Hayu,jangan lupa vote dan follow Instagram aku yuk, citrandlsnt makasih
Happy reading guys
"Lo keluar sekarang!! Gue ada diluar!!" Teriak Alkara diseberang telepon membuat Kiara yang baru saja keluar dari kamar mandi terjingkat refleks."Bentar," ujar Kiara lembut, ia menghela nafas kasar bersiap menjalani kehidupan barunya setelah mengenal Alkara yang saat ini bergelar menjadi kakak pengganti.
Baru kali ini Kiara merasa terpojok jika bersama Alkara, bagaimana tidak? Laki laki yang sering membuat hidupnya sedikit miring itu punya sisi yang jarang sekali diketahui orang.
Terkadang dia menjadi pria kasar, kadang lembut bahkan kadang juga cuek dan berperawakan sok bodo amat padahal dari gestur tubuhnya sudah terlihat sifatnya yang angkuh dan kejam, menurut Kiara tapi. Kalau menurut gue ya tampan lah xixi
"Lama banget sih!! Kaki gue kesemutan nungguin Lo keluar" decak Alkara ketika melihat sosok Kiara berbalik ke arahnya setelah menutup gerbang kos.
"Iya maaf, tadi ada sedikit kendala"
"Naik, cepetan!!"
Kiara langsung menghampiri jok belakang setelah menerima helm dari Al.
Alkara dan Kiara langsung berangkat menuju kampus mereka, hanya beberapa menit mereka sampai karena memang jarak kos dan kampus hanya dibatasi tembok tinggi dan harus muter untuk sampai di gerbang kampus.
"Kalo kelas Lo udah selesai, cepetan ke belakang fakultas. Gue tungguin lo, inget!!" titah Alkara sebelum akhirnya meninggalkan Kiara yang berdiri dengan tatapan bingung.
Kiara menutup mulutnya sebelum membantah perintah Alka.
Dia berjalan menuju kelas tanpa kacamata, sekarang ia baru mengingat kalau perhiasan berharganya sudah hilang di ambil Eliza, bahkan beberapa mahasiswa menatap aneh ke arah Kiara, ada yang memujinya, ada yang bertanya tanya siapa dia dan yang lebih baik lagi, mereka kali ini menyapa Kiara dengan sopan.
"Hay Ra!" Sapa salah satu mahasiswa yang sedang bergerombol di depan kelas, sontak membuat Kiara yang sebelumnya menunduk sekarang mendongak mencari sang penyapa
"Baik, kak" balas Kiara disertai anggukkan kepalanya. Ia langsung pergi dari hadapan segerombolan mahasiswa yang mungkin sedang ngerumpi itu.
"Itu si cupu, El" ujar Nana ketika meilhat Kiara berjalan masuk ke kelas.
"Oh, biarin aja. Lagian permainannya belum dimulai" ketus Eliza dengan raut wajah sinisnya
"Emang Lo mau apain tu cewek El" tanya Dewi yang sedari tadi asik memakan cilok dari Kang Kodir, penjual cilok di kantin kampus.
"Lebih dari yang kemarin kemarin" kata Eliza menampilkan senyum mengembang ke arah kedua sahabatnya
Kedua gadis yang dinobatkan sebagai anak buah Eliza hanya mengangkat bahu dengan saling bertatap tatapan.
___________#____________
Sudah hampir satu jam Alka menunggu Kiara selesai kelas, tentunya tidak sendiri. Alka ditemani dengan kedua cecunguknya, Roni dan Axel.
Beberapa menit yang lalu Alka sempat menelpon mereka untuk ke kampus, meskipun ketiga pria itu tidak ada kelas hari ini.
"Lama banget sih tu cewek, kayaknya dia mati deh di kelas" ketus Roni memperlihatkan kejengkelannya.
"Sebentar lagi dia nyampe" balas Alka ketika mendapat pesan dari Kiara.
"Lo ngapain sih segitu baiknya sama Kiara? Biasanya juga Lo anti cewek, eh sekarang suka cewek" Axel yang sedari tadi diam ikut mengomentari kebaikan sahabatnya yang sudah mulai berbeda dengan yang biasanya
"Kasihan aja, tu cewek gak punya siapa siapa. Bahkan kakaknya aja udah mati tiga Minggu yang lalu"
Roni dan Axel melipat mulutnya ke dalam, kepalanya mengangguk mengerti.
"Terus sampe kapan lo bantuin dia?" Kali ini Roni yang bertanya, maklumlah jiwa kekepoannya meronta ronta
"Sampe gue bisa liat dia bahagia dengan seseorang, y-.." Alka menutup mulutnya ketika melihat Kiara memasuki halaman belakang fakultas
"Hay kalian" sapa Kiara dengan bingung. Lantaran lupa dengan nama nama sang empu.
"Kita pulang, Lo berdua ikut nggak?" Kata Alka yang tiba tiba berdiri dari kursi yang tidak kokoh menciptakan suara aneh dari sana
"Ya ikut lah boss, masa kita ditinggal ya nggak Xel?" Ujar Roni ditambah anggukkan dari Axel
"Ikut gue ke markas"
Alka berjalan dengan diekori ketiga manusia dibelakangnyaBeberapa mahasiswa tampak melihat ke arah Kiara aneh, karena digerombolan para pria itu hanya Kiara lah yang perempuan. Apa baik jika bergaul dengan laki laki?
"Eh cewe cupu itu kok ada ditengah-tengah mereka?"
"Kiara sama mereka ngapain, apa jangan jangan tuh cewe di bawa ke hotel untuk di ambil kehormatannya?"
"Berani banget tuh cewe ngedeketin geng TG fire"
Beberapa yang lain ikut mengomentari sorotan mata siang ini, ada beberapa dari mereka yang bersiap merekam kejadian langkah itu dan bahkan ada yang sampai menghadang Alka untuk menanyakan keberadaan Kiara.
Disisi lain, Deo berjalan menuju ke parkiran setelah menyelesaikan kelas pertamanya di kampus, tidak sendiri. Melainkan bersama Reza, teman baru sefakultasnya.
Beberapa langkah sebelum menuju ke parkiran, Deo terkejut ketika mendapati Kiara sedang berjalan beriringan dengan tiga pria disampingnya.
Sangat lama ia menatap gadis itu, sampai akhirnya mata mereka bertemu.
Kiara mengernyitkan dahinya, bibirnya mengusung kata "Edo" itu bisa terlihat oleh Deo yang saat ini berada beberapa centi dengan Kiara.
Kiara yang yakin jika itu Deo langsung berhambur keluar dari gerombolan Alka, sehingga membuat kedua cecunguk belakang Kiara sebelumnya langsung memanggil Alka untuk memberitahu.
"Hay Edo, kamu baru selesai kelas?" Tanya Kiara setelah sampai dihadapan Deo
"Hay, .... Lo ngapain sama mereka?" Deo membalasnya dengan terbata bata, matanya menunjuk ke arah Alka yang saat ini berjalan mendekat
"Hay!! Gue Alkara Mahendra, kakak dari Kiara" ujar Alka yang tiba tiba berada di belakang Kiara. Ia menyodorkan tangannya untuk berkenalan dengan Deo
"Kakak??" Tanya Deo penasaran, lantaran setau dia, kakak Kiara hanya satu, yaitu kak Arya.
"Dia teman fakultas aku," Kiara menambahkan, meski raut mukannya ada rasa takut akan kemarahan Alka, ia tidak peduli. Sekarang yang penting Deo tau kalau Alka teman sefakultasnya saja
"Ouh,, gue Deo Angkasa, sahabat kecil Kiara sejak kelas Dua SD" Deo membalas uluran tangan dari Alka
Sedangkan Alka yang tampaknya marah langsung menggandeng tangan Kiara untuk menjauh dari Deo
Roni dan Axel yang memperhatikan dari jauh hanya tersenyum melihat tingkah ketuanya yang seolah cemburu dengan teman Kiara.
"Xel, Lo liat deh. Kayaknya si Alka cemburu berat tuh,"
"Iya Ron, apalagi dari gestur mukanya udah ketahuan kalau dia cemburu sama tuh cowok"
Karena keasikan mengobrol berdua, Roni dan Axel tertinggal dengan keberadaan bossnya.
Mereka langsung menghampiri ke arah parkiran, tapi ternyata mobil biru milik Alka sudah hilang dari sana.
"Kita nggak jadi kemarkas" ujar Axel ketika mendapat chat dari Alka beberapa detik yang lalu.
"Yaudah kita pulang, biarin Alka ngelewatin masalah sama cewek cupu itu"
Roni dan Axel langsung pergi meninggalkan kampusnya, siapa yang nyuruh ke kampus? Siapa yang ninggalin mereka di kampus? Dan siapa yang buat mereka membuang waktu dengan melihat kejadian kecemburuan Alka?
Jawabannya tertuang pada Alkara Mahendra.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALKIARA
Teen FictionPenderitaan Kiara yang selalu diganggu dengan kejahilan teman sekampusnya berakhir setelah dirinya bertemu Alkara Mahendra. Laki laki tampan yang memiliki dua pendirian, cuek dan sayang. semenjak itu Kiara menjadi gadis yang berbeda, dia mulai mele...