BAB 9 BLUE BED

0 2 0
                                    

                    Happy reading guys 🖤🤍

Alkara melaju dengan sangat kencang menggunakan mobil biru kesayangan, tampaknya ia sekarang diselimuti amarah setelah melihat Kiara yang bersikap lembut ke Deo.

Kiara yang terduduk di samping Alka tidak berhenti menegang, badannya kaku karena menahan agar tubuhnya tidak oleng. Bahkan wajahnya ditutup menggunakan kedua tangannya karena takut

Seperti orang kesetanan, Alka menyalip sana sini dengan lihai. Matanya sekali kali melirik ke arah Kiara yang ketakutan. Tapi bukannya berhenti Alkara malah menambah kecepatannya sampai hampir mencapai 150 km/jam.

Kiara yang sebelumnya duduk tenang karena menahan tubuhnya kini terjatuh lunglai karena pingsan, ia tak sanggup jika terus merasakan ketakutan yang begitu lama

Alkara melambatkan laju mobil hingga berhenti di pinggir jalan setelah melihat Kiara yang hampir terjatuh ke arah kemudi

Alka membenarkan posisi Kiara yang kurang nyaman, setelah itu Alka memutuskan untuk membawa Kiara ke rumahnya.

Panik? Tentu, apalagi sekarang Alkara mulai mencintai sosok Kiara, entah datangnya sejak kapan, yang pasti saat ini Alkara sudah timbul benih benih cinta untuk seorang Kiara Maheswari

Sesampainya di rumah kediaman keluarga Mahendra, Alka menggendong Kiara untuk masuk ke dalam rumah bertingkat tiga yang di desain minimalis sehingga terlihat sangat indah.

Apalagi perpaduan cat kuning keemasan dan cahaya lampu kuning nan mewah menjadikan rumah itu semakin megah dipandang.

"Bi, saya minta tolong buatkan teh jahe anget untuk cewek ini" perintah Alkara pada Bi Indah, asisten rumah tangganya yang sudah berkerja selama 13 tahun dirumah keluarga Mahendra.

"Siap den"

Bi indah langsung bergegas menuju dapur untuk meracik teh jahe suruhan Alka

Kiara saat ini dibaringkan di ranjang milik Alka, sudah beberapa menit Alka menunggu gadis itu membuka mata, bahkan Bi Indah sudah selesai dengan pekerjaannya.

Alka memutuskan untuk tidur disamping Kiara, tentu dengan guling panjang sebagai pembatas. Sebenarnya bisa saja Alka tidur di sofa, tapi karena ia memang ingin menjaga Kiara terpaksalah dia tidur seranjang dengan Kiara.

"Awwkh" Rintih Kiara memijat kepalanya yang pening, Alka yang baru saja memejamkan matanya langsung terduduk setelah mendengar rintihan sang empu, Kiara.

"Awwkh, sakit banget" Keluhnya

"Lo duduk, minum teh jahe ini biar badan Lo anget" titah Alkara dengan menyodorkan secangkir teh buatan Bi Indah pada Kiara.

"Teh jahe?? Enggak, aku nggak suka minum teh jahe. Rasanya pahit"

"Kalau Lo nggak minum, malam ini Lo tidur disini" rupanya ancaman Alka berhasil membuat Kiara mau meminum teh jahe itu.

"Aku ngapain disini Al?" Tanya Kiara setelah matanya berkeliling melihat kamar yang begitu megah

"Lo tadi pingsan, makanya gue bawa Lo kesini"

"Oh, kamu sih bawa mobil kayak orang kesurupan"

"Lo marah sama gue? Lo aja yang Cemen. Gitu aja pingsan" sergah Alka tak mau disalahkan.

"Tadi kamu kenapa bawa aku pergi? Padahal kan aku mau ngobrol sama Edo" Tanya Kiara mengalihkan topik.

Pasalnya ia juga masih bingung, kenapa Alka bersikap seperti itu pada sahabatnya?

"Edo? Panggilan kesayangan?" balas Alka sinis, wajahnya berubah setelah mendengar nama itu

"Maksud aku Deo, Al"

ALKIARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang