencintai kebebasan juga. Seperti Lisa.

Jennie sudah tidak sungkan lagi minum satu gelas dengan Lisa. Makan satu piring topokki bersama. Tidak sungkan lagi menyandarkan kepalanya ke bahu Lisa saat mereka sedang berduaan.

FIRST LOVE (JENLISA) (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang