Chapter 2

618 21 0
                                    

Parisya sampai didepan rumahnya.Ia membuka gerbang sedikit dan berjalan melalui pintu besi itu.Sebelum menutup pintu,ia memandang jauh kedepan.

Zerggggg....Glek Pintu itu tertutup keseluruhan seakan mencoba menutupi apa yang ada dibaliknya.

###

Aku mengendap-endap memasuki rumahku sendiri.Bagi yang tidak mengenalku,pasti akan meneriakiku mengira aku pencuri.
Bukan apa-apa,aku hanya tak ingin kejadia itu terulang kembali.
Dulu,dulu sekali,saat aku baru pulang dari liburan diluar negeri.Aku melakukan hal yang sama.Niatku hanya ingin mengejutkan ibuku.

Kau yakin?

Ya,baiklah.Aku hanya ingin terhindar dari amarah ibuku itu.Kau puas?.

Tunggu dulu!,mengapa aku malah bertengkar dengan diriku sendiri.Aish...sepertinya aku sudah gila.Baiklah,lanjut ke cerita tadi.

Jadi,saat itu ada orang baru yang bekerja untuk ibuku,dan apakah kalian tahu?.Dia  berteriak pencuri pencuri pencuri dengan lantangnya.Secara spontan aku terkejut dan mencari dimana pencuri itu.Belum sempat aku bertanya,dia sudah memukuliku dengan kantong belanja yang ia bawa.Konyol bukan?.
Namun tak selang berapa bulan,ia mengundurkan diri tanpa alasan.Dugaanku........ itu karena dia terlalu banyak mendapatkan petuah dari ibuku.Yah,kalian tahulah jika dia sudah bertitah,satu buku sejarahpun tidak akan cukup.

Meskipun demikian,aku tetap menyayangi ibuku (meski jika ia sedang marah lebih menakutkan dari pada hitler).

Okey,akan aku...

"Tristan?",

Aku tau,pasti wanita paruh baya itu sedang bertolak pinggang didepan pintu dapur.

Nahkan,belum sempat aku menyelesaikan ceritaku.Ibuku sudah muncul kepermukaan.eh,maksudku muncul dibelakangku.

"Tristan!"

"Eh,iya bu?.tunggu!.maafkan aku.aku masih punya banyak sekali tugas sekolah jadi aku akan kekamar dulu ya bu,ucapku sambil mencoba melarikan diri.

"Tugas sekolah?,apa kau sedang sakit hah?, sejak kapan kau mau mengerjakannya?,kau pikir kau bisa membodohi ibumu hah?,kau itu tidak pernah sedikitpin memikirkan masa depan mu?,apa kau mau...."

"Ibu ibu ibu,kenapa ibu marah seperti itu?,bagaimana aku bisa memikirkan masa depanku saat yang ada dipikiranku hanyalah ibu,ibuku seorang",rayuku sambil memeluk ibu dari belakang.

"Kau ini memang.... "

Selamat tinggal bu,pamitku sambil berlari menaiki tangga.

Selamat,batinku

"Dasar anak itu!",

Dengarkan,ibuku pasti sedang berguman.

Tunggu dulu, kenapa kau tidak langsung pulang kerumah tadi malam hah!

Klek..

###

Suara pintu diketuk tidak mengalihkan pandangan seorang pria yang sibuk dengan komputernya, sesekali ia mengalihkan pandangannya kearah berkas-berkas yang ada disamping kirinya.

"Ya"

James masih saja berkutat dengan kesibukannya itu.

"Maaf pak,ada sesuatu yang harus saya sampaikan",ucap pria itu

"Tentang apa? ",

james menanyakannya tanpa menghentikan aktivitasnya.

"Ini mengenai kasus Prof.Johnson beserta kasus-kasus lain",ucap orang itu sedikit berbisik.

Seperti televisi yang baru saja ditekan tombol pausenya,seperti itulah james menghentikan kesibukannya dan beralih pada juniornya itu.

"Duduklah!,will.
james mempersilahkan,sorot matanya menunjukan bahwa ia menantikan informasi itu.

"Terimakasih pak".

Will duduk dikursi tepat dihadapan seniornya alias kaptennya itu.

"Saya mendapat informasi dari tim forensik bahwa hasil analis kasus prof. Johnson telah keluar. Peluru yang bersarang ditubuh prof. Jonhson itu adalah milik salah satu mayat yang ditemukan di TKP"

Will menyampaikannya dengan nada yang tenang.

"Dengan adanya pernyataan ini,bisa disimpulkan jika kasus ini tidak berhubungan dengan... "

"Hentikan!",potong james dengan nada dingin dan sorotan mata yang sulit diartikan.

"Maaf pak,sa..saya hanya berbicara sesuai data yang ada".

Nada suara will terdegar sedikit bergetar dikarenakan ada sedikit keraguan didalamnya.

"Data?"

Itu bukan pertanyaan,melainkan kalimat meremehkan.James menyandarkan punggung kekursi kerjanya.Ia menutup mata sambil menggoyang goyangkan kursi tersebut.

"Baiklah,berikan semua salinan data kasus-kasus itu dan jangan lupakan laporan hasil forensik beserta biodata penjahat itu!", james mengatakannya tanpa membuka mata

"Tapi pak,saya tidak bisa melaku.....

"Ini perintah!,"

tegas james, kini matanya terbuka dan menatap will dengan tatapan tajam.Seakan jika will tidak menuruti perkataan james,ia akan dibunuh saat ini juga.

"Baik pak."

Will undur diri dari ruangan james untuk menyiapkan data yang ia pinta.
James menutup matanya lagi,ia tahu semua orang menganggapnya gila karena selalu menyebut pv dalam hampir semua kasus yang ia tangani.
Mereka semua menganggap james sudah gagal dalam menangani kasus tersebut .Mereka bahkan menyebutnya sudah gila karena masih menggali identitas PV meski dia sudah tak terdengar lagi beberapa bulan terakhir.

"Aku....aku pasti akan menemukanmu dan membungkam semua orang yang telah meremehkanku"

Revisi 170521
Revisi 240621

MY LITTLE SECRET Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang