08

984 95 1
                                    

Hari-hari yang terasa begitu berat Jisung lewati di academy bersama Minho dan juga teman-temannya yang setia melindunginya. Meskipun hal itu tak begitu ia inginkan, ia bisa menjaga dirinya sendiri—pikirnya.

Jisung selalu mengasah kemampuannya setiap hari, meski tak jarang ia akan dimarahi Hannie karena berlatih terlalu berlebihan dan menyebabkan tubuhnya sering drop. Jisung hanya ingin memperkuat fisiknya, ia merasa kurang cukup kuat meskipun sudah dibantu dengan ability yang ia miliki. Dibandingkan dengan Felix dan juga Seungmin, Jisung adalah tipe omega petarung—seharusnya. Tetapi karena fisiknya yang kurang kuat, ia hanya akan membebani Hannie jika sedang bertarung, sepertu waktu itu, tubuhnya remuk redam karena Hannie begitu kuat hingga tanpa sadar membuat tubuh kecil Jisung banyak mendapatkan luka dan lebam. Meskipun langsung diobati oleh Felix dan Seungmin kala itu.

Jisung menghela napasnya lelah, kalau dipikir-pikir lagi, perkataan orang-orang waktu ia kembali masuk ke academy ada benarnya juga. kenapa moon goddess memberinya anugerah berlebih seperti ini, apa pantasnya dia lahir sebagai Lunar ?

"Kau ini benar-benar ya ? Mau aku buat tidur paksa lagi ?" Hannie tiba-tiba mengomel, Jisung terkekeh karena omelan tersebut.

"Boleh, aku juga sedang lelah, jika itu bisa menjadi solusi agar aku tidak banyak pikiran, akan aku lakukan." Ujar Jisung, Hannie tidak meresponnya langsung, ada jeda lama setelah obrolan singkat itu.

"Sesuai keinginanmu, tapi aku butuh penglihatanmu selama kau tidur, bisa ?" Hannie kembali bersuara setelah lama terjeda.

"Bisa, kau bisa memakai tubuhku, aku hanya akan tidur bukan benar-benar berganti tempat." Setelah itu Hannie menyetujuinya. mereka berdua bertukar tempat tanpa sepenuhnya bertukar. Hannie menidurkan jiwa Jisung untuk sementara, didimensi lain.

Rambut Jisung menghitam seiring jiwanya yang mulai tertidur. Hannie membuka mata setelah menidurkan Jisung. Ia menghela nafas sebelum beranjak dari duduknya.

"Kau terlalu keras pada dirimu sendiri Jisung. Padahal kau bisa mengandalkan alphamu. Dia kan mate-mu."

GREP

"Kenapa sayang ?"

"Akh—Astaga Minho! Jangan mengagetkanku tiba-tiba." Hannie menatap nyalang lelaki yang baru saja menarik pinggangnya—setengah memeluk.

"Sstt! Jangan mengomel, kali ini kenapa ? Capek ya ?" Minho beralih merangkul pundak Hannie.

"Aku menawarinya untuk tidur sementara, dan dia dengan senang hati menerimanya. Hahh, aku tidak mengerti dengan dirinya yang sekarang, kita ini adalah satu, tapi aku merasa seperti punya pikiran sendiri. Kita sekarang benar-benar seperti dua jiwa yang berbeda ya ? Jisung terlalu keras dengan dirinya sendiri. Selalu memikirkan hal-hal yang seharusnya tak perlu ia pikirkan. Aku hanya ingin membantunya sekarang." Hannie berhenti dan Minho juga ikut berhenti karenanya. Hannie meraih kedua tangan Minho untuk ia genggaman.

"Jadi tolong aku selama Jisung tidur ya ? Aku yang akan melatih fisik dan juga abilitynya. Aku akan merekam semuanya untuk Jisung dengan penglihatannya." Hannie menatap Minho penuh harap, lelaki itu benar-benar tidak ingin Jisung merasa sedih dan sakit. Minho terseyum dan mengangguk, ia meraih kepala Hannie dan mengacak-acak rambutnya gemas.

"Apapun untuk kalian berdua, akan aku lakukan."

Hannie yang mendengarnya tersenyum senang, ia raih tengkuk Minho mendekat dan kemudian mendaratkan satu kecupan dalam pada bibir alphanya. Setelah tautan terlepas, Hannie bergumam terima kasih didepan bibir Minho. Minho terseyum, ia kembali menarik Hannie mendekat dan meraup kembali bibir yang sudah menjadi candu baginya.

[01] Child of The Moon Goddess | MINSUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang