Chapter 31 (2)

110 6 0
                                    

Setelah drama klise tadi selesai,
parisya dipindahkan ke sel yang sama seperti tahanan lain.Sel itu lebih terbuka dan bisa melihat satu sama lain.Satu orang ditempatkan di sel yang berbeda.Tidak terlalu luas tapi cukup untuk menghindar satu sama lain.

Tentu saja dia masih menjadi pusat perhatian disana.Tak jarang desas-desus yang terdengar,entah kritikan pada polisi,godaan,atau meremehkan.Tapi ada juga yang diam diam mengamati.

Parisya duduk bersandar dan mengabaikan suara-suara para tahanan disamping-sampingnya.
Matanya malah fokus pada petugas yang berjaga didepan selnya.Rambut hitam pendek dan mata abu-abu.
Sekilas saja dilihat dia masih junior disini.Sayang sekali jika masih muda ditempatkan dipenjara keras seperti ini.Yang sudah dapat dipastikan,
semua tahanan disini adalah tahanan dengan kejahatan buruk.Bahkan kearah psikopat.

Tak lama kemudian,pintu sel setiap tahanan dibuka.Satu persatu mereka keluar dan menuju kearah yang sama.Beberapa penjaga bersenjata lengkap juga mengikuti untuk antisipasi jika ada keributan.Pintu sel parisya dibuka oleh petugas wanita.Dan memasangkan borgol ketangannya.Parisya dibawa keluar sel untuk mengikuti tahanan lain.Saat melewati petugas muda tadi,parisya menghentikan langkah.Membuat sipir wanita itu bingung.

"Kenapa berhenti?,ayo jalan!",ucap wanita itu tapi tidak parisya sahuti.Dia malah menoleh kearah pria tadi.Melihatnya dari atas hingga bawah.

"Kevin?,nama yang cocok",ucap parisya sambil tersenyum tipis dan berjalan lagi.Meninggalkan kevin yang sedikit terkejut.Jantungnya berdetak sedikit cepat.Dia belum bekerja lama disini.Dan itu pertamakalinya namanya disebut oleh seorang tahanan disini.Padahal biasanya kehadirannya selalu tak dianggap karena mereka merasa tidak terancam dengan kehadirannya.Tapi kini Dia sedikit takut karena tahu rumor mengenai parisya.

Pertanyaan parisya terjawab saat dia sampai disebuah ruangan dengan banyak kursi dan meja.Ternyata itu ruangan makan.Dia dibiarkan mengantri diantrian yang untungnya tak terlalu panjang karena sebagian besar orang sudah duduk.Dia termasuk terlambat datang kesini.
Dia dibiarkan mengantri sendiri dengan lepas borgol tangan.

Baru saja mau mengantri,parisya sudah didorong kesamping.Untung saja dia tidak jatuh.Orang yang mendorongnya itu wanita,dia tersenyum remeh dan menyerobot antrian parisya tadi.Dibelakangnya ada beberapa wanita lain juga.

Sepertinya ada sistem bos disini

parisya tak berekasi apapun dan tetap menyimpannya jaub dilubuk hatinya.Dia tidak ingin mencari masalah.Apalagi,para penjaga yang jelas-jelas melihat itu tak bereaksi sedikutpun.Sepertinya kantin ini memang tempat yang sedikit bebas.Dan dia baru menyadari kalau ternyata tak semua memakai kalung listrik seperti miliknya.Mereka semua dibiarkan bebas begitu saja.Sama seperti para wanita yang dibelakangnya tadi.

Parisya mulai mengantri lagi.Tepat dibelakang mereka.Tapi tak lama dari arah belakang ada orang yang menginteruksi untuk minggir.
Tahanan wanita sebelumnya menengok kebelakang.Parisya bisa melihat matanya yang terlihat takut,dia dengan beberapa bawahannya juga menyingkir dari antrian seperti memberikan jalan untuk orang dibelakangnya.

Tapi parisya tak bergeming.Dia malah maju kedepan membuat tahanan yang memperhatikannya bergumam dan membelalakan mata.Bahkan sekarang dirinya jadi pusat perhatian mereka.

Sebuah tangan memegang pundaknya dari belakang sambil menekannya kebawah.Parisya menghentikan langkahnya.Orang itu maju kedepan dan menatapnya.Seorang pria 30an akhir dengan codet didagunya.
Menyeringai remeh ke parisya.

"Kau tidak dengar aku menyuruhmu minggir!.Dasar tuli!",ucapnya lagi sambil mendorong parisya kesamping.

"Orang yang menangkapmu pasti bodoh.Bocah lemah sepertimu dikira PV?.Menyedihkan",ucapnya lagi sambil menatap remeh dari atas hingga bawah.Dari situ parisya tahu,
rumor tentangnya sudah tersebar ketelinga para tahanan.Pantas saja dari tadi dia menjadi perhatian saat masuk kesini.Dari situ dia juga tahu kalau penyebaran informasi disini sangat cepat.Dan lagi,orang bertubuh besar dengan banyak tato serta sayatan pisau vertikal dimata yang barusan lewat itu pasti bos atau orang yang paling ditakuti disini.Matanya mengikuti arah pria bertubuh besar dengan nomor tahanan 1122 itu.Mereka sempat bertemu tatap sebentar.

"Jack cuttle?,rupanya kau ada disini",gumam parisya sambil tersenyum tipis.Nyaris seperti seringai.

Akhirnya parisya sudah mendapat makanannya.Dari awal dia tidak terlalu berharap dengan makanan itu.
Tampilannya benar-benar tak tertolong.Setiap langkahnya menuju meja,diikuti pandangan dari beberapa tahanan.Pandangan itu jelas-jelas meremehkannya.Tapi wajar saja kalo ada yang tidak mempercayai kalau dirinya itu PV.

Saat dia jalan kearah meja kosong diujung dia menemukan jack yang tak jauh dari sana.Lagi-lagi mereka bertemu pandangan sekilas karena parisya langsung mengalihkan pandangan.Tapi dari sudut matanya dia bisa melihat jack memperhatikannya.Ya,dia sengaja melakukan itu.

Baru makan satu sendok,parisya tersenyum sarkas.Bahkan rasanya jauh lebih berantakan.Tapi dia tetap harus makan kalau ingin bertahan disini.

Pluk...

"Oopss!,maaf aku tidak sengaja",ucap tahanan yang ada disampingnya sambil tertawa.Jelas sekali dia sengaja menyenggol air hingga terkena makanan parisya.

"Kenapa?,kau tidak mau memakannya?.Yasudah berikan padaku,ucapnya lagi sambil mengambil nampan parisya dan memakannya juga.

"Hey hey lihat itu.Kau membuat pv marah ahahaha.Lihat bagaimana caranya memegang sendok?.Salah salah itu bisa menancap dilehermu hahahaha",ucap tahanan disebelahnya.

Parisya masih diam tak menjawab.Ataupun menatap mereka sedikitpun.Dia meletakan sendoknya dimeja dan berdiri.Dia sedikit memutar tubuhnya untuk menghadap tahanan yang barusan mempermainkannya itu.

"Silahkan nikmati makanannya",
ucap parisya  sambil tersenyum dan sedikit membungkukan badan.
Membuat mereka terheran.Tanpa menunggu reaksi apapun parisya pergi darisana.Meninggalkan orang-orang yang membicarakannya.
Tatapannya juga berubah menjadi dingin.Bahkan saat bertemu tatap dengan jack yang ternyata masih memperhatikannya.

Parisya diantar oleh sipir tadi ke selnya.Tentunya dengan borgol tangan.Diperjalanan dia berpapasan dengan james.Dari wajah james,parisya tahu kalau dia menunggunya.

Dan ditempat inilah parisya berakhir.Ruangannya hampir sama seperti tempat interogasi sebelumnya.Namun tidak ada kaca ataupun jendela bahkan kamera bahkan penjaga lain.Hanya ada alat yang dipasangkan kekepala parisya.
Ya,alat itu adalah alat pendeteksi kebohongan yang secara garis besar bekerjanya dengan menganalisis perubahan suara,detak jantung dan lain lain.Dan ada satu orang lagi yang mengawasi grafik alat itu.

"Apa kau menyukai menunya?.
Sepertinya kau makan lebih cepat dari yang lain",ucap james basa basi.Parisya tahu persis apa alat yang sedang ia kenakan itu.Dia juga melirik sekilas orang disebelah james.
Kemudian kembali ke james dengan tersenyum tipis.Dia sudah bertekad sekarang.

"Tentu saja,aku sangat amat menyukainya,"ucap parisya dengan senyuman.Dan saat itu juga ada pergerakan abnormal di grafiknya yang menandakan parisya berbohong.James melirik alat itu sekilas dan petugas disampingnya.

"Katakan saja kalau pertanyaan tadi hanya untuk mengetes alat itu berfungsi atau tidak.Karena anda sendiri sudah tahu seberapa buruk makanan yang ada disini.Bahkan babipun tidak akan mau memakannya"

Parisya mengatakan itu dengan tenang dan tentunya masih mempertahankan senyumannya yang membuat petugas disamping james sedikit terkejut.Karena parisya yang terlihat polos dan naif itu mengatakan kalimat itu dengan senyuman.Apalagi dia tahu tujuan james.

"Benar.Karena itulah kuharap kau berkata jujur.Agar aku tidak harus memaksamu mengatakannya",
ucap james yang terdengar seperti ancaman.Lagi-lagi parisya hanya tersenyum.

"Santai saja,aku punya banyak waktu.Mari mulai dengan pertanyaan yang sederhana"

Kini sedikit membungkukan badan kedepan.Matanya menatap parisya dan jarinya saling menaut dan diletakn diatas meja.

"Siapa kau sebenarnya?"


MY LITTLE SECRET Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang