Chapter penutup.
Beberapa bulan setelah kehamilan Winter, tidak terasa hari ini pun akhirnya tiba juga.
Karina benar benar tidak menyangka setelah beberapa bulan lamanya dirinya merubah sikap pada sang istri, akhirnya berbuah manis juga.
Di rumah sakit, beberapa anggota keluarga Winter, dan Karina serta teman teman mereka sudah menunggu di depan ruangan persalinan.
Tepat di hadapan pintu ruangan, sosok Karina tidak henti hentinya gelisah sambil menggigit kukunya.
3 hari sudah berlalu. Dan sampai sekarang, Jennie yang merupakan dokter yang menangani Winter tidak kunjung keluar dari ruangan proses persalinan.
Kemudian tepat 3 jam sudah berlalu, Jennie akhirnya keluar dari ruangan proses persalinan.
"Dengan keluarga nona Minjeong?"
Kompak, semuanya langsung menghampiri Jennie untuk menerima kabar soal Winter.
"Bagaimana istri saya, dokter? Apa persalinannya lancar?"
"Ms Yoo, saya..." Jennie menundukkan kepalanya. Membuat semua keluarga Winter dan teman temannya mulai merasa panik.
"Kenapa, dokter? Apa ada masalah selama proses persalinan istri saya?!" Panik Karina.
"Saya..."
"Saya mau mengucapkan...selamat menempuh hidup yang baru dengan menjadi seorang ayah! Anak anda terlahir dengan berjenis kelamin perempuan"
Disaat itu juga semuanya langsung bernafas lega. Mereka saling berpelukkan satu sama lain untuk menyalurkan perasaan bahagia mereka.
Dan pada akhirnya, mulailah hidup Karina disini dengan menjadi seorang ayah.
"Aku...aku...hiks..."
Para anggota keluarga Yoo memeluk anak mereka sembari mengucapkan selamat pada Karina. Tak cuma mereka, justru kerabat kerabat WinRina juga saling mengucapkan selamat pada Karina dan Winter.
****
Tepat setelah beberapa tahun sejak Winter melahirkan, kini di kediaman besar keluarga Roxie dan Crystal, sosok Crystal tengah sibuk menyiapkan beberapa keperluan sekolah untuk sang buah hati tercinta.
"Shilin-ya! Cepatlah turun sini. Kamu tidak mau terlambat di hari pertamamu, kan?"
"Iya, eomma. Aku turun sekarang!" Pekik Shilin dari lantai 2 dimana kamarnya berada.
Tepat sesudah Shilin turun, gadis kecil tersebut pun langsung bergabung sarapan bersama sang appa yang terlihat sedang menghirup kopi panasnya.
"Hm! Sayang, aku lupa hari ini ada rapat. Eum, bagaimana kalau kamu saja yang mengantar Shilin ke sekolah? Aku tidak bisa terlambat"
"Haish, kamu ini. Baiklah nanti akan aku antar dia"
"Thank you, sayang. Dan Shilin, ingatlah oke? Jangan nakal nakal di sekolah. Dengarkan apa kata guru"
"Okey dokey!"
Sudah beberapa tahun semenjak Crystal merawat Shilin bersama sang suami, Roxie. Sudah banyak yang dilalui oleh mereka.
Crystal dan Roxie benar benar membesarkan Semi dengan baik sehingga Shilin tumbuh menjadi seorang gadis cantik.
Dan lihatlah. Tak terasa kini Shilin telah beranjak dewasa. Gadis cantik itu berdiri tepat di depan sekolah barunya yang bernama SMA Kwangya.
Dengan seragam SMA nya, gadis itu berjalan masuk menuju gedung sekolah meninggalkan sang appa yang sudah melambaikan tangannya pada Semi.
Tepat setelah Shilin berbalik badan meninggalkannya, disitulah Roxie terdiam menatap punggung Shilin yang sudah semakin jauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Love
FanfictionKarna perjodohan yang diatur oleh orang tuanya, Winter mau tak mau harus menghadapi semua prilaku buruk Karina, sang Presiden Direktur Perusahaan M.Y Group yang dikenal akan semua sikap bejatnya di belakang kamera.