13

5 1 0
                                    

Kesya dan yang lain baru saj keluar dari perpustakaan dengan beberapa buku tebal yang mereka rangkul. Kelimanya berjalan menuju kelas mereka. Dan tepat saat mereka akan menaiki tangga  seseorang secara tiba-tiba menghalangi jalan mereka dengan wajah kesal dan tatapan sinis.

"Jadi elo yang diam-diam mau deketin woojin. Ga punya kaca ya lo mau saingan sama gue!."

Wendy menatap kesya dari ujung kepala sampai ujung kaki dengan senyum mengejek. Kesya yang secara kebetulan berada di paling depan drai teman-teman pun hanya bis diam. Nyatanya ia tak melakukan hal seperti yang baru saja wendy tuduhkan dan meladeninya pun bukan tipe kesya karna ia tak ingin membuat masalah. Hyewon yang kesal pun langsung berdiri di samping kesya dan merangkulnya, matanya melotot kearah wendy.

"Emang apa hebatnya lo?. Harusnya elo yang ngaca udah diputusin juga masih gak sadar!." Kata hyewon tak mau kalah.

"Eh lo diam ya ini masalah gue sama dia!." Ucap wendy sambil menunjuk kesya.

Eunbi yang kesal pun berjalan mendekat dan menyingkirkan tangan wendy dengan kasar. Hal itu tentu saja membuat kedua teman wendy marah. Joy maju dan mendorong tubuh eunbi membuatnya oleng dan terjatuh.

"EUNBI!." teriak mereka semua melihat eunbi jatuh dan tampak meringis sambil memegangi kakinya.

"Sialan lo ya! Berani-beraninya lo dorong temen gue!."

Hyewon mencoba mendorong joy juga namun tubuh joy di tahan oleh Yeri. Sakura,kesya dan chaewon mencoba membantu eunbi bangun.

"Gue peringatkan buat lo jauhi woojin atau lo bakal_."

"Bakal apa?."

Semua menoleh dan teryata ada woojin dan youngmin di belakang mereka. Terlihat mereka memakai baju olahraga dan tampak berkeringat bisa dipastikan kalo kelas mereka baru saja selesai olahraga.

"Awww aduhh sakit-sakit."keluh eunbi.

Youngmin langsung berjalan menghampiri terlihat wajahnya khawatir.

"Lo kenapa?."

"Jatuh didorong joy tuh."balas chaewon  sambil melirik sinis joy.

Woojin berjalan mendekati wendy. Ia menghela nafas sejujurnya ia begitu muak akan sikap wendy terlebih ia memiliki alasan mau berpacaran dengan wendy jika tidak untuk apa ia berurusan dengan cewek merepotkan ini.

"Kita udah putus bisa ga lo ga gangguin orang-orang disekitar gue!."

"Tapi woojin_."

"Jangan sok ga tau gimana gue."

Mendengar itu wendy dengan wajah kesal pergi begitu saja diikuti joy dan yeri. Woojin beralih mendekati kesya yang sejak tadi melihat dirinya. Matanya menatap buku kesya ia bawa sebelum akhirnya menatap kesya.

"Gue anter ke UKS ya." Ucap youngmin menawarkan diri.

"WOOJIN!."

Seorang cewek berlari kearahnya dan dengan semangat merangkul lehernya membuat ia membungkukkan tubuhnya. Seseorang itu tampak bahagia hingga tak menyadari perbuatannya telah membuat woojin kesulitan bernafas.

"Astaga somi lo mau matiin woojin kah?."

2 orang cowok ikut menghampiri mereka dan kesya yang melihat pun mengenali salah satunya.

"Elo/elo." Keduanya saling tunjuk-menunjuk.

Woojin memukul tangan somi agar melepaskan dirinya dan mereka yang ada disana pun melihat kesya dan daniel bergantian. Ya cowok itu adalah daniel yang waktu itu sudah membantunya.

"Wah ternyata elo sekolah disini?."tanya daniel yang diangguki kesya.

Woojin hanya diem sambil melihat keduanya. Dirinya tak peduli akan bagaimana bisa mereka saling kenal.

Think of youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang