Jennie POV
Hujan rintik masih membasahi Korea waktu itu. Jalanan tampak licin.
Brukkk... Bunyi besi bertabrakan.
Tanpa sadar ada motor yang menabrak depan mobilku. Padahal aku sudah mencoba mengerem mobilku sekuat tenaga, namun tabrakan itu tidak dapat aku hindari.
Aku segera keluar untuk memeriksanya. Ternyata yang menabrak mobilku adalah seorang perempuan.
Mungkin perempuan itu melarikan motornya sangat cepat. Aku kurang begitu melihatnya. Karena kejadian ini terjadi di tempat yang lumayan gelap dan dekat dengan tikungan jalan.
Aku segera mematikan mesin mobil, membuka pintu dan memeriksa keadaan mobilku dan orang yang aku tabrak. Mobilku ternyata aman. Hanya lecet sedikit dan tidak terlihat jelas lecetnya. Aku malah khawatir dengan perempuan yang aku tabrak.
"Kamu tidak apa-apa?" Tanyaku cemas. Melupakan kesendirianku yang sedang menikmati suara rintik hujan.
"Tidak apa-apa? Tulangku sampai remuk rasanya." Kata perempuan itu sepertinya menahan sakit.
"Mari aku bantu bangun." Tanpa ragu aku mencoba membantunya bangkit.
Kemudian dia secepat mungkin meminggirkan motornya. Setelah itu dia membuka helm yang dia gunakan.
Aku melihatnya menggunakan helm full face, tubuhnya tinggi kurus, rambutnya pendek sebahu saat dia membuka helmnya dan dia menarik tanganku untuk masuk ke dalam mobil. Di dalam mobil dia membuka jaketnya dan hanya menggunakan kaos polos berwarna hitam.
"Mau apa dia?" Tanyaku dalam hati.
"Hai..." Sapa perempuan itu sambil mengedipkan matanya.
"Mau apa sih dia?" Dalam hatiku masih heran.
"Ayo kita ke mobilmu!" Katanya seperti orang gugup. Dia tiba-tiba mengajakku masuk ke dalam mobil.
Dia duduk di depan kemudi mobilku dan aku dengan sigapnya diminta duduk di kursi depan penumpang tepat di samping nya.
"Biar aku saja yang mengemudi." Pintaku khawatir.
"Sssttt... Biar aku saja. Kamu diam saja. Kamu hanya perlu membantuku kali ini. Dan aku harap kamu diam saja ya." Dia menutup mulutku dengan jarinya yang lentik. Dan tanpa aku sadar. Dia mengendarai mobilku menjauhi motornya.
"Mau ke mana kita?" Tanyaku ketus sambil menyilangkan kedua tanganku ke depan dada.
Dia malah tersenyum menggoda. Terlihat samar karena kondisi cuaca hujan dan sudah malam. Senyumnya terlihat dari pantulan cahaya lampu jalan.
"Aku dikejar Polisi, Nona" Dia berkata tenang sambil tetap melajukan kendaraan ku.
Aku langsung kaget bercampur emosi. Apa yang perempuan ini lakukan sampai-sampai dia dikejar Polisi. Apa jangan-jangan motor yang dia kendarai hasil mencuri. Atau dia baru saja menabrak orang lain juga.
"Bagaimana dengan motormu?" Tanyaku heran.
"Biarkan saja. Nanti ku minta temanku mengambilnya." Jawabnya enteng seolah motor itu barang murah.
"Kenapa perempuan seperti dia terlihat ugal-ugalan?" Tanyaku dalam hati.
Banyak pertanyaan yang timbul di dalam otakku. Sambil menahan takut karena dia mengendarai mobilku dengan cepatnya.
Suara ban mobil berderit-derit mengundang perhatian pengguna jalan lain. Beberapa pengendara lain menepi. Menghindari hal-hal yang tak diinginkan. Namun beberapa pengguna jalan lain seolah ingin mencoba menutupi jalan kami. Perempuan ini bukan mengurangi kecepatan malah semakin menggila. Memaksa orang-orang yang masih waras untuk menepi.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIRST LOVE (JENLISA) (GxG)
Novela JuvenilMari berjanjilah, kita akan bertahan. Bahwa kita tidak akan menyerah, apa pun yang terjadi, tidak peduli bagaimana harapan. Kita berjanji sekarang, dan jangan pernah melepaskan janji itu. Kamu dan aku selamanya. Jangan Lupa Vote dan Komennya ya 🙏🥰