"kesya mana sayang kok kamu turun sendiri?."
Caca berjalan mendekati daniel dan yang lain dimana mereka sedang makan siang. Karna ucapan daniel semua pasang mata melihat ke arahnya.
"Kasian dy lagi datang bulan sampek muntah-muntah. Aku mau bikinin jamu yang biasa bunda bikin buat aku. Hoon lo beli sesuai catatan gue kan."
"Aman."sahut jihoon sambil menunjuk barang belanjaannya.
Caca pun mulai mengeluarkan semua belanjaan dibantu yuri yang baru selesai makan. Sebagian ada yang dimasukkan kulkas dan sebagian lagi di taruh di meja. Woojin yang baru selesai makan pun diam-diam memperhatikan caca yang begitu lihai mengupas, memotong dan menumbuk.
"Pacar gue jin!."
"Astaga kaget!."
Bener-bener sih daniel tiba-tiba sudah ada di samping woojin untung saja piring yang ia pegang tak jatuh. Keduanya pun meletakkan piring di wastafel dan mencuci tangan.
"Gue anter ke kesya dulu ya."ucap caca dengan membawa gelas berisi minuman racikanNya.
"Gue ikut ca." Tiba-tiba somi berdiri sambil memegang piring berisi nasi dan lauk.
"Gue aja yang anter kalian makan aja."
Woojin mendorong daniel kesamping dengan langkah pasti ia mendekati somi dan caca mengambil alih semua yang mereka pegang dan pergi begitu saja.
"Woojin suka sama kesya?."tanya yena kepada jihoon yang ada disampingnya begitu woojin sudah sampai di lantai atas.
"Lo nanya?."
"..."
"Lo bertanya-tanya?."
"..."
"Gue kasih tau ya wo_."
Bugh
"YENA SIALAN!sini ga lo gue ."
Dan terjadi aksi saling kejar antar keduanya.
"Gak bisa akur bentar apa?."tanya samuel yang memperhatikan jihoon dan yena.
"Dulu mereka deket banget sampek akhirnya yena marah-marah ke jihoon dan bilang kalo mereka ga bakal bisa akur lagi." Ucap Jinyoung.
Kebetulan ia sudah mengenal keduanya sejak sekolah dasar karna rumahnya dulu ada di depan rumah yea sebelum akhirnya dijual dan ia pindah. Jika diingat jinyoung sendiri bingung dan penasaran karna pada saat itu yena tak mengatakan apa penyebabnya ditambah jihoon yang baru saja bertengkar dengan kelas lain membuatnya ikut emosi dan mengiyakan yena jika dirinya juga tak mau berteman, seja saat itu keduanya sering bertengkar entah itu berawal dari hal sepele yang tak disengaja. Keduanya seolah tak mau kalah dan terus bersaing.
Kesya yang baru saja keluar dari kamar mandi mengambil tisu untuk mengusap wajahnya. Ia sudah 3 kali muntah membuat tubuhnya lemas, dirinya terus saja merutuki kebodohannya karna lupa akan waktunya ia datang bulan. Sejak pertama kali datang bulan inilah yang dirasakan kesya namun dengan penanganan dokter ia memiliki obat dan saat dirasa ia akan datang bulan makan ia akan meminumnya untuk mencegah hal ini terjadi. Tapi sialnya ia melupakan itu semua membuatnya merasa sangat bodoh, niatnya kesini untuk bersenang-senang malah ia merepotkan yang lain.
Woojin yang sudah sampai di lantai atas melihat pintu kamar kesya yang terbuka sedikit membuatnya menghela nafas lega karna ia tak akan kesusahan mengetuk ataupun membuka karna kedua tanyanya yang memegang gelas dan piring.
"Gagu ."
Kesya menoleh ke arah pintu dimana woojin sedang menggeser pintu dengan punggungnya dan berjalan masuk. Wajah kesya tampak kesal bagaimana tidak ,woojin jika di depan teman-temannya akan menyebut namanya namun jika sedang berdua ia akan memanggilnya gagu hal itu tentu saja membuatnya jengkel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Think of you
FanficPark woojin siswa populer yang sering berbuat sesuka hati namun ia begitu pintar baik di akademi maupun non akademi. karna kepintarannya ia harus membantu seorang siswi dimana ia memiliki masalah dalam 1 pelajaran, hal itu pun membuat keduanya dekat...