TD XX

5.3K 593 84
                                    

"Se-sayang itu?"

"Hm?"

"Itu... Sama orang yang suka elang."

Reena menunjuk rajah bertuliskan eagle milik Kaluna dengan dagunya. Kaluna mengusap tulisan itu lalu menurunkan kaki kanannya yang tadi bertopang pada paha kirinya. Ia menyandarkan kepalanya pada kursi kantin.

Gadis itu menghela nafas. "Banget," katanya. "Rasanya gue mau mati kalau gak ada dia."

Deg

Reena mematung mendengarnya. Tidak, ini tidak bisa dibiarkan, pikirnya. Kaluna suka dengan Adlan, mengagumi Adlan pasti tidak tau sebrengsek apa lelaki itu. Adlan itu bukan hanya sekedar si scorpio yang physical touch seperti yang Kaluna pikirkan, nyatanya Adlan jauh lebih brengsek dari itu, apalagi lelaki berhidung bangir itu juga termasuk ke dalam golongan 'Glimpse Of Us-Joji' alias golongan orang yang masih belum bisa lepas dengan masa lalunya.

Oh ayolah, walaupun terlalu banyak tentang Kaluna yang belum Reema ketahui, tetapi bagi Reena, Kaluna tetaplah temannya, sahabatnya, orang baik yang Tuhan titipkan untuknya, dah dia tidak akan pernah merestui jika orang seperti Kaluna menyukai spesies semacam Adlar Ivander Lan. Noted! Tidak akan!

"Emm, Kal."

Panggilan Reena membuat Kaluna yang tadi memejamkan matanya kini menoleh ke arahnya.

"Hm?"

"Gue...,"

"Kenapa?"

Gapapa Re... Bohong demi kebaikan dan kesejahteraan bersama ini mah

"S-sebenernya gue mau jujur sama lo."

Kaluna mengangkat sebelah alisnya. "Jujur masalah apa?"

Ditanyai seperti itu saja sidah membuat Reena gugup setengah mampus. Ia menggigit bibir bawahnya.

"Masalah pacar." Cicitnya pelan.

"Ha?"

"Pacar." Kini lebih jelas.

"Pacar?" Beo Kaluna. "Perasaan lo gak pernah deket sama cowok? Siapa? Arsen?"

YAKALI GUE JADI PELAKOR ANJING

Jika bisa dikeluarkan ingin sekali rasanya Reena berteriak seperti itu di depan wajah Kaluna.

Reena menggeleng membuat Kaluna menautkan alisnya.

"Ini ada hubungannya sama masalah bibir lo yang pecah perawan tempo hari?"

Hoho, frontal sekali ya sahabat.

Reena mengangguk menanggapi pertanyaan Kaluna barusan.

"Eh? Beneran?!" Dengan mata membulat Kaluna menyondongkan tubuhnya ke arah Reena.

"Kalau gak pacaran gak mungkin ciuman, kan?"

"Anjir." Umpat Kaluna tak percaya dengan respon Reena barusan. Bahkan sangking terkejutnya gadis itu menutup mulutnya.

"Siapa? Siapa orangnya? Siapa orang yang bisa ngeluluhin perawan tua kayak lo?" Tanya Kaluna heboh yang dihadiahi toyoran kepala oleh Reena.

"Gue kasi tau tapi lo harus percaya." Tak ingin ambil pusing, Kaluna mengangguk antusias menanggapi.

"Gue kasi tau tapi lo gak boleh jadi pelakor deket-deket sama dia." Lagi-lagi Kaluna hanya mengangguk.

"Gue kasi tau tapi-"

"Iya anjir iya, busettt dah."

Reena tersenyum geli melihat wajah kesal Kaluna.

"Jadi siapa?"

THE DEVIL || JAKE SIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang