09 - Kantor Polisi

109K 7.5K 197
                                    

Satu-persatu anggota Renzio dan Georda dijemput oleh orang tua atau kerabat mereka. Sekarang hanya tersisa Kenzy dan Ghava.

"Mana keluarga kalian?" tanya salah seorang Polisi. "Sudah hampir subuh belum datang juga?"

"Udah saya bilang, saya gapunya keluarga, Pak," jawab Ghava. "Biarpun mau ditahan sampe sepuluh tahun tetep gabisa buat keluarga saya ke sini."

"Memang di mana keluarga kamu?"

"Permisi," sapa seorang perempuan muda berwajah cantik dengan tubuh proporsional bak model.

"Saya Kakak dari Kenzy Agustino," ujarnya.

Ghava menoleh Kenzy cepat, ditatapnya cowok yang sedang senyum-senyum bertukar pandang dengan perempuan yang telah mengaku sebagai Kakaknya itu.

"Lo bukannya anak tunggal?" tanya Ghava berbisik.

"Mahasiswi di Universitas Lightsky, cewek yang gue pacarin dua bulan lalu," jawab Kenzy. "Ada untungnya kan punya pacar banyak dari berbagai kalangan?"

Kenzy menaik-turunkan kedua alis dengan raut bangga.

"Bisa tunjukkan KTP?"

Perempuan itu menunjukkan kartu tanda penduduk miliknya kepada sang Polisi, lalu ia dibawa ke ruangan si Polisi untuk diberi arahan.

Setelah cukup lama, mereka kembali.

"Yang mana Adik anda?"

"Mereka berdua," jawab perempuan itu.

"Dua-duanya? Tadi saya periksa kartu pelajar mereka, bulan lahirnya hanya selisih beberapa bulan. Tidak mungkin kan mereka anak kembar?"

"Ayah saya punya dua istri, Kenzy dan saya anak istri pertama, dan Alghava anak istri kedua."

"Kok tau nama gue?" bisik Ghava.

"Tadi gue kasih tau identitas lo, biar ngibulnya lancar," balas Kenzy.

Polisi itu mengamati Ghava dan Kenzy bergantian, lalu beralih pada perempuan di hadapannya.

"Seperti tidak mirip."

"Bapak mau bukti foto keluarga kami pas lebaran?"

Menggeleng cepat. "Tidak, itu privasi. Silahkan kalian boleh pulang. Dan kalian berdua! Lain kali jika kalian melakukan tawuran lagi, kalian akan saya masukkan ke dalam penjara untuk waktu yang sudah ditentukan meskipun kalian masih di bawah umur."

"Siap, Pak Pol!" jawab Ghava dan Kenzy berdiri kompak sembari hormat.

Tiga insan itu menuju parkiran. Ghava nyengir kecut saat melihat Kenzy memeluk pacarnya dengan mesra.

"Makasih, ya, Sayang, udah bela-belain jemput aku," ucap Kenzy.

"Iya, Sayang... tapi lain kali jangan gini lagi, ya? Kamu pikir berurusan sama Polisi gak bikin deg-degan?"

"Iya, Sayang, maaf. Ini pertama dan terakhir, deh."

"Kamu mau pulang sama aku aja naik mobil?"

Kenzy menggeleng lalu melirik motornya di samping motor Ghava. Niat sekali para Polisi itu sampai rela mengangkut motor para anggota Geng Renzio dan Georda yang berhasil mereka tahan tadi.

"Aku naik motor, Sayang. Ngomong-ngomong tadi bahas apa aja di ruangan pak Polisi?"

"Dikasih arahan dan disuruh ngawasin kamu supaya gak terulang lagi. Abis itu bayar denda, deh. Tapi gapapa, asal kamu baik-baik aja."

"Ini nih yang buat aku makin sayang sama kamu."

Ghava memakai helm, naik ke atas motor. "Bisa gila gue lama-lama di sini."

ALGHAVATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang