CHAPTER 6

16 4 0
                                    

Eitss minta vote dan komentar nya dulu yaaa, biar akunya semangat 🥰
-
-
-
SELAMAT MEMBACA🥰

"Mungkin ini saatnya untuk merubah kegelapan yang menaungi jiwaku, menjadi cahaya yang akan selalu menyinari langkahku"

Sesampainya di rumah. Airis membuka selembaran surat undangan yang di berikan David di sekolah, dengan raut wajah yang datar Airis membaca surat undangan tersebut.

"Oh surat undangan untuk orang tua" Airis pun segera bangkit dari duduknya dan mencari keberadaan, Mutia ibu dari gadis itu

"Mah, mamah, ish mana ya mamah ko di dapur gada, di kamar juga gada, aku tanya bi Sri aja deh siapa tau bi sri tau mamah kemana" Airis pun melangkahkan kakinya berniat untuk mencari asisten rumah tangga nya itu, tapi tiba tiba terdengar suara isak tangis yang terdengar di salah satu ruangan.
Dengan perlahan Airis mendekatkan dirinya ke arah sumber suara dan segera membuka pintu tersebut secara perlahan.

Krek, terdengar suara pintu terbuka yang menampakan seorang wanita paruh baya yang sedang menangis di atas bibir kasur sambil memegang pigura poto 2 anak bayi.

"Mah? Kenapa mamah nangis?" Tanya Airis sembari ikut duduk di samping Mutia,
Tak ada respon apapun dari wanita tersebut, hanya ada isak tangis yang di suarakan oleh wanita paruh baya tersebut.

"Mah?, mamah kangen ya sama Aira?" Tanya Airis sembari mengenggam tangan Mutia

"Andai saja, Aira masih ada mungkin rumah ini bakal seru, rumah ini bakal dipenuhi oleh keceriaan" Respon Mutia

*flashback

"Selamat ya bu, ibu telah di karuniai 2 anak kembar, tapi sayang bu salah satu anak ibu mengalami jantung bocor, sehingga bisa dikatakan tidak akan bertahan lama" Ucap seorang dokter laki laki itu

"M-maksud dokter anak saya tidak akan hidup Lama? "

"Maaf sekali bu, tapi mungkin ini sudah takdirnya "ucap dokter tersebut

" Tapi apakah ada pengobatan yang bisa anak saya jalani agar dia bisa bertahan hidup dok?"tanya Mutia dengan nada yang penuh kekhawatiran.

"Ada, bu tapi biaya yang di keluarkan tidak sedikit" Ucap dokter tersebut

"Berapa pun biayanya yang penting anak saya sehat dok" Dengan yakin Mutia menyetujui perkataan dokter itu

"Baik, pengobatan yang bisa di lakukan hanya satu yaitu Operasi perbaikan katup dilakukan untuk mengobati penyakit jantung bawaan seperti VSD. Biaya operasi jantung bocor bawaan sebesar Rp50 juta hingga Rp180 juta di Pusat jantung Nasional. Sementara itu, biaya operasi jantung bocor bawaan pada anak bahkan lebih mahal yaitu memakan biaya sebesar Rp300 juta rupiah"

"Berapapun biayanya akan saya usahakan yang terpenting anak kami sembuh dok" Ucap Rizal suami dari Mutia.

"Tapi, pak,bu pengoperasian pada bayi itu tidak bisa dilakukan sekarang ataupun besok, minimal menunggu usianya 6 bulan atau 1 tahun baru bayi bisa di operasi, apalagi bisa di katakan operasi perbaikan katup itu bukan operasi kecil pak, bu. "Jelas dokter pada Mutia dan Rizal

AIRISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang