27 - COD

76.3K 6.3K 356
                                    

Sempat pulang untuk mandi dan ganti baju, malamnya Ghava kembali ke markas. Masuk ke dalam mencari Askar, yang dia dapati malah Elian sedang memberikan makan kepada kucing peliharaan Askar.

"Bapaknya Utoy mana?"

"Belom dateng."

Ghava duduk di samping Elian. Elian itu tipe cowok penyayang binatang, sampai kucing Askar pun dia yang rutin merawat dan memberi makan, sedangkan pemelihara aslinya kadang bisa lupa untuk memberi makan. Meski begitu Askar tak pernah lupa membelikan stok royal canin untuk anak kesayangannya.

Ponsel Ghava berdering, nama Askar tertera di sana. Segera Ghava mengangkat panggilan itu.

"Di mana lo?"

"Ntar you sama Leona COD di depan minimarket Jalan Badak Sumatera, ya? Sekitar 15 menit lagi. I gak ke markas dulu, soalnya diajak mommy kondangan di rumah temennya."

"Emang bayi gede lo, emaknya kondangan aja pake ikut segala ... pesen gue jangan nakal ngumpetin rendang dalam saku, ya?"

"Enak aja!" sungut suara di seberang telepon sana. "Paling dalem tas doang."

"Niceee ...," kekeh Ghava kemudian mematikan panggilan.

"Li, doain gue, ya?" pamit Ghava pada Elian.

"Apa?"

"Doain aja."

"Hm," jawab Elian cuek.

Ghava keluar dari Markas, di tempat parkir, Ghava berpapasan dengan para inti Renzio yang baru datang.

"Mau ke mana, Ghav?" tanya Fikram.

"Ngambil helm!"

"Wihh ... perang besar, nih," sahut Femas.

"Mau gue jitak pala tuh cewek."

"Jangan jahat-jahat dong."

Naik ke atas motor, lalu pergi meninggalkan markas. Ghava melaju kencang di jalan raya yang masih lumayan ramai oleh kendaraan lain. Ya kayak ngabers yang suka ugal-ugalah di jalanan gitulah.

Tiba di lokasi tujuan, dari seberang Minimarket Ghava duduk di atas motor sembari mengamati fokus pada teras Minimarket. Dalam bayangan cowok itu, setelah Leona datang ia akan langsung menyergapnya.

Berani sekali mencuri helm Ghava!

Di lain sisi, Leona jalan kaki menyusuri trotoar jalan. Angin malam yang berhembus dingin sesekali menerbangkan helai rambutnya yang terurai. Di gendongan Leona terdapat helm Ghava yang akan ia jual.

Jujur saja, ini adalah kali pertama Leona melakukan hal buruk seperti ini. Hatinya tidak tenang, namun mau bagaimana lagi? Leona butuh uang cepat maupun lambat.

Saat hampir sampai di tempat yang telah ia gunakan untuk mengatur janji COD, sebuah mobil jalan lambat di pinggir jalan, tepatnya di samping Leona seperti sengaja menyamai langkah gadis itu.

Agak takut, Leona mempercepat langkah sampai-sampai dia lari kecil. Mobil berhenti, karena penasaran Leona menoleh ke belakang dan ia dapati Juragan Batu Bara bersama tiga ajudannya keluar dari dalam sana.

Gelagapan kaget campur panik, secara reflek kaki Leona langsung lari. Gadis itu menjatuhkan helm di pelukannya. Tidak dibiarkan kabur begitu saja, tiga lelaki berbadan tegap itu mengejar Leona. Dua langkah lari lelaki itu sama dengan setengah langkah lari Leona, hanya dalam waktu kedipan mata Leona sudah tertangkap.

"LEPASIN GUEEEEE!!!" teriak Leona.

Beberapa orang yang melintasi trotoar sontak memusatkan pandangan pada sumber keributan, bukannya menolong mereka malah menjauh lantaran takut dan tidak berani ikut campur. Ada juga yang langsung putar balik.

ALGHAVATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang