09

95 13 2
                                    

Woojin mempercepat langkah kakinya begitu matanya menangkap seseorang yang ia tunggu-tunggu.

"YAK WOOJIN BANTUIN GUE." teriak Youngmin yang sedang mengeluarkan kardus-kardus dari dalam mobilnya.

Kemarin kepala sekolah memberitahunya jika pihak sekolah ingin mengadakan bantuan untuk beberapa panti seperti tahun-tahun sebelumnya, ia sebagai ketua OSIS pun harus menyediakan tempat untuk menampung bantuan yang disumbangkan murid-murid. Selain itu dirinya tentu harus membuat surat edaran. Maka saat ini ia dibuat bingung karna harus membawa 2 tumpuk kardus ditambah di tanganya sudah ada setumpuk kardus. Dengan berat hati ia pun menghela nafas dan bersiap membawa semuanya sebelum akhirnya ada yang mengambil alih setumpuk kardus yang ada di tanganya.

"Eh_."

"Buruan. Kerjaan gue masih banyak."

Youngmin tersenyum walau yang ia senyumin sudah lebih dulu pergi tanpa menunggunya. Segera ia mengambil kardus yang lain dan menutup pintu bagasi. Dengan membawa setumpuk kardus dikedua tangannya, ia pun berjalan mengejar seseorang yang masih saja membuatnya tersenyum.

"Minju. Tumben banget lo dateng nya siang?."tanya Hyewon.

"Biar lo ada temennya."jawab Minju.

"Alah. Eh ada pak ketos. Pagi." Sapa Hyewon yang kebetulah menoleh kebelakang.

"Pagi."balas Youngmin disertai senyumnya.

"Gila rajin banget pak ketos."

"Haaha lo juga . Tolong di pertahanin ya jangan terlambat lagi."

"Dengerin noh."kata Minju membuat Hyewon mengangguk-anggukkan kepala sebelum kembali tersenyum kepada Youngmin.

"Makasih loh perhatiannya pak ketos. Jomblo terus ya."ucap Hyewon yang seketika mendapat cubitan di lengannya dari Minju.

"Sakit ihh."adu Hyewon sambil meringis mengusap bekas cubitan Minju namun sama sekali tak dihiraukan oleh Minju.

"Gue lagi pdkt. Duluan ya."pamitnya berlalu meninggalkan keduanya.

Hyewon dibuat melongo karna ucapan Youngmin. Bahkan ia sampai menepuk-nepuk pipinya berharap ini hanyalah sebuah mimpi. Bagaimana bisa ketua OSIS yang terkenal selalu menolak siapapun yang menyatakan cinta padanya serta selalu menjauhi pada siswi dan hanya mau dekat dengan keempat sahabatnya itu kini dengan santai mengatakan jika dirinya dekan pdkt.

"Yak Minju gue ga salah denger kan. Ketos kita lagi pdkt. Tapi siapa_."

"Mana gue peduli. Gue mau ke kelas."

...

"HEH LO YANG GENDUT." Teriak itu berhasil menarik perhatian semua yang ada di koridor termasuk ketiga cewek yang sejak tadi asik bercerita. Ketiganya menoleh kebelakang dan menemukan cowok dengan seragam yang berantakan karna semua kancingnya dilepas serta rambut yang acak-acakan.

"Elo yang ada di samping Chaewon diem."katanya yang seketika itu membuat semua yang ada disana bergantian menatap seseorang yang ada di samping Chaewon yang tak lain adalah Kesya. Chaewon dan Sakura pun ikut menatap temannya itu yang kini tampak bingung.

Wendy si pelaku pembuat kehebohan itu pun berjalan santai mendekati kesya. Tangannya menyisir rambutnya kebelakang dengan gaya centilnya.

Kesya melirik beberapa siswi yang sedang melihat dirinya. Beberapa ada yang sedang berbisik , ada juga yang melihatnya dengan tatapan prihatin, dan ada juga yang tampak tak peduli.

"Jadi elu anak baru yang mulai kecentilan."

"Hah."

Kesya bingung akan maksudnya. Dirinya merasa tak melakukan apapun.

Think of youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang