BAB 2 Lembaran Baru

7 5 1
                                    

Setelah selesai rapat Sean segera membuka hpnya yang masih di mode pesawat. Banyak pesan yang masuk dari koleganya dan juga istrinya. Tanpa banyak babibu Sean langsung saja membalas pesan sang istri.

Anda : Baik sayang,aku nanti akan pulang cepat see you.
15.00

Anda :🥰
15.00

Segera setelah itu Sean sesegera mungkin mengerjakan pekerjaannya yang tertunda. Hari ini untungnya berkas yang belum dikerjakan sedikit jadi dia bisa pulang cepat.

Waktu berlalu, tidak terasa pekerjaannya sudah selesai. Kemudian Sean memakai jasnya dan meraih kunci mobil di atas nakas. Pukul 16.30 Wib,sudah sore ternyata semoga penjual rujak masih ada ucapnya di dalam hati.

Diperjalanan pulang tidak disangka dia menemukan penjual rujaknya. Apakah ini keberuntungan?. Segera dia memarkirkan mobilnya dan beranjak menghampiri penjual itu.

"Mang,rujak cingurnya masih ada?"ucapku.

"Wah kebetulan den ini masih satu porsi,kalo aden tadi sedikit telat mamang dah pulang jualan den" kata penjual itu.

"Iya mang,tadi habis pulang ngantor,terus ini pesenan istri saya yang lagi hamil hehehe" ucapku sambil menggaruk kepala.

"Walah istrinya hamil toh mas,pantes nggak biasanya orang kayak mas beli rujak cingur di pinggir jalan" kata penjualan itu.

"Yang penting istri seneng mang" kataku.

"Nih den udah jadi, hati-hati di jalan" ucap penjual itu.

"Iya mang,saya permisi dulu" ucapku berpamitan.

---

Di lain sisi ada seorang wanita yang baru saja membersihkan diri. Kemudian wanita itu menuruni tangga untuk ke ruang keluarga guna menonton tv. Setelahnya dia duduk di sofa tidak lupa membawa semangkuk popcorn yang dia ambil dari dapur. Hari ini dia akan marathon drakor,drama kesukaanya dari dulu. Semangatnya berapi-api sudah lama dia tidak menonton drakor. Tapi sebelum itu dia harus mematikan hpnya agar tidak menggangu.

"Apaan nih sayang-sayang matamu" ucapnya kaget ketika melihat pesan yang dikirim oleh suaminya yang tidak lain adalah Sean. Bodoamatlah nggak usah dijawab!.

Setelah mematikan hpnya, pandangannya kembali ke layar tv di depannya. Drakor yang dia tonton berjudul What's Wrong with Secretary Kim drama yang sudah ia tabung beberapa bulan.

Tok...tok...tok

"Siapa sih yang namu jam segini,elah gue kan mau marathon keganggu mulu deh" ucapnya geram sendiri.

"Bi tolong bukain pintunya,ada tamu" ucapnya sedikit berteriak maklum mengingat umur bi Inah yang tidak muda lagi.

"Baik nya" sahut bi Inah.

Pandangannya kembali ke depan,adengan ciuman di dramanya sangat intens benar-benar menggoda iman. Gabisa-gabisa gue pengen teriak arghh ucapnya dalam hati sambil mengintip dari celah jarinya.

"Ehem,ngapain kamu nutupin wajah kayak gitu toh kita udah ngelakuin lebih dari itu" ucap seseorang disampingnya. Dia tidak sadar dari tadi ada seseorang yang sudah duduk di sampingnya.

"AAaaa" teriaknya kaget sekaget kagetnya. "Anda ngomong apa barusan?!,heh siapa yang buat ini duluan tanpa izin?" Ucapnya sambil menunjuk perutnya yang masih rata.

"Hehehe aku" ucapnya sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Nah anda tahu,sekarang jaga omongan anda ya atau kalo nggak saya bakalan angkat kaki dari rumah ini" ucapnya sedikit berteriak. Segera setelah itu dia beranjak pergi untuk menuju ke kamarnya. Tapi belum sempat ia melangkah jauh sebuah tangan mencekal pergelangan tangannya.

"Maaf ra tadi cuma bercanda doang,ini pesenanmu" Ucapnya sambil menyodorkan sebungkus makanan dan minuman.

"Ya saya terima,permisi" katanya sambil nyelonong menuju kamarnya,dia tidak sadar jika ada yang mengikutinya dari belakang.

Sesampainya di kamar dia segera membuka makananya. Dia tersentak ketika melihat Sean ada di kamarnya.

"Ngapain anda ke kamar saya,pergi!!" Ucapnya marah.

"Jangan marah ra,aku kesini cuma mau memperbaiki hubungan kita,jadi boleh aku minta kamu jangan pake Anda dan Saya lagi panggil aku kamu aja,sayang juga boleh kalo kamu mau" ucapnya sambil malu-malu.

"Heh sayang-sayang matamu,hubungan kita nggak sedekat itu tahu nggak" ucapnya sedikit marah.

"Yah kalo gitu panggil aku kamu mau ya?ya?" ucapnya dengan mata penuh harap.

"Yah kalo itu bisa di pertimbangkan" ucapnya datar sambil menyuapkan rujak cingur ke dalam mulutnya.

"Wah beneran ya ra,em...aku ada permintaan lagi bolehkah aku mengelus perut kamu,eh jangan salah paham aku cuma pengen nyapa bayi kita" ucapnya kelabakan.

"Ya boleh awas sampai macem-macem" ucapnya memperingati.

Kemudian Sean berjongkok menghadap perut istrinya sambil mengelus-elus perut istrinya yang masih berbalut kaos. Hatinya merasa hangat ini kah rasanya menjadi seorang ayah.

"Anak baik jangan nakal ya kasian nanti mama kamu, sehat-sehat ya nak di dalam perut mama" ucapnya. Hatiku menjadi hangat,dari dulu suaminya selalu menyayangi anaknya sebesar ini ternyata.

Setelahnya Sean pergi meninggalkan kamar sang istri menuju kamarnya. Rasanya dia akan mandi dulu sebelum istirahat. Badanya terasa sangat pegal terutama bagian pundak.

---

Tengah malam ia terbangun karna rasa lapar di perutnya,apakah rujak tadi masih belum cukup?. Dengan mata yang masih sedikit mengantuk dia berjalan gontai menuju ke lantai bawah.

Di lihat malam hari rumah ini terlihat agak menyeramkan ketika semua lampu di matikan. Sayang sekali rumah sebesar ini hanya di huni 3 orang,eh itu tidak akan lama karna akan ada tambahan anggota baru nanti.

"Sayang lapar ya, tenang ya mamah ambil makanan ke dapur dulu". ucapnya sambil mengelus perutnya.

Sesampainya di dapur terlihat ada pergerakan di sana,siapa di malam selarut ini masih terbangun.

"Siapa disana?" Tanyanya dari kejauhan.

"Loh Ara kamu terbangun ya,mau cari apa?"ucap seseorang itu. Suaranya sangat familiar setelahnya dia beranjak menuju saklar lampu guna melihat wajah gerangan yang ada di depannya.

"Loh ngapain kamu tengah malam gini di dapur juga?" Tanyanya.

"Oh tadi aku lapar soalnya,aku lupa tadi belum makan malam dan ketiduran jadi nggak nyenyak,kamu di sini juga ngapain?" jawabnya.

"Aku juga lapar mau ambil buah yang udah di potongin bi Inah tadi, minggir " ucapnya karna Sean menghalangi pintu kulkas.

"Jangan makan itu aja tadi aku juga udah panasin tumis udang buatan bi Inah kamu juga makan dengan itu juga supaya janinnya tambah kuat" ucapnya.

"Malam-malam gini makan nasi,gendut dong nanti,nggak tahu ya?dasar laki-laki" ucapnya sewot.

"Ya udah kalo nggak mau,aku temanin kamu sampai selesai makan" ucapnya sambil menguap.

"Kalo ngantuk duluan sana,aku nggak takut sendirian" katanya

"Nggak bisa dong sebagai suami yang baik harus menemani istrinya kapan pun itu" ucapnya sambil tersenyum.

"Terserah" katanya sambil meneruskan makannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 23, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MAMA! I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang