Woojin baru saja menemui bu sunny untuk menyerahkan ringkasan materi yang ia buat kemarin, walaupun woojin sering membuat ulah yang menguji kesabarannya namun dalam hal yang menyangkut nama sekolah ia patut diacungi jempol. Makanya semarah apapun guru kepadanya dia tetaplah murid kesayangan walau sangat sulit menunjukkannya. Karna bosan woojin memilih pergi lapangan basket, dirinya tersenyum miring begitu melihat isi lapangan yang cukup ramai.
"Udah lama ga ngeluarin keringat pagi-pagi. Lagian guru ga dateng juga."
Ia pun menghampiri lapangan yang kini sedang di pakai oleh kelas sebelah. Woojin membuka baju seragamnya dan menggantungnya di tiang menyisakan kaos hitam polos. Yohan yang melihat woojin pun langsung menghampirinya.
"Bolos?."
"Hanya bosen."
"Gila! Cari gara-gara muluk lo."
"Orang pinter bebas. Udah gue mau ikut maen boleh gak?."
Yohan menepuk pundak woojin agar dirinya ikut menghampiri yang lain. Hal semacam ini sudah sangat sering ia lakukan makanya mereka tidak heran. Dalam olahraga woojin tak kalah jago karna dulu ia sempat menjadi kapten namun dirinya memilik keluar karna suatu masalah, namun ia tak menyesal karna baginya ini hanyalah sebagai kecil cara ia menghilangkan kebosenan. Semakin lama lapangan mulai ramai karna kehadirannya, tak jarang ada yabg meneriaki dirinya guna memberi semangat. Semua itu berlanjut sampai bel berbunyi tanda istirahat woojin menyalami teman-teman dan berjalan ketempat ia menggantung baju. Yohan yang melewati dirinya pun melempar sebotol air kepadanya.
"Thanks."ucapnya yang dibalas anggukan dari yohan.
Woojin membuka tutup botol dan meminumnya.
"Sexy bange."
"Nyesel banget ga nonton dy karna ulangan."
"Gila sih pengen gue elapin tuh Keringet."
Woojin hanya tersenyum tipis mendengar hal itu.melihat air yang tinggal setengah dengan liciknya ia gunakan untuk membasahi rambutnya dan wajahnya tentu saja hal itu membuat para siswi semakin histeris.
AAAAAKKHHHHHHHH
"belagu banget lo." Seru daehwi sambil melempar handuk kecil kepada woojin.
Sambil mengeringkan tubuhnya dari keringat dengan handuk yang daehwi berikan ia pun ikut pergi ke kantin.Keduanya berjalan beriringan dan woojin segera memakai seragamnya tanpa dikancingkan.
"W_woojin."
Woojin yang merasa dipanggil pin berhenti dan menoleh ke belakang. Ada kesya yang berdiri lumayan jauh darinya, menatapnya sejenak sebelum akhirnya berlari menghampiri.tampak ia begitu ragu untuk bicara bagaimana tidak jika woojin menatap begitu lekat.
"Ah a_aku em aku."
"Lo gagu ya."
PLAK
"SAKIT BEGO!."
"lagian asal aja lo ngatain orang gagu."
"Habis tiap ngomong kagak pernah lancar apa coba kalo ga gagu."
"Ga gitu juga bego. Kes ada perlu apa?."
Kesya melirik woojin yang tengah mengelus-elus kepala bagian belakang yang batu saja di pukul daehwi sebelum akhirnya ia melihat daehwi.
"Jujur nilai matematika gue begitu jelek baru aja bu sunny bilang kalo ada beberapa materi yang gue belom ada nilainya dan ini gue dikasih beberapa soal bu sunny suruh gue buat minta tolong ke woojin buat ngajarin."
KAMU SEDANG MEMBACA
Think of you
FanfictionPark woojin siswa populer yang sering berbuat sesuka hati namun ia begitu pintar baik di akademi maupun non akademi. karna kepintarannya ia harus membantu seorang siswi dimana ia memiliki masalah dalam 1 pelajaran, hal itu pun membuat keduanya dekat...